Atep-Taufiq Cedera, Level Permainan Belum Maksimal
A
A
A
CIMAHI - Pelatih Persib Bandung Djadjang ”Djanur” Nurdjaman mengaku pasrah dengan kondisi timnya jelang pasukannya menghadapi Arema Cronous pada laga persahabatan yang bakal digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (11/8).
Maklum, dia tak bisa menurunkan tim terbaiknya pada laga bergengsi itu. Ya, kemenangan Persib atas PSAD pada laga uji coba di Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) Kota Cimahi, kemarin pagi, harus dibayar mahal. Sang kapten Atep Rizal mengalami cedera di bagian atas mata kaki kanannya setelah mendapatkan tekel lawan. Pemilik nomor punggung 7 itu pun harus ditarik keluar digantikan Muhammad Ridwan.
Kondisi ini memperpanjang daftar medis Maung Bandung lantaran sehari sebelumnya Taufiq pun mengalami hal serupa saat melakoni laga uji coba melawan Cilegon United. Taufiq mendapatkan hantaman yang cukup keras dari salah satu pemain lawan yang membuatnya paha kanannya mengalami cedera. Imbasnya, pemilik nomor punggung 8 itu tidak diikutsertakan saat Persib menjalani laga uji coba kedua melawan PSAD.
Meski begitu, dokter tim Persib Bandung M Rafi Ghani menyatakan cedera yang dialami Atep dan Taufiq masih terbilang ringan. Keduanya masih berpeluang besar turun melawan Arema. ”Secara sepintas, tidak ada sesuatu yang serius. Tapi, tetap saya akan lakukan observasi untuk mengetahui sejauh mana kendala yang dialami Atep ataupun Taufiq yang sama-sama mengalami benturan,” ujar dr Rafi kepada KORAN SINDO.
Bukan hanya kondisi medis armadanya yang membuat Djanur khawatir. Performa tim yang masih labil juga membuat sang arsitek ketarketir. Meski mampu memenangkan dua uji coba terkini, Djanur menilai kinerja pasukannya belum maksimal. ”Persib belum siap ke standar permainan kami. Tapi, apa boleh buat kami akan jalani saja (uji coba nanti),” ujar Djanur.
Beberapa upaya telah dilakukan Djanur agar performa anak didiknya kembali ke level terbaiknya, dari mulai latihan pagi dan sore hingga dua kali laga uji coba dijalani. Namun, raut muka pelatih kelahiran Sumedang itu belum menunjukkan kegembiraan.
”Secara permainan memang tidak hilang. Cara permainan kami seperti mengalirkan bola dari kaki ke kaki, dari belakang ke tengah hingga ke depan juga tetap terjaga. Tapi ya itu, belum sempurna. Kurangnya, masih dideterminasi dan kecepatan. Otomatis transisi dari menyerang ke pertahanan masih kurang juga,” tuturnya.
Muhammad ginanjar
Maklum, dia tak bisa menurunkan tim terbaiknya pada laga bergengsi itu. Ya, kemenangan Persib atas PSAD pada laga uji coba di Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) Kota Cimahi, kemarin pagi, harus dibayar mahal. Sang kapten Atep Rizal mengalami cedera di bagian atas mata kaki kanannya setelah mendapatkan tekel lawan. Pemilik nomor punggung 7 itu pun harus ditarik keluar digantikan Muhammad Ridwan.
Kondisi ini memperpanjang daftar medis Maung Bandung lantaran sehari sebelumnya Taufiq pun mengalami hal serupa saat melakoni laga uji coba melawan Cilegon United. Taufiq mendapatkan hantaman yang cukup keras dari salah satu pemain lawan yang membuatnya paha kanannya mengalami cedera. Imbasnya, pemilik nomor punggung 8 itu tidak diikutsertakan saat Persib menjalani laga uji coba kedua melawan PSAD.
Meski begitu, dokter tim Persib Bandung M Rafi Ghani menyatakan cedera yang dialami Atep dan Taufiq masih terbilang ringan. Keduanya masih berpeluang besar turun melawan Arema. ”Secara sepintas, tidak ada sesuatu yang serius. Tapi, tetap saya akan lakukan observasi untuk mengetahui sejauh mana kendala yang dialami Atep ataupun Taufiq yang sama-sama mengalami benturan,” ujar dr Rafi kepada KORAN SINDO.
Bukan hanya kondisi medis armadanya yang membuat Djanur khawatir. Performa tim yang masih labil juga membuat sang arsitek ketarketir. Meski mampu memenangkan dua uji coba terkini, Djanur menilai kinerja pasukannya belum maksimal. ”Persib belum siap ke standar permainan kami. Tapi, apa boleh buat kami akan jalani saja (uji coba nanti),” ujar Djanur.
Beberapa upaya telah dilakukan Djanur agar performa anak didiknya kembali ke level terbaiknya, dari mulai latihan pagi dan sore hingga dua kali laga uji coba dijalani. Namun, raut muka pelatih kelahiran Sumedang itu belum menunjukkan kegembiraan.
”Secara permainan memang tidak hilang. Cara permainan kami seperti mengalirkan bola dari kaki ke kaki, dari belakang ke tengah hingga ke depan juga tetap terjaga. Tapi ya itu, belum sempurna. Kurangnya, masih dideterminasi dan kecepatan. Otomatis transisi dari menyerang ke pertahanan masih kurang juga,” tuturnya.
Muhammad ginanjar
(ftr)