Misi Patahkan Ramalan
Misi Patahkan Ramalan
A
A
A
SOFIA - Norwegia belum menyerah dalam perburuan tiket tampil di Piala Eropa 2016. Tim asuhan Per-Mathias Hogmo itu bertekad mematahkan semua ramalan negatif yang selama ini beredar.
Norwegia tidak punya catatan bagus di kancah internasional. Mereka lebih sering gagal ketika mengikuti kualifikasi suatu turnamen bergengsi. Sejak meramaikan Piala Eropa 2000 di Belgia/Belanda, mereka tidak pernah terlihat lagi di pentas dunia lantaran tersingkir saat kualifikasi.
Norwegia gagal mengikuti Piala Eropa 2004, 2008, dan 2012, serta Piala Dunia 2002, 2006, 2010, dan 2014. Capaian itu pula yang membuat mereka tidak pernah masuk hitungan. Publik meyakini catatan buruk itu akan berlanjut. Maksudnya, Norwegia dipercaya akan batal hadir di Prancis tahun depan. Prediksi itu sepertinya akan terwujud bila melihat hasil yang dicatat.
Norwegia baru meraih 10 angka hasil 3 menang, 1 imbang, dan 2 kalah. Mereka terdampar di posisi 3, tertinggal 2 angka dari Italia, dan 3 angka dengan Kroasia. Ini menipiskan kans meraih tiket otomatis. Supaya lolos ke Prancis, Norwegia wajib memenangi empat laga tersisa, sambil berharap Italia dan Kroasia terpeleset.
Sebagai permulaan, Per Ciljan Skjelbred dkk harus melumat Bulgaria di Stadion Vasil Levski. Ini demi mematikan peluang Bulgaria yang tertinggal dua angka dari Norwegia. Seandainya kalah dari tuan rumah, Norwegia akan anjlok ke urutan empat. Itu bisa diartikan tertutupnya peluang untuk melaju ke fase berikutnya. ”Ini pertandingan yang menentukan bagi kami. Hanya satu hal yang bisa menolong kami, yakni kemenangan,” ucap Hogmo, dikutip Reuters.
Hogmo optimistis Norwegia mampu mematahkan seluruh prediksi. Itu karena kualitas pasukannya semakin meningkat. Norwegia diperkuat sejumlah pemain yang berkarier di kompetisi besar Eropa seperti Bundesliga atau Eredevisie. Bahkan, ada yang merumput di Primera Liga bersama Real Madrid, yakni Martin Odegaard.
Gelandang serang berusia 16 tahun itu baru saja dipromosikan ke tim senior Madrid dan sudah tampil satu kali. Dia disebutkan menjadi pemain termuda yang pernah mewakili Madrid di partai resmi.
M mirza
Norwegia tidak punya catatan bagus di kancah internasional. Mereka lebih sering gagal ketika mengikuti kualifikasi suatu turnamen bergengsi. Sejak meramaikan Piala Eropa 2000 di Belgia/Belanda, mereka tidak pernah terlihat lagi di pentas dunia lantaran tersingkir saat kualifikasi.
Norwegia gagal mengikuti Piala Eropa 2004, 2008, dan 2012, serta Piala Dunia 2002, 2006, 2010, dan 2014. Capaian itu pula yang membuat mereka tidak pernah masuk hitungan. Publik meyakini catatan buruk itu akan berlanjut. Maksudnya, Norwegia dipercaya akan batal hadir di Prancis tahun depan. Prediksi itu sepertinya akan terwujud bila melihat hasil yang dicatat.
Norwegia baru meraih 10 angka hasil 3 menang, 1 imbang, dan 2 kalah. Mereka terdampar di posisi 3, tertinggal 2 angka dari Italia, dan 3 angka dengan Kroasia. Ini menipiskan kans meraih tiket otomatis. Supaya lolos ke Prancis, Norwegia wajib memenangi empat laga tersisa, sambil berharap Italia dan Kroasia terpeleset.
Sebagai permulaan, Per Ciljan Skjelbred dkk harus melumat Bulgaria di Stadion Vasil Levski. Ini demi mematikan peluang Bulgaria yang tertinggal dua angka dari Norwegia. Seandainya kalah dari tuan rumah, Norwegia akan anjlok ke urutan empat. Itu bisa diartikan tertutupnya peluang untuk melaju ke fase berikutnya. ”Ini pertandingan yang menentukan bagi kami. Hanya satu hal yang bisa menolong kami, yakni kemenangan,” ucap Hogmo, dikutip Reuters.
Hogmo optimistis Norwegia mampu mematahkan seluruh prediksi. Itu karena kualitas pasukannya semakin meningkat. Norwegia diperkuat sejumlah pemain yang berkarier di kompetisi besar Eropa seperti Bundesliga atau Eredevisie. Bahkan, ada yang merumput di Primera Liga bersama Real Madrid, yakni Martin Odegaard.
Gelandang serang berusia 16 tahun itu baru saja dipromosikan ke tim senior Madrid dan sudah tampil satu kali. Dia disebutkan menjadi pemain termuda yang pernah mewakili Madrid di partai resmi.
M mirza
(ftr)
Explore More