Pertempuran Sengit Merek Dagang di Liga Elite Sejagat

Rabu, 05 Agustus 2015 - 19:20 WIB
Pertempuran Sengit Merek...
Pertempuran Sengit Merek Dagang di Liga Elite Sejagat
A A A
MANCHESTER - Liga Primer Inggris memasuki edisi ke-24 pada musim 2015/2016 ini. Sejak berubah nama menjadi Liga Primer pada 20 Februari 1992, kompetisi kasta tertinggi itu meningkat tak hanya dari segi gengsi, juga tumbuh dalam pemasukan keuangan. Bahkan, Liga Inggris menjadi ladang pertempuran merek dagang perlengkapan olahraga. Pemain utama seperti Adidas, Puma, dan Nike, berebut menjadi sponsor utama klub Liga Inggris.

Laman footballeveryday mencatat, pada 10 tahun silam, uang senilai 750 juta pounds (sekitar Rp15,76 triliun) cukup untuk mengambil alih klub Manchester United (MU). Tapi, kini, nilai tersebut seolah tiada arti. Faktanya, pada tahun lalu Adidas menggelontorkan 790 juta pounds (Rp16,60 triliun) hanya untuk menjadi sponsor di kostum MU. Adidas memasok kit (perlengkapan tim) selama 10 tahun ke depan.

Pertempuran Sengit Merek Dagang di Liga Elite Sejagat

Tahun demi tahun, rekor finansial di Liga Primer tengah mengalami pertumbuhan. Kesepakatan sponsor, transfer, pengambilalihan, dan kesepakatan baru Adidas dengan MU juga mengalami hal yang sama.

Adidas sudah menyingkirkan Nike yang membayar 23,5 juta pounds (Rp495 miliar) per tahun ke MU. Jumlah yang dibayarkan Adidas ke MU juga dua kali lebih besar dari penyediaan kit untuk Real Madrid.

Memang, Adidas telah mengisyaratkan niatnya untuk mendominasi pertempuran merek di Liga Primer Inggris. Saat ini perusahaan asal Jerman itu memasok kit enam klub Liga Primer di musim 2015/2016, termasuk juara bertahan Chelsea, West Bromwich Albion, Sunderland, Swansea City, dan Southampton.
Pertempuran Sengit Merek Dagang di Liga Elite Sejagat

Saingan utama Adidas dalam pertempuran kit adalah Puma. Perusahaan asal Jerman itu telah meningkat secara kualitas dengan memasok Watford, Newcastle United, Leicester City, Everton, dan Arsenal.

Untuk musim ini, Nike menjadi pecundang. Perusahaan apparel asal Amerika Serikat yang didirikan Bill Bowerman dan Phil Knight itu hanya memproduksi kit untuk Manchester City setelah Queens Park Rangers terdegradasi. Dalam dua musim terakhir, Nike telah melepaskan Everton, Arsenal, dan Manchester United.

Barangkali Nike mencari kualitas ketimbang kuantitas. Sebab, saat ini rumah taruhan menaruh Manchester City 11/4 untuk memenangkan Liga Primer. Nike juga mempertahankan eksistensinya sebagai sponsor di sejumlah klub besar yang berjibaku di sejumlah liga elite Eropa.

Sejauh ini, perusahaan yang bermarkas di Washington County, Oregon, AS, itu masih menjadi sponsor kit utama klub Barcelona, ​​Paris Saint-Germain, AS Monaco, AS Roma, Atletico Madrid, dan Inter Milan. Nike juga memproduksi bola resmi Liga Primer.

Nike telah menguasai pasar sepatu sepak bola. Dalam pertempuran musim lalu, sepatu Nike Mercurial melampaui Adidas AdiZero dengan skor gol 207-191. Nike, Adidas, dan Puma mendominasi pasar sementara New Balance juga telah masuk dalam hiruk-pikuk pertempuran merek.

Merek Amerika lainnya juga menjadi sponsor klub Inggris. Warrior akan memasok kit Liverpool dan Stoke City. Sementara New Balance menjadi penyedia perlengkapan sepatu Adnan Januzaj, Vincent Kompany, Marouane Fellaini, Samir Nasri, dan Aaron Ramsey.
aaron ramsey
Sementara Macron membuat kit untuk Crystal Palace dan Aston Villa. Merek Under Armor menjadi pemasok Tottenham Hotspur, Bournemouth telah menandatangani kontrak baru dengan JD, sedangkan Umbro sepakat dengan West Ham United.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5619 seconds (0.1#10.140)