Lazio Korban Terakhir Play-off Liga Champions
A
A
A
Play-offmenjadi rintangan yang sulit dilewati wakil Italia dalam usaha menembus grup Liga Champions. Lazio merupakan tumbal teranyar yang terganjal di putaran tersebut.
Pasukan Stefano Pioli dikalahkan Bayer Leverkusen 0-3 di BayArena, dini hari kemarin, sehingga kalah agregat 1-3. Impian kembali menikmati gemerlap panggung paling prestisius kompetisi Eropa pun tertunda. Terakhir kali I Biancocelesti tampil di fase grup Liga Champions dicatat pada 2007/2008. Kegagalan Lazio tidak pelak menambah panjang daftar korban Italia di play-off. Sejak putaran tersebut diperkenalkan pada 2009/2010, hanya ada dua tim yang mampu melampauinya.
Mereka adalah Fiorentina (2009/2010) dan AC Milan (2013/ 2014). Sementara kegagalan menemui Sampdoria (2010/2011), Udinese (2011/2012, 2012/2013), dan Napoli (2014/2015). Salah satu alasan wakil Seri A terpuruk adalah status klub. Sampdoria, Udinese, Napoli, dan Lazio lama absen di kompetisi Benua Biru ketika memastikan tempat di play-off. Koefisien mereka rendah. Alhasil, mereka ditempatkan di pot nonunggulan pada undian. Kesempatan dipasangkan dengan lawan kuat otomatis membesar.
Sialnya, itulah yang terjadi. Sampdoria bersua Werder Bremen. Udinese (2011/2012) meladeni Arsenal. Napoli bertemu Athletic Bilbao dan Lazio menghadapi Leverkusen. Terbilang hanya sekali dewi fortuna membantu Seri A, yang diberikan kepada Udinese (2012/2013). Sayang, meski menghindari Borussia Moenchengladbach atau Malaga, dan hanya melawan SC Braga, Antonio di Natale dkk tetap tersingkir.
“Jelas, ini statistik buruk. Sayang, kami bertemu Leverkusen. Mereka lebih kuat. Ini bukti kami belum siap tampil di Liga Champions. Tapi, kami ingin berkembang. Semoga kami bisa mencapai level mereka,” kata Pioli, dikutip Football Italia.
Harley Ikhsan
Jakarta
Pasukan Stefano Pioli dikalahkan Bayer Leverkusen 0-3 di BayArena, dini hari kemarin, sehingga kalah agregat 1-3. Impian kembali menikmati gemerlap panggung paling prestisius kompetisi Eropa pun tertunda. Terakhir kali I Biancocelesti tampil di fase grup Liga Champions dicatat pada 2007/2008. Kegagalan Lazio tidak pelak menambah panjang daftar korban Italia di play-off. Sejak putaran tersebut diperkenalkan pada 2009/2010, hanya ada dua tim yang mampu melampauinya.
Mereka adalah Fiorentina (2009/2010) dan AC Milan (2013/ 2014). Sementara kegagalan menemui Sampdoria (2010/2011), Udinese (2011/2012, 2012/2013), dan Napoli (2014/2015). Salah satu alasan wakil Seri A terpuruk adalah status klub. Sampdoria, Udinese, Napoli, dan Lazio lama absen di kompetisi Benua Biru ketika memastikan tempat di play-off. Koefisien mereka rendah. Alhasil, mereka ditempatkan di pot nonunggulan pada undian. Kesempatan dipasangkan dengan lawan kuat otomatis membesar.
Sialnya, itulah yang terjadi. Sampdoria bersua Werder Bremen. Udinese (2011/2012) meladeni Arsenal. Napoli bertemu Athletic Bilbao dan Lazio menghadapi Leverkusen. Terbilang hanya sekali dewi fortuna membantu Seri A, yang diberikan kepada Udinese (2012/2013). Sayang, meski menghindari Borussia Moenchengladbach atau Malaga, dan hanya melawan SC Braga, Antonio di Natale dkk tetap tersingkir.
“Jelas, ini statistik buruk. Sayang, kami bertemu Leverkusen. Mereka lebih kuat. Ini bukti kami belum siap tampil di Liga Champions. Tapi, kami ingin berkembang. Semoga kami bisa mencapai level mereka,” kata Pioli, dikutip Football Italia.
Harley Ikhsan
Jakarta
(ars)