Romansa di Balik Pertarungan Barcelona-Sevilla
A
A
A
TBLISI - Ada nuansa romansa di balik pertarungan antara Barcelona kontra Sevilla pada laga final Piala Super Eropa 2015, yang akan berlangsung tengah pekan ini di Tbilisi, Georgia, Selasa (11/8). Pada laga nanti gelandang anyar Sevilla, Michael Krohn-Dehli akan mendapatkan kesempatan menghadapi mantan bosnya, Luis Enrique yang pernah bekerja sama saat masih di Celta Vigo. Enrique sendiri merupakan sosok yang berjasa menjadikan Krohn-Dehli sebagai gelandang tangguh bersama Celta sebelum sang pelatih hjirah menangani skuat Catalan.
"Saya bermain di bawah asuhannya (Enrique) saat di Celta Vigo. Dia adalah pelatih hebat dan bekerja sama dengannya sangat menyenangkan. Saya hanya bisa menemukan hal-hal baik tentang dirinya selama melatih di Celta, Ia pelatih hebat dan orang besar. Ia juga yang membuat saya bermain di lini tengah dan itu alasan mengapa Sevilla mendatangkan saya. Jika ia tidak membuat keputusan tersebut, mungkin saya tidak akan berada di Sevilla sekarang," jelas gelandang asal Denmark itu, Senin (10/8/2015).
Krohn-Dehli merupakan transfer pertama Sevilla pada bursa transfer musim panas 2015-2016 dalam upaya memperkuat kekuatan skuat menyambut musim yang baru. Pemain internasional Denmark ini didapatkan secara gratis, setelah kontraknya bersama Celta habis musim ini. Krohn-Dehli mulai dikenal kala jadi rising-star di Ajax Amsterdam. Lama menghilang, namanya kemudian mencuat lagi bersama Tim Dinamit di Piala Eropa 2012.
(Baca Juga: Demi Barcelona, Rakitic Kubur Kenangan Indah Mantan Klub)
Meski posisi aslinya adalah striker, ia amat felksibel dengan bisa berperan sebagai gelandang serang maupun winger. Keberadaannya diprediksi sebagai pelapis Jose Antonio Reyes, Aleix Vidal, dan Vitolo. Kehadiran Krohn-Dehli bisa menjadi salah satu senjata rahasia Sevilla yang tentu sangat mengenal gaya main yang diterapkan Enrique. Tapi sang pemain menegaskan pendekatan yang diadopsi oleh Luis Enrique tentu berbeda saat di Celta dan Barca.
"Luis Enrique punya cara menekan lawan dengan ciri khas sendiri. Memang benar bahwa cara yang diterapkan Enrique bersama Barcelona tentu berbeda saat masih menangani Celta. Sangat logis bahwa ia perlu beradaptasi," tandasnya.
Bila Krohn-Dehli akan menghadapi mantan bosnya, lain halnya dengan Ivan Rakitic yang harus menjegal tim yang pernah ia bela dan yang berjasa mengangkat pamornya sebagai gelandang tengah kelas dunia. "Saya adalah fans Sevilla, tapi tidak pada laga tengah pekan ini. Saya akan melakukan yang terbaik untuk klub saya (Barcelona)," tandasnya.
"Saya bermain di bawah asuhannya (Enrique) saat di Celta Vigo. Dia adalah pelatih hebat dan bekerja sama dengannya sangat menyenangkan. Saya hanya bisa menemukan hal-hal baik tentang dirinya selama melatih di Celta, Ia pelatih hebat dan orang besar. Ia juga yang membuat saya bermain di lini tengah dan itu alasan mengapa Sevilla mendatangkan saya. Jika ia tidak membuat keputusan tersebut, mungkin saya tidak akan berada di Sevilla sekarang," jelas gelandang asal Denmark itu, Senin (10/8/2015).
Krohn-Dehli merupakan transfer pertama Sevilla pada bursa transfer musim panas 2015-2016 dalam upaya memperkuat kekuatan skuat menyambut musim yang baru. Pemain internasional Denmark ini didapatkan secara gratis, setelah kontraknya bersama Celta habis musim ini. Krohn-Dehli mulai dikenal kala jadi rising-star di Ajax Amsterdam. Lama menghilang, namanya kemudian mencuat lagi bersama Tim Dinamit di Piala Eropa 2012.
(Baca Juga: Demi Barcelona, Rakitic Kubur Kenangan Indah Mantan Klub)
Meski posisi aslinya adalah striker, ia amat felksibel dengan bisa berperan sebagai gelandang serang maupun winger. Keberadaannya diprediksi sebagai pelapis Jose Antonio Reyes, Aleix Vidal, dan Vitolo. Kehadiran Krohn-Dehli bisa menjadi salah satu senjata rahasia Sevilla yang tentu sangat mengenal gaya main yang diterapkan Enrique. Tapi sang pemain menegaskan pendekatan yang diadopsi oleh Luis Enrique tentu berbeda saat di Celta dan Barca.
"Luis Enrique punya cara menekan lawan dengan ciri khas sendiri. Memang benar bahwa cara yang diterapkan Enrique bersama Barcelona tentu berbeda saat masih menangani Celta. Sangat logis bahwa ia perlu beradaptasi," tandasnya.
Bila Krohn-Dehli akan menghadapi mantan bosnya, lain halnya dengan Ivan Rakitic yang harus menjegal tim yang pernah ia bela dan yang berjasa mengangkat pamornya sebagai gelandang tengah kelas dunia. "Saya adalah fans Sevilla, tapi tidak pada laga tengah pekan ini. Saya akan melakukan yang terbaik untuk klub saya (Barcelona)," tandasnya.
(akr)