Astana Jaga Peluang Lampaui Shakhter
A
A
A
ASTANA - Kazakhstan membutuhkan waktu lebih lama dari Israel. Namun, FC Astana mampu menjaga peluang menuntaskan penantian mantan anggota Asia itu dan menjadi klub Kazakhstan pertama yang menembus babak utama Liga Champions.
Sejak Kazakhstan ambil bagian pada kompetisi Eropa musim 2002/2003, Astana akan mencoba melampaui laju Shakhter Karagandy (2013/2014) dengan melangkah hingga fase grup ajang paling elite Benua Biru tersebut. Masuk pot nonunggulan di jalur juara, lawan berat menanti mereka. Astana harus menghadapi tim yang lebih teruji dan berpengalaman, mencakup FC Basel, Glasgow Celtic, APOEL Nicosia, BATE Borisov, atau Dinamo Zagreb.
Namun, kemenangan dramatis atas HJK Helsinki pada leg kedua kualifikasi babak III, Rabu (5/8), menumbuhkan kepercayaan diri mereka. Laga tersebut menunjukkan besarnya semangat anak buah Stanimir Stoilov mengalahkan pencapaian Shakhter, yang disisihkan Celtic pada play-off dua musim lalu, sehingga harus puas bermain di putaran grup Liga Europa. Bermain 0-0 pada duel pertama di kandang lawan, Astana dalam posisi terjepit karena tertinggal dua gol.
Mereka kemudian membalikkan kedudukan dan unggul 3-2. Tapi, nasib Astana kembali terancam setelah tim tamu menyamakan skor empat menit jelang selesainya pertandingan. Di ambang tergusur karena peraturan gol tandang, Yevgeny Postnikov muncul sebagai pahlawan tuan rumah. Dia sukses mengeksekusi penalti pada menit ketiga injury timeuntuk memastikan kemenangan Astana.
Kini, Astana berpeluang membantu Kazakhstan mengikuti jejak Israel. Sama-sama bekas bernaung di Asia, kedua negara tersebut membelot ke Eropa karena alasan berbeda. Wakil Israel mengikuti kompetisi UEFA sejak 1992 sebelum menjadi anggota penuh dua tahun kemudian. Satu dekade berselang, Maccabi Haifa mencatat prestasi terbaik dengan masuk putaran utama Liga Champions.
Mereka memang langsung tersisih di grup. Namun, Maccabi mampu menaklukkan raksasa Inggris Manchester United 3-0 pada laga kandang. Kemenangan tersebut membantu mereka mengamankan peringkat 3 dan mengikuti Piala UEFA.
Harley ikhsan
Sejak Kazakhstan ambil bagian pada kompetisi Eropa musim 2002/2003, Astana akan mencoba melampaui laju Shakhter Karagandy (2013/2014) dengan melangkah hingga fase grup ajang paling elite Benua Biru tersebut. Masuk pot nonunggulan di jalur juara, lawan berat menanti mereka. Astana harus menghadapi tim yang lebih teruji dan berpengalaman, mencakup FC Basel, Glasgow Celtic, APOEL Nicosia, BATE Borisov, atau Dinamo Zagreb.
Namun, kemenangan dramatis atas HJK Helsinki pada leg kedua kualifikasi babak III, Rabu (5/8), menumbuhkan kepercayaan diri mereka. Laga tersebut menunjukkan besarnya semangat anak buah Stanimir Stoilov mengalahkan pencapaian Shakhter, yang disisihkan Celtic pada play-off dua musim lalu, sehingga harus puas bermain di putaran grup Liga Europa. Bermain 0-0 pada duel pertama di kandang lawan, Astana dalam posisi terjepit karena tertinggal dua gol.
Mereka kemudian membalikkan kedudukan dan unggul 3-2. Tapi, nasib Astana kembali terancam setelah tim tamu menyamakan skor empat menit jelang selesainya pertandingan. Di ambang tergusur karena peraturan gol tandang, Yevgeny Postnikov muncul sebagai pahlawan tuan rumah. Dia sukses mengeksekusi penalti pada menit ketiga injury timeuntuk memastikan kemenangan Astana.
Kini, Astana berpeluang membantu Kazakhstan mengikuti jejak Israel. Sama-sama bekas bernaung di Asia, kedua negara tersebut membelot ke Eropa karena alasan berbeda. Wakil Israel mengikuti kompetisi UEFA sejak 1992 sebelum menjadi anggota penuh dua tahun kemudian. Satu dekade berselang, Maccabi Haifa mencatat prestasi terbaik dengan masuk putaran utama Liga Champions.
Mereka memang langsung tersisih di grup. Namun, Maccabi mampu menaklukkan raksasa Inggris Manchester United 3-0 pada laga kandang. Kemenangan tersebut membantu mereka mengamankan peringkat 3 dan mengikuti Piala UEFA.
Harley ikhsan
(ars)