Terganjal Waktu
A
A
A
Penurunan performa Chelsea datang di waktu buruk. Pelatih Jose Mourinho tidak bisa langsung memperbaiki penampilan The Blues karena ada kalender internasional.
Mourinho saat ini harus merelakan mayoritas anak asuhnya pergi membela tim nasional masing-masing untuk memperjuangkan tiket Piala Eropa 2016 atau menjalani laga persahabatan. Nakhoda asal Portugal itu baru dapat kembali menangani Eden Hazard dkk pada pekan kedua September sebelum menghadapi Everton di Liga Primer, Sabtu (12/9).
“Pertandingan berikutnya dua pekan lagi. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dalam kurun waktu ini. Sekarang, saya tidak mungkin bekerja membenahi tim,” kata Mourinho, dilansir Sky Sports. Mourinho pantas menyesalkan keadaan. Pasalnya, The Blues baru saja mencatat kekalahan kedua dari empat pertandingan Liga Primer.
Hasil 1-2 melawan Crystal Palace di Stamford Bridge, Sabtu (29/8), membuat mereka tertinggal delapan angka di belakang rival terkuat Manchester City (Man City). Perjalanan Chelsea pada awal 2015/2016 merupakan catatan terburuk juara bertahan Liga Primer. Raihan poin The Blues bahkan lebih kecil ketimbang Manchester United era David Moyes, yang mendulang tujuh angka pada empat partai 2013/2014.
Meski begitu, Mourinho tetap percaya pada kemampuan anak asuhnya memenangkan kembali mahkota Liga Primer. Dia merujuk sengitnya rivalitas Liga Primer sebagai faktor utama dan yakin Man City bakal terpeleset. “Torehan empat poin di empat laga adalah start jelek. Di liga lain, saya akan menilai kesempatan kami merebut gelar sangat kecil.
Tapi, kami berada di Liga Primer,” ungkapnya. Mourinho juga enggan berpaling pada pasar transfer dalam upaya membenahi situasi. Walau memiliki waktu hingga besok untuk merekrut pemain baru, sosok berusia 52 tahun itu menilai kedatangan muka anyar tidak otomatis mengangkat performa tim. “Saya tidak suka itu.
Saya telah mempersiapkan tim ini sejak April lalu. Saya kira sudah terlambat melakukan renovasi di akhir Agustus. Justru kami yang harus lebih baik,” tuturnya. Namun, Mourinho mengakui beberapa anak asuhnya bermain mengecewakan. Dia pun mengancam menggusur mereka ke bangku cadangan jika tidak segera menunjukkan kemampuan sebenarnya.
“Ada dua solusi menyikapi rapor buruk pemain. Saya bisa terus memercayainya dan menunggu dirinya berkembang. Atau, tiba pada saatnya saya sadar, saya harus mengambil sikap dan mencabutnya dari tim,” kata Mourinho. “Saya tidak mau menyebut individu. Penampilan 2-3 pemain pada laga kontra Palace kurang maksimal.
Saya menyalahkan diri sendiri karena tidak menarik mereka. Masalahnya, begitu mengambil tiga perubahan, saya sadar membutuhkan satu pergantian lagi,” pungkasnya.
Harley Ikhsan
Mourinho saat ini harus merelakan mayoritas anak asuhnya pergi membela tim nasional masing-masing untuk memperjuangkan tiket Piala Eropa 2016 atau menjalani laga persahabatan. Nakhoda asal Portugal itu baru dapat kembali menangani Eden Hazard dkk pada pekan kedua September sebelum menghadapi Everton di Liga Primer, Sabtu (12/9).
“Pertandingan berikutnya dua pekan lagi. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dalam kurun waktu ini. Sekarang, saya tidak mungkin bekerja membenahi tim,” kata Mourinho, dilansir Sky Sports. Mourinho pantas menyesalkan keadaan. Pasalnya, The Blues baru saja mencatat kekalahan kedua dari empat pertandingan Liga Primer.
Hasil 1-2 melawan Crystal Palace di Stamford Bridge, Sabtu (29/8), membuat mereka tertinggal delapan angka di belakang rival terkuat Manchester City (Man City). Perjalanan Chelsea pada awal 2015/2016 merupakan catatan terburuk juara bertahan Liga Primer. Raihan poin The Blues bahkan lebih kecil ketimbang Manchester United era David Moyes, yang mendulang tujuh angka pada empat partai 2013/2014.
Meski begitu, Mourinho tetap percaya pada kemampuan anak asuhnya memenangkan kembali mahkota Liga Primer. Dia merujuk sengitnya rivalitas Liga Primer sebagai faktor utama dan yakin Man City bakal terpeleset. “Torehan empat poin di empat laga adalah start jelek. Di liga lain, saya akan menilai kesempatan kami merebut gelar sangat kecil.
Tapi, kami berada di Liga Primer,” ungkapnya. Mourinho juga enggan berpaling pada pasar transfer dalam upaya membenahi situasi. Walau memiliki waktu hingga besok untuk merekrut pemain baru, sosok berusia 52 tahun itu menilai kedatangan muka anyar tidak otomatis mengangkat performa tim. “Saya tidak suka itu.
Saya telah mempersiapkan tim ini sejak April lalu. Saya kira sudah terlambat melakukan renovasi di akhir Agustus. Justru kami yang harus lebih baik,” tuturnya. Namun, Mourinho mengakui beberapa anak asuhnya bermain mengecewakan. Dia pun mengancam menggusur mereka ke bangku cadangan jika tidak segera menunjukkan kemampuan sebenarnya.
“Ada dua solusi menyikapi rapor buruk pemain. Saya bisa terus memercayainya dan menunggu dirinya berkembang. Atau, tiba pada saatnya saya sadar, saya harus mengambil sikap dan mencabutnya dari tim,” kata Mourinho. “Saya tidak mau menyebut individu. Penampilan 2-3 pemain pada laga kontra Palace kurang maksimal.
Saya menyalahkan diri sendiri karena tidak menarik mereka. Masalahnya, begitu mengambil tiga perubahan, saya sadar membutuhkan satu pergantian lagi,” pungkasnya.
Harley Ikhsan
(ars)