Semprot Tim Medis
A
A
A
LONDON - Jose Mourinho dikenal sebagai sosok yang tak segan melontarkan kritik terhadap lawan dan kerap membela timnya sendiri. Namun, kali ini di luar kebiasaannya.
Saat Chelsea ditahan 2-2 oleh Swansea City pada Liga Primer, Sabtu (9/8), pelatih asal Portugal tersebut justru memarahi staf medisnya.
Kejadiannya bermula ketika Eden Hazard terjatuh setelah ditekel gelandang Swansea Gylfi Sigurdsson enam menit jelang akhir pertandingan.
Melihat kejadian itu, staf medis langsung masuk ke lapangan dan memeriksa keadaan Hazard kemudian membawanya keluar lapangan. Namun, hal tersebut rupanya membuat Mou kesal. Dia melontarkan kritik terhadap staf medis yang dinilai sangat naif dan merugikan tim. Menurutnya, Hazard hanya mengalami kelelahan sehingga tidak perlu mendapatkan perawatan.
“Jika seorang pemain menerima perawatan, mereka harus meninggalkan lapangan. Saya tidak senang dengan apa yang dilakukan staf medis saya. Mereka impulsif dan naif. Apakah Anda pembawa kostum, dokter, atau sekretaris, Anda harus mengerti aturan pertandingan,” kata Mou, dilansir BBC . Kemarahan Mou terhadap staf medisnya sebenarnya cukup bisa dimengerti.
Dengan keluarnya Hazard, otomatis Chelsea hanya bermain sembilan orang. Maklum, sebelumnya, The Blues telah kehilangan Thibaut Courtois yang terkena kartu merah di menit ke-52 setelah melanggar Bafetimbi Gomis di kotak terlarang. Akibatnya, Swansea berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 berkat eksekusi penalti Gomis (55). Padahal, di babak pertama, Chelsea sempat unggul 2-1 lewat sumbangan gol Oscar (23) dan gol bunuh diri Federico Fernandez (30).
Satu gol Swansea lainnya dicetak Andre Ayew (29). Hasil imbang kontra Swansea jelas menjadi kurang ideal bagi Chelsea dalam mengawali Liga Primer musim ini. John Terry dkk menempati posisi keempat klasemen sementara dengan satu poin. Kendati Chelsea harus kehilangan Courtois, Mou rupanya enggan mengomentari keputusan wasit Michael Oliver yang mengeluarkan kartu merah.
Juru taktik berusia 52 tahun tersebut justru mengungkapkan bahwa dirinya cukup puas dengan penampilan timnya. Mou bahkan menilai jika The Blues lebih berpeluang meraih kemenangan jika masih tampil dengan 11 pemain. “Swansea tidak memiliki kesempatan ketika melawan 11 pemain kami. Tim kami bermain sangat baik di babak pertama. Tapi, mencoba untuk menang dengan 10 pemain tentu sulit. Namun, dengan 10 orang, kami merupakan tim yang lebih baik,” paparnya.
Di kubu lawan, hasil 2-2 kontra Chelsea membuat Pelatih Swansea Gary Monk tersenyum puas. Dia pun memuji kinerja wasit. Menurutnya, memberikan kartu merah kepada Courtois merupakan keputusan tepat. Meski merasa senang dengan raihan satu poin, Monk menilai timnya sebenarnya layak mendapatkan hasil yang lebih baik, terlebih dengan keunggulan jumlah pemain.
“Namun, datang ke tempat sulit seperti Stamford Bridge dan melihat peluang yang kami dapat, meraih satu poin sudah cukup baik,” pungkasnya.
Alimansyah
Saat Chelsea ditahan 2-2 oleh Swansea City pada Liga Primer, Sabtu (9/8), pelatih asal Portugal tersebut justru memarahi staf medisnya.
Kejadiannya bermula ketika Eden Hazard terjatuh setelah ditekel gelandang Swansea Gylfi Sigurdsson enam menit jelang akhir pertandingan.
Melihat kejadian itu, staf medis langsung masuk ke lapangan dan memeriksa keadaan Hazard kemudian membawanya keluar lapangan. Namun, hal tersebut rupanya membuat Mou kesal. Dia melontarkan kritik terhadap staf medis yang dinilai sangat naif dan merugikan tim. Menurutnya, Hazard hanya mengalami kelelahan sehingga tidak perlu mendapatkan perawatan.
“Jika seorang pemain menerima perawatan, mereka harus meninggalkan lapangan. Saya tidak senang dengan apa yang dilakukan staf medis saya. Mereka impulsif dan naif. Apakah Anda pembawa kostum, dokter, atau sekretaris, Anda harus mengerti aturan pertandingan,” kata Mou, dilansir BBC . Kemarahan Mou terhadap staf medisnya sebenarnya cukup bisa dimengerti.
Dengan keluarnya Hazard, otomatis Chelsea hanya bermain sembilan orang. Maklum, sebelumnya, The Blues telah kehilangan Thibaut Courtois yang terkena kartu merah di menit ke-52 setelah melanggar Bafetimbi Gomis di kotak terlarang. Akibatnya, Swansea berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 berkat eksekusi penalti Gomis (55). Padahal, di babak pertama, Chelsea sempat unggul 2-1 lewat sumbangan gol Oscar (23) dan gol bunuh diri Federico Fernandez (30).
Satu gol Swansea lainnya dicetak Andre Ayew (29). Hasil imbang kontra Swansea jelas menjadi kurang ideal bagi Chelsea dalam mengawali Liga Primer musim ini. John Terry dkk menempati posisi keempat klasemen sementara dengan satu poin. Kendati Chelsea harus kehilangan Courtois, Mou rupanya enggan mengomentari keputusan wasit Michael Oliver yang mengeluarkan kartu merah.
Juru taktik berusia 52 tahun tersebut justru mengungkapkan bahwa dirinya cukup puas dengan penampilan timnya. Mou bahkan menilai jika The Blues lebih berpeluang meraih kemenangan jika masih tampil dengan 11 pemain. “Swansea tidak memiliki kesempatan ketika melawan 11 pemain kami. Tim kami bermain sangat baik di babak pertama. Tapi, mencoba untuk menang dengan 10 pemain tentu sulit. Namun, dengan 10 orang, kami merupakan tim yang lebih baik,” paparnya.
Di kubu lawan, hasil 2-2 kontra Chelsea membuat Pelatih Swansea Gary Monk tersenyum puas. Dia pun memuji kinerja wasit. Menurutnya, memberikan kartu merah kepada Courtois merupakan keputusan tepat. Meski merasa senang dengan raihan satu poin, Monk menilai timnya sebenarnya layak mendapatkan hasil yang lebih baik, terlebih dengan keunggulan jumlah pemain.
“Namun, datang ke tempat sulit seperti Stamford Bridge dan melihat peluang yang kami dapat, meraih satu poin sudah cukup baik,” pungkasnya.
Alimansyah
(ars)