Belum Aman
A
A
A
ROMA - Lazio membuktikan mampu bersaing di Eropa setelah melibas Bayer Leverkusen 1-0 pada leg pertama play-off Liga Champions di Stadio Olimpico, Roma, dini hari kemarin. Namun, hasil itu belum membuat I Biancocelesti aman untuk menembus fase grup.
Lazio mengepak modal kemenangan satu gol berkat aksi Keita Balde Diao pada menit ke-77. Meski menang, Il Tecnico Lazio Stefano Pioli tak puas dengan kinerja asuhannya. Menurut dia, I Biancocelesti bisa lebih banyak memaksimalkan peluang yang ada. ”Keseluruhan pertandingan sangat sulit karena Leverkusen menekan kami ketat dan memainkan bola dengan cepat. Pada akhirnya kami kembali dan menjadi tim yang berjuang untuk setiap bola,” ungkapnya kepada Sport Mediaset.
”Kami tahu bisa menciptakan peluang, tapi hanya mencetak satu gol. Itu terlalu kecil jika dilihat dari performa keseluruhan. Kami menang laga pertama, tapi persaingan masih terbuka. Untungnya, kami tak kebobolan di kandang karena Leverkusen menciptakan banyak peluang,” tuturnya.
Ini kemenangan perdana Lazio setelah selalu kandas di empat laga sebelumnya, termasuk kalah 0-2 dari Juventus di Piala Super Italia, Sabtu (8/8). Untuk memastikan tiket ke fase grup Liga Champions, klub ibu kota Italia itu harus sowan ke BayArena, Leverkusen, untuk melakoni laga kedua play-off, Rabu (26/8).
”Kini kami harus menjalani pertandingan Seri A sebelum melalui leg kedua dan itu bisa menolong kami meningkatkan level kebugaran untuk lebih baik. Kami membuktikan bisa bermain di level ini,” ucap Pioli. ”Ini hasil bagus, tapi kami harus terus berjuang untuk bisa ke fase grup. Leverkusen mengalahkan Atletico Madrid, Benfica, Zenit di kandang mereka musim lalu. Jadi, jelas lawan kami ini sangat berat,” ujarnya.
Sayang, perjuangan Lazio pada leg kedua nanti terganjal badai cedera. Defender Stefan de Vrij ditandu sambil menggunakan penyangga leher setelah benturan kepala, sedangkan striker Miroslav Klose terpaksa diganti dengan Keita pada awal babak kedua karena cedera hamstring. ”De Vrij tampak baik, sedangkan Klose punya masalah pada ototnya, dan sepertinya sulit untuk bisa kembali tampil pada leg kedua. Ini masalah nyata karena kami tak bisa menambah pemain lain dalam daftar skuad Liga Champions,” tutur Pioli.
Di pihak lain, Der Trainer Leverkusen Roger Schmidt menegaskan asuhannya pantang mengibarkan bendera putih. Menurut dia, kekalahan 0-1 tak membuat peluang timnya tertutup. Dia yakin pasukannya mampu membalikkan keadaan pada pertemuan kedua pekan depan.
”Setiap tim punya periode pertandingan di mana mereka dominan. Kami masih punya peluang lolos pada leg kedua nanti karena hanya kalah 0-1 dan berikutnya kami main di kandang sendiri. Namun, lupakan bahwa kami kuat di kandang. Belum ada keputusan siapa yang lolos,” paparnya.
Sebenarnya Leverkusen sempat mencetak gol melalui Hakan Calhanoglu, tapi dianulir. Pasalnya, bola lebih dulu memantul ke Stefan Kiessling yang berada dalam posisi offside. Merespons hal ini, Schmidt mengaku bisa menerima keputusan sang pengadil. ”Saya tak melihat jelas, tapi sepertinya itu keputusan tepat menganulir gol tersebut,” pungkasnya.
Abdul haris
Lazio mengepak modal kemenangan satu gol berkat aksi Keita Balde Diao pada menit ke-77. Meski menang, Il Tecnico Lazio Stefano Pioli tak puas dengan kinerja asuhannya. Menurut dia, I Biancocelesti bisa lebih banyak memaksimalkan peluang yang ada. ”Keseluruhan pertandingan sangat sulit karena Leverkusen menekan kami ketat dan memainkan bola dengan cepat. Pada akhirnya kami kembali dan menjadi tim yang berjuang untuk setiap bola,” ungkapnya kepada Sport Mediaset.
”Kami tahu bisa menciptakan peluang, tapi hanya mencetak satu gol. Itu terlalu kecil jika dilihat dari performa keseluruhan. Kami menang laga pertama, tapi persaingan masih terbuka. Untungnya, kami tak kebobolan di kandang karena Leverkusen menciptakan banyak peluang,” tuturnya.
Ini kemenangan perdana Lazio setelah selalu kandas di empat laga sebelumnya, termasuk kalah 0-2 dari Juventus di Piala Super Italia, Sabtu (8/8). Untuk memastikan tiket ke fase grup Liga Champions, klub ibu kota Italia itu harus sowan ke BayArena, Leverkusen, untuk melakoni laga kedua play-off, Rabu (26/8).
”Kini kami harus menjalani pertandingan Seri A sebelum melalui leg kedua dan itu bisa menolong kami meningkatkan level kebugaran untuk lebih baik. Kami membuktikan bisa bermain di level ini,” ucap Pioli. ”Ini hasil bagus, tapi kami harus terus berjuang untuk bisa ke fase grup. Leverkusen mengalahkan Atletico Madrid, Benfica, Zenit di kandang mereka musim lalu. Jadi, jelas lawan kami ini sangat berat,” ujarnya.
Sayang, perjuangan Lazio pada leg kedua nanti terganjal badai cedera. Defender Stefan de Vrij ditandu sambil menggunakan penyangga leher setelah benturan kepala, sedangkan striker Miroslav Klose terpaksa diganti dengan Keita pada awal babak kedua karena cedera hamstring. ”De Vrij tampak baik, sedangkan Klose punya masalah pada ototnya, dan sepertinya sulit untuk bisa kembali tampil pada leg kedua. Ini masalah nyata karena kami tak bisa menambah pemain lain dalam daftar skuad Liga Champions,” tutur Pioli.
Di pihak lain, Der Trainer Leverkusen Roger Schmidt menegaskan asuhannya pantang mengibarkan bendera putih. Menurut dia, kekalahan 0-1 tak membuat peluang timnya tertutup. Dia yakin pasukannya mampu membalikkan keadaan pada pertemuan kedua pekan depan.
”Setiap tim punya periode pertandingan di mana mereka dominan. Kami masih punya peluang lolos pada leg kedua nanti karena hanya kalah 0-1 dan berikutnya kami main di kandang sendiri. Namun, lupakan bahwa kami kuat di kandang. Belum ada keputusan siapa yang lolos,” paparnya.
Sebenarnya Leverkusen sempat mencetak gol melalui Hakan Calhanoglu, tapi dianulir. Pasalnya, bola lebih dulu memantul ke Stefan Kiessling yang berada dalam posisi offside. Merespons hal ini, Schmidt mengaku bisa menerima keputusan sang pengadil. ”Saya tak melihat jelas, tapi sepertinya itu keputusan tepat menganulir gol tersebut,” pungkasnya.
Abdul haris
(ftr)