Gagal Juara Piala Kemerdekaan, Laskar Sambernyawa Dipertahankan
A
A
A
SOLO - Manajemen Persis Solo memberi sinyal akan mempertahankan mayoritas pemain. Jika sudah ada kompetisi resmi atau pun kegiatan turnamen, 22 pemain yang dikontrak selama Turnamen Piala Kemerdekaan tetap dipertahankan.
Manajemen menganggap performa pemain sudah cukup baik, meski gagal total dalam even yang diselenggarakan oleh Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga ini. Dari lima kali pertandingan, Ferry Anto dkk hanya bisa mengoleksi poin 8, yang didapat dari dua kali kemenangan dan dua kali seri.
Hasil ini tidak mampu mengantarkan Laskar Sambernyawa lolos ke babak delapan besar. Meski performanya tidak membuat suporter Pasoepati, pendukung setia Persis, puas, namun para pengurus memberi sinyal akan mempertahankan sebagian besar para penggawanya.
Manajemen beralasan tim yang ada saat ini masih solid dan bakal mampu untuk bersaing di kompetisi resmi Divisi Utama (DU) 2015. ''Untuk pembenahan, itu pasti akan dilakukan. Melihat kekuatan yang ada saat ini, baiknya patut dipertahankan untuk level DU,” ungkap Sekretaris Persis Sapto Joko Purwadi, Kamis (27/8).
Menurut Sapto, rencana mempertahankan tim ini sudah jadi pembicaraan di internal pengurus. Pembicaraan memang belum dilakukan secara resmi. ”Secara pribadi saya mendukung jika dipertahankan. Kelemahannya memang pemain kurang tenang ketika sudah dalam keadaan unggul dan tidak bisa mengatur ritme permainan. Hal ini sebenarnya bisa diperlihatkan oleh banyak rival, tapi Persis tidak bisa, ini yang jadi perhatian utama,”tandasnya.
Namun, pengurus tidak akan bisa memaksa pemain untuk tetap bertahan. Jika ada klub yang meliriknya, manajemen akan menyerahkan keputusannya kepada pemain yang bersangkutan untuk memilih.
Kendati secara tim sudah solid, kata Sapto, masih perlu ada yang dibenahi khususnya di penjaga gawang, barisan pertahanan dan penambahan amunisi di lini tengah. Selama turnamen Piala Kemerdekaan dan Piala Polda Jateng Cup, pemain belakang kurang sigap dalam mengantisipasi bola-bola dari set-piece.
”Gol dari Persinga Ngawi, salah satunya berasal dari bola mati. Sementara untuk barisan depan, belumnyetelantara pemain tengah dan depan, setelah adanya wajah baru,”ucapnya.
Para pemain Persis saat ini seluruhnya sudah dipulangkan. Mereka sudah kembali ke tempat asalnya masing-masing, tanpa ada tunggakan gaji. Meski match fee dari penyelenggara turnamen masih tersendat, manajemen sudah melunasi hak pemain, dengan berbagai cara.
Adapun untuk jajaran tim pelatih, manajemen juga segera akan menggelar evaluasi. Manajemen belum bisa memastikan masa depan Aris Budi Sulistyo, apakah akan dipertahankan, atau didepak dari tim. ”Untuk tim pelatih, segera kami adakan evaluasi, berikut performa pemain selama turnamen,”kata Sapto lagi.
Manajemen menganggap performa pemain sudah cukup baik, meski gagal total dalam even yang diselenggarakan oleh Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga ini. Dari lima kali pertandingan, Ferry Anto dkk hanya bisa mengoleksi poin 8, yang didapat dari dua kali kemenangan dan dua kali seri.
Hasil ini tidak mampu mengantarkan Laskar Sambernyawa lolos ke babak delapan besar. Meski performanya tidak membuat suporter Pasoepati, pendukung setia Persis, puas, namun para pengurus memberi sinyal akan mempertahankan sebagian besar para penggawanya.
Manajemen beralasan tim yang ada saat ini masih solid dan bakal mampu untuk bersaing di kompetisi resmi Divisi Utama (DU) 2015. ''Untuk pembenahan, itu pasti akan dilakukan. Melihat kekuatan yang ada saat ini, baiknya patut dipertahankan untuk level DU,” ungkap Sekretaris Persis Sapto Joko Purwadi, Kamis (27/8).
Menurut Sapto, rencana mempertahankan tim ini sudah jadi pembicaraan di internal pengurus. Pembicaraan memang belum dilakukan secara resmi. ”Secara pribadi saya mendukung jika dipertahankan. Kelemahannya memang pemain kurang tenang ketika sudah dalam keadaan unggul dan tidak bisa mengatur ritme permainan. Hal ini sebenarnya bisa diperlihatkan oleh banyak rival, tapi Persis tidak bisa, ini yang jadi perhatian utama,”tandasnya.
Namun, pengurus tidak akan bisa memaksa pemain untuk tetap bertahan. Jika ada klub yang meliriknya, manajemen akan menyerahkan keputusannya kepada pemain yang bersangkutan untuk memilih.
Kendati secara tim sudah solid, kata Sapto, masih perlu ada yang dibenahi khususnya di penjaga gawang, barisan pertahanan dan penambahan amunisi di lini tengah. Selama turnamen Piala Kemerdekaan dan Piala Polda Jateng Cup, pemain belakang kurang sigap dalam mengantisipasi bola-bola dari set-piece.
”Gol dari Persinga Ngawi, salah satunya berasal dari bola mati. Sementara untuk barisan depan, belumnyetelantara pemain tengah dan depan, setelah adanya wajah baru,”ucapnya.
Para pemain Persis saat ini seluruhnya sudah dipulangkan. Mereka sudah kembali ke tempat asalnya masing-masing, tanpa ada tunggakan gaji. Meski match fee dari penyelenggara turnamen masih tersendat, manajemen sudah melunasi hak pemain, dengan berbagai cara.
Adapun untuk jajaran tim pelatih, manajemen juga segera akan menggelar evaluasi. Manajemen belum bisa memastikan masa depan Aris Budi Sulistyo, apakah akan dipertahankan, atau didepak dari tim. ”Untuk tim pelatih, segera kami adakan evaluasi, berikut performa pemain selama turnamen,”kata Sapto lagi.
(aww)