Salurkan Rekan Setim Main Tarkam Demi Bertahan Hidup
A
A
A
Solidaritas pemain PSIS Semarang menjadi contoh yang patut ditiru di tengah matinya kompetisi sepak bola nasional. Mereka tidak berebut untuk kepentingan pribadi jika ada turnamen ataupun pertandingan antarkampung.
Kendati tim sudah dibubarkan di antara mereka masih saling komunikasi dan memberi kabar jika ada rezeki. Inilah salah satu bentuk jiwa korsa yang tinggi di antara sesama pemain Mahesa Jenar.
Mantan kapten tim Mahesa Jenar, Fauzan Fajri, menjadi orang yang dipercaya untuk menjadi koordinator rekan-rekannya atau semacam agen pemain antarkampung (tarkam). Pemain asal Purbalingga ini menjadi koordinator bagi pemain lainnya, jika ada klub yang akan menggunakan jasa para pemain. Harapanya agar rekan-rekannya bisa bertahan hidup di tengah matinya kompetisi.
Setelah sukses mengantarkan tim lokal di Randu Dongkal, Pemalang, dengan menyabet juara, kini Fauzan dan kawan-kawan diminati klub Divisi Utama, PSCS Cilacap. Manajemen Laskar Nusakambangan, julukan dari PSCS sudah meminta kepada eks pemain Pra-PON Jateng 2012 itu mengkoordinasi rekannya.
''Sudah saya komunikasikan dengan M Yunus, Franky Mahendra, Edi Anto dan Hari Nur Yulianto. Tapi belum deal, dengan PSCS. Para pemain menyerahkan ke saya terkait hal-hal lainnya, jika saya cocok, semuanya ikut,''tutur Fauzan.
PSCS Cilacap memang sengaja menyiapkan tim untuk mengikuti Turnamen Piala Bupati Banyumas, yang rencananya akan dihelat pada pertengahan September mendatang.
Fauzan menjelaskan, kendati tim PSIS sudah dibubarkan, pihaknya tetap menjalin komunikasi dengan para pemain. Hubungan baik tidak hanya ditunjukkan para pemain yang bebas sanksi, melainkan juga dengan pemain yang disanksi larangan bertanding oleh Komisi Disiplin PSSI. Di antaranya dengan Saptono dan Catur Adi Nugroho (kiper).
”'Kan mereka kasihan, cari uang dari tarkam ke tarkam. Biasanya juga saya kabari, seperti waktu pertandingan di Pemalang lalu,”ucapnya.
Tidak hanya paketan yang dikoordinatori Fauzan, winger kiri PSIS, Welly Siagian, hampir dipastikan juga akan membela PSCS, klub yang ikut membesarkannya. Pemain asli Cilacap itu sudah ada komunikasi dengan manajemen. ”Iya, Insya Allah ikut PSCS. Sedikit membantu ekonomi,”kata Welly.
Turnamen Piala Bupati Banyumas tidak hanya diikuti oleh klub-klub di Karesidenan Banyumas. Penyelenggara juga mengundang klub dari luar, satu di antaranya Persis Solo. Klub runner-up Piala Polda Jateng Cup 2015 itu saat ini sudah membubarkan tim. Manajemen harus mengumpulkan pemain lagi dalam dua pekan ke depan jika menyanggupi undangan menjadi peserta.
Kendati tim sudah dibubarkan di antara mereka masih saling komunikasi dan memberi kabar jika ada rezeki. Inilah salah satu bentuk jiwa korsa yang tinggi di antara sesama pemain Mahesa Jenar.
Mantan kapten tim Mahesa Jenar, Fauzan Fajri, menjadi orang yang dipercaya untuk menjadi koordinator rekan-rekannya atau semacam agen pemain antarkampung (tarkam). Pemain asal Purbalingga ini menjadi koordinator bagi pemain lainnya, jika ada klub yang akan menggunakan jasa para pemain. Harapanya agar rekan-rekannya bisa bertahan hidup di tengah matinya kompetisi.
Setelah sukses mengantarkan tim lokal di Randu Dongkal, Pemalang, dengan menyabet juara, kini Fauzan dan kawan-kawan diminati klub Divisi Utama, PSCS Cilacap. Manajemen Laskar Nusakambangan, julukan dari PSCS sudah meminta kepada eks pemain Pra-PON Jateng 2012 itu mengkoordinasi rekannya.
''Sudah saya komunikasikan dengan M Yunus, Franky Mahendra, Edi Anto dan Hari Nur Yulianto. Tapi belum deal, dengan PSCS. Para pemain menyerahkan ke saya terkait hal-hal lainnya, jika saya cocok, semuanya ikut,''tutur Fauzan.
PSCS Cilacap memang sengaja menyiapkan tim untuk mengikuti Turnamen Piala Bupati Banyumas, yang rencananya akan dihelat pada pertengahan September mendatang.
Fauzan menjelaskan, kendati tim PSIS sudah dibubarkan, pihaknya tetap menjalin komunikasi dengan para pemain. Hubungan baik tidak hanya ditunjukkan para pemain yang bebas sanksi, melainkan juga dengan pemain yang disanksi larangan bertanding oleh Komisi Disiplin PSSI. Di antaranya dengan Saptono dan Catur Adi Nugroho (kiper).
”'Kan mereka kasihan, cari uang dari tarkam ke tarkam. Biasanya juga saya kabari, seperti waktu pertandingan di Pemalang lalu,”ucapnya.
Tidak hanya paketan yang dikoordinatori Fauzan, winger kiri PSIS, Welly Siagian, hampir dipastikan juga akan membela PSCS, klub yang ikut membesarkannya. Pemain asli Cilacap itu sudah ada komunikasi dengan manajemen. ”Iya, Insya Allah ikut PSCS. Sedikit membantu ekonomi,”kata Welly.
Turnamen Piala Bupati Banyumas tidak hanya diikuti oleh klub-klub di Karesidenan Banyumas. Penyelenggara juga mengundang klub dari luar, satu di antaranya Persis Solo. Klub runner-up Piala Polda Jateng Cup 2015 itu saat ini sudah membubarkan tim. Manajemen harus mengumpulkan pemain lagi dalam dua pekan ke depan jika menyanggupi undangan menjadi peserta.
(aww)