Petir Usain Bolt Siap Menyambar Olimpiade 2016
Petir Usain Bolt Siap Menyambar Olimpiade 2016
A
A
A
BEIJING - Usain Bolt masih menyilaukan jutaan pasang mata. Di usia yang hampir menginjak kepala tiga, pelari Jamaika yang berjuluk 'petir' itu menorehkan tinta emasnya di Kejuaraan Dunia Atletik yang berlangsung di Beijing, China, Minggu (23/8/2015) malam.
Bolt mempertahankan medali emasnya di nomor sprint 100 meter yang berlangsung di Bird Nest Stadium, Beijing. Melawan sembilan pelari, termasuk musuh bebuyutannya asal Amerika Serikat Justin Gatlin, ia menorehkan waktu terbaik 9,79 detik.
Catatan waktunya lebih cepat 0,01 detik dari yang ditorehkan Gatlin, atlet yang sempat tersandung skandal doping pada 2006, disusul Trayvon Brommel (AS) dan Andre De Grasse (Kananda) yang diumumkan juara tiga bersama dengan waktu 9,92 detik. Maka tak heran, kemenangan Bolt banyak dinilai menyelamatkan wajah Atletik yang sedang disorot akibat maraknya tuduhan doping.
"Saya menunjukkan pada dunia bahwa selalu ada kemungkinan untuk menang dengan cara yang bersih. Saya bekerja keras dan menekan diri saya sendiri selama bertahun-tahun," ungkapnya dilansir Daily Mail.
Kemenangan tersebut membuat Bolt jadi pemilik gelar terbanyak dengan sembilan medali emas (3 kali 100 meter, 3 kali 200 meter, dan 3 kali estafet 4x100 meter). Total 11 gelar sudah dikoleksi Bolt setelah 2007 lalu mendapat dua medali perak di Kejuaran Dunia pertamanya.
Modal bagus jelas didapat Bolt jelang berpartisipasi di Olimpiade Rio de Janerio 2016 nanti. Kemenangan di Beijing membuatnya mulai menebar kalimat tantangan pada siapapun.
"Saya tak sedikitpun tertekan (melawan Gatlin). Saya datang untuk menang. Jika saya ingin melanjutkan kesuksesan ini, maka tekanan itu yang saya butuhkan," tambahnya.
Bolt masih tercatat sebagai juara bertahan di tiga nomor sprint dua edisi Olimpiade. Pada 2008 dan 2012, ia jadi yang tercepat di jarak 100 meter, 200 meter, dan estasfet 4x100 meter.
Jelas, Usain 'Lightning' Bolt masih jadi manusia tercepat di dunia saat ini. Petir pun dipastikan bakal menyambar Olimpiade tahun depan yang disebut-sebut sebagai Olimpiade terakhirnya.
Bolt mempertahankan medali emasnya di nomor sprint 100 meter yang berlangsung di Bird Nest Stadium, Beijing. Melawan sembilan pelari, termasuk musuh bebuyutannya asal Amerika Serikat Justin Gatlin, ia menorehkan waktu terbaik 9,79 detik.
Catatan waktunya lebih cepat 0,01 detik dari yang ditorehkan Gatlin, atlet yang sempat tersandung skandal doping pada 2006, disusul Trayvon Brommel (AS) dan Andre De Grasse (Kananda) yang diumumkan juara tiga bersama dengan waktu 9,92 detik. Maka tak heran, kemenangan Bolt banyak dinilai menyelamatkan wajah Atletik yang sedang disorot akibat maraknya tuduhan doping.
"Saya menunjukkan pada dunia bahwa selalu ada kemungkinan untuk menang dengan cara yang bersih. Saya bekerja keras dan menekan diri saya sendiri selama bertahun-tahun," ungkapnya dilansir Daily Mail.
Kemenangan tersebut membuat Bolt jadi pemilik gelar terbanyak dengan sembilan medali emas (3 kali 100 meter, 3 kali 200 meter, dan 3 kali estafet 4x100 meter). Total 11 gelar sudah dikoleksi Bolt setelah 2007 lalu mendapat dua medali perak di Kejuaran Dunia pertamanya.
Modal bagus jelas didapat Bolt jelang berpartisipasi di Olimpiade Rio de Janerio 2016 nanti. Kemenangan di Beijing membuatnya mulai menebar kalimat tantangan pada siapapun.
"Saya tak sedikitpun tertekan (melawan Gatlin). Saya datang untuk menang. Jika saya ingin melanjutkan kesuksesan ini, maka tekanan itu yang saya butuhkan," tambahnya.
Bolt masih tercatat sebagai juara bertahan di tiga nomor sprint dua edisi Olimpiade. Pada 2008 dan 2012, ia jadi yang tercepat di jarak 100 meter, 200 meter, dan estasfet 4x100 meter.
Jelas, Usain 'Lightning' Bolt masih jadi manusia tercepat di dunia saat ini. Petir pun dipastikan bakal menyambar Olimpiade tahun depan yang disebut-sebut sebagai Olimpiade terakhirnya.
(bbk)
Explore More