Termakan Bumerang

Sabtu, 15 Agustus 2015 - 09:27 WIB
Termakan Bumerang
Termakan Bumerang
A A A
LONDON - Bermaksud mengalihkan sorotan dari performa buruk tim, Pelatih Chelsea Jose Mourinho mendapat perhatian lebih besar karena mengkritik dan membebaskan kewajiban Eva Carneiro.

Mourinho termakan bumerang. Posisinya makin digugat setelah rekaman perdebatannya dengan Carneiro beredar luas. Tayangan Sky Sports mengungkapkan, Mourinho mengumpat ”anak haram” ke dokter berusia 41 tahun itu. Kontroversi ini jelas merusak konsentrasinya menjelang partai besar melawan Manchester City di Etihad Stadium besok.

”Saya pikir Mourinho harus minta maaf. Mungkin ada hal lain di balik pernyataannya. Namun, Mourinho sudah mempermalukan Carneiro secara publik. Padahal Carneiro hanya melaksanakan tugasnya,” kata mantan Kepala Medis Liverpool Peter Brukner, dilansir Daily Mail. Pers Inggris menyebut perilaku Mourinho sebagai bukti dirinya sedang tertekan. Media menilai, nakhoda berkebangsaan Portugal itu frustrasi melihat kenyataan yang tidak sesuai harapan.

The Bluesmengalami stagnasi pada permulaan kampanye mempertahankan mahkota Inggris. Hasil laga pramusim sangat buruk. Tidak ada penambahan berarti menyangkut kualitas skuad. Kekuatan Chelsea justru berkurang menyusul penjualan Petr Cech ke Arsenal, yang berujung kekalahan perdana Mourinho dari Arsene Wenger di Community Shield.

Kekesalan Mourinho memuncak di Stamford Bridge, Sabtu (8/8). Chelsea tampil mengecewakan dan harus membagi angka dengan Swansea City. Seusai laga itu mantan arsitek Real Madrid ini mempertanyakan keputusan Carneiro dan Kepala Fisioterapis Chelsea Jon Fearn memeriksa kondisi Eden Hazard.

Sudah kehilangan satu pemain menyusul kartu merah Thibaut Courtois, Mourinho menyebut Carneiro dan Fearn tidak mengerti sepak bola. Sebab, akibat tindakan stafnya, Hazard diwajibkan meninggalkan lapangan sehabis menerima perawatan. Mourinho khawatir hal itu bakal merusak keseimbangan struktur tim sehingga Chelsea tumbang. Kalangan luas menilai Mourinho kali ini melewati batas.

Mereka menudingnya lebih mementingkan skor pertandingan ketimbang kesehatan anak asuhnya sendiri. Apalagi, wasit Mike Oliver juga meminta tim medis Chelsea masuk lapangan untuk memeriksa Hazard. Jika Carneiro dan Fearn tidak masuk lapangan, justru keduanya yang berpotensi terkena sanksi karena melanggar panduan profesi, yakni selalu mendahulukan kepentingan pasien.

Carneiro yang menjadi kambing hitam pun kebanjiran simpati. Sosok yang bekerja di Chelsea sejak era Andre Villas-Boas ini kemudian mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat melalui akun Facebook. Namun, ucapan tersebut kemudian membuat Mourinho bertambah kesal.

Merasa Carneiro melawannya dengan menggunakan dukungan publik, Mourinho mencabut tugasnya menemani John Terry dkk di pertandingan, latihan, serta hotel tim. Dia tetap mempertahankan posisi Carneiro sebagai dokter Chelsea. Meski begitu, perlakuannya pada Carneiro dianggap sudah cukup untuk dibawa ke hadapan hukum.

”Carneiro memiliki argumen kuat jika dia ingin menyeret Mourinho dan Chelsea ke pengadilan,” tutur Nick Wilcox, pengacara bagi firma Brahams Dutt Badrick French. Di sisi lain, Chelsea tidak berusaha meredakan perselisihan kedua pegawainya. Ketika diminta mengeluarkan keterangan resmi, manajemen menilai perseteruan Mourinho-Carneiro merupakan konflik internal dan memilih tidak berkomentar.

Harley ikhsan
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5399 seconds (0.1#10.140)