Menuju Kasta Elite
A
A
A
NYON - Perjuangan Manchester United (MU) menuju panggung utama kompetisi sepak bola Eropa berlanjut begitu mereka mengetahui hasil undian play-off Liga Champions, hari ini. Wayne Rooney dkk berharap menghindari dua rintangan besar: SS Lazio dan AS Monaco.
Setelah berjuang keras menembus 4 besar Liga Primer 2014/2015, seusai terlempar ke peringkat 7 musim sebelumnya, MU akan mengetahui pengganjal terakhir untuk masuk fase grup.
Selain Lazio dan Monaco, The Red Devils juga berpotensi meladeni CSKA Moskva, Club Brugge, atau Rapid Wien. Nama Lazio dan Monaco mencuat karena reputasi mereka. Absen di Liga Champions sejak 2007/2008, ambisi Lazio kembali ke putaran grup terlihat melalui performa mereka pada Seri A musim lalu. Tidak ada bintang besar dalam skuad asuhan Stefano Pioli. Namun, kolektivitas I Biancocelesti membantu mereka melampaui SSC Napoli, Fiorentina, serta duo Milan.
“Pencapaian di Seri A hanyalah awal. Kami mencoba meletakkan landasan demi mencapai sesuatu yang besar di masa depan,” tandas Pioli, dikutip FourFourTwo. Monaco memberi tantangan berbeda bagi MU. Wajah Monaco kini sedikit berbeda karena aktivitas di pasar transfer. Dimitar Berbatov, Yannick Carrascao, Geoffrey Kondogbia, atau Lucas Ocampos sudah meninggalkan Stade Louis II.
Sebagai gantinya datang Stephan El Shaarawy, Guido Carrillo, Fares Bahlouli, Ivan Cavaleiro, Thomas Lemar, Helder Costa, Adama Traore, hingga Mario Pasalic. Perubahan drastis ini kerap berdampak negatif. Tapi, Pelatih Leonardo Jardim tetap mampu meracik timnya dengan baik. Kemenangan agregat 7-1 atas Young Boys pada kualifikasi babak III membuktikan itu. Jika MU tidak waspada, bisa jadi mereka bernasib sama seperti Arsenal, yang disisihkan Monaco pada babak 16 besar musim lalu.
Di luar dua tim tersebut, MU juga berdoa agar tidak dipasangkan bersama CSKA. Kekhawatiran utama adalah perjalanan panjang ke Rusia. Pelatih MU Louis van Gaal berpotensi kelimpungan mengatur komposisi tim karena komitmen di Liga Primer. Beruntung jadwal kompetisi domestik MU tidak terlalu berat. The Red Devils “hanya” meladeni Aston Villa sebelum melakoni leg pertamaplay-off Liga Champions serta laga versus Newcastle United jelang duel kedua.
“Posisi kami di fase grup Liga Champions belum terjamin. Lawan yang menanti tidak akan mudah dikalahkan,” tandas Van Gaal. Play-off Liga Champions bakal digelar 18/19 dan 25/26 Agustus. MU memperebutkan salah satu dari lima tiket yang tersedia di jalur liga. Mereka berada pada pot unggulan bersama Valencia, Bayer Leverkusen, Shakhtar Donetsk, dan Sporting de Portugal.
Sementara 10 tim lain bersaing di jalur juara. Mereka yang terlibat di sana mencakup FC Basel, Glasgow Celtic, APOEL Nicosia, BATE Borisov, Dinamo Zagreb, Maccabi Tel Aviv, FK Partizan, Malmo FF, Skenderbeu Korce, dan Astana.
Harley ikhsan
Setelah berjuang keras menembus 4 besar Liga Primer 2014/2015, seusai terlempar ke peringkat 7 musim sebelumnya, MU akan mengetahui pengganjal terakhir untuk masuk fase grup.
Selain Lazio dan Monaco, The Red Devils juga berpotensi meladeni CSKA Moskva, Club Brugge, atau Rapid Wien. Nama Lazio dan Monaco mencuat karena reputasi mereka. Absen di Liga Champions sejak 2007/2008, ambisi Lazio kembali ke putaran grup terlihat melalui performa mereka pada Seri A musim lalu. Tidak ada bintang besar dalam skuad asuhan Stefano Pioli. Namun, kolektivitas I Biancocelesti membantu mereka melampaui SSC Napoli, Fiorentina, serta duo Milan.
“Pencapaian di Seri A hanyalah awal. Kami mencoba meletakkan landasan demi mencapai sesuatu yang besar di masa depan,” tandas Pioli, dikutip FourFourTwo. Monaco memberi tantangan berbeda bagi MU. Wajah Monaco kini sedikit berbeda karena aktivitas di pasar transfer. Dimitar Berbatov, Yannick Carrascao, Geoffrey Kondogbia, atau Lucas Ocampos sudah meninggalkan Stade Louis II.
Sebagai gantinya datang Stephan El Shaarawy, Guido Carrillo, Fares Bahlouli, Ivan Cavaleiro, Thomas Lemar, Helder Costa, Adama Traore, hingga Mario Pasalic. Perubahan drastis ini kerap berdampak negatif. Tapi, Pelatih Leonardo Jardim tetap mampu meracik timnya dengan baik. Kemenangan agregat 7-1 atas Young Boys pada kualifikasi babak III membuktikan itu. Jika MU tidak waspada, bisa jadi mereka bernasib sama seperti Arsenal, yang disisihkan Monaco pada babak 16 besar musim lalu.
Di luar dua tim tersebut, MU juga berdoa agar tidak dipasangkan bersama CSKA. Kekhawatiran utama adalah perjalanan panjang ke Rusia. Pelatih MU Louis van Gaal berpotensi kelimpungan mengatur komposisi tim karena komitmen di Liga Primer. Beruntung jadwal kompetisi domestik MU tidak terlalu berat. The Red Devils “hanya” meladeni Aston Villa sebelum melakoni leg pertamaplay-off Liga Champions serta laga versus Newcastle United jelang duel kedua.
“Posisi kami di fase grup Liga Champions belum terjamin. Lawan yang menanti tidak akan mudah dikalahkan,” tandas Van Gaal. Play-off Liga Champions bakal digelar 18/19 dan 25/26 Agustus. MU memperebutkan salah satu dari lima tiket yang tersedia di jalur liga. Mereka berada pada pot unggulan bersama Valencia, Bayer Leverkusen, Shakhtar Donetsk, dan Sporting de Portugal.
Sementara 10 tim lain bersaing di jalur juara. Mereka yang terlibat di sana mencakup FC Basel, Glasgow Celtic, APOEL Nicosia, BATE Borisov, Dinamo Zagreb, Maccabi Tel Aviv, FK Partizan, Malmo FF, Skenderbeu Korce, dan Astana.
Harley ikhsan
(ars)