Masih Mengandalkan Nicklas Bendtner
A
A
A
COPENHAGEN - Pandangan mata pengunjung Telia Parken, Copenhagen, saat Denmark menghadapi Albania pada laga lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2016 Grup I, dini hari nanti, akan tertuju penuh kepada Nicklas Bendtner.
Pasalnya, mantan penyerang Arsenal, yang kini membela VfL Wolfsburg itu sedang dalam performa terbaik. ”Denmark tidak tergantung pada satu atau dua pemain. Ini tim yang dibangun atas dasar kolektivitas. Apakah Bendtner, (Christian) Eriksen, atau (Michael) Krohn-Dehli, semuanya sama saja. Kami akan bermain untuk menang,” ujar Morten Olsen selaku nakhoda tim Dinamit, kepada media lokal Ekstra Bladet.
Catatan menunjukkan, akhir-akhir ini Bendtner memang sedang bahagia di level klub. Dia ikut membantu Wolfsburg menjadi yang terbaik pada DFB Pokal 2014/2015 dan DFL Supercup 2015. Bahkan, berkat gol Bendtner pada injury time di Piala Super itulah, Die Woelfeberhasil mengalahkan Bayern Muenchen lewat drama adu penalti. Sejauh ini, dari tiga pertandingan awal musim Wolfsburg di Bundesliga, Bendtner memang baru menghasilkan satu gol, yaitu saat bermain imbang 1-1 dengan FC Koln.
Dia juga baru masuk pada pertengahan babak kedua. Namun, saat Bendtner ada di lapangan, para pemain belakang lawan kebingungan melakukan pengawalan karena postur yang tinggi. Untuk level timnas, aksi-aksi Bendtner juga memukau. Pada pertandingan terkini Denmark pada kualifikasi Piala Eropa pada 13 Juni versus Serbia, dia mampu menunjukkan diri sebagai pemain berpengaruh.
Bendtner memang tidak mencetak gol. Namun, berkat dua assist, Yussuf Poulsen dan Jakob Poulsen sukses membawa tim dari Skandinavia itu memantik kemenangan 2-0. Saat ini Denmark ada di bawah Portugal. Mereka hanya tertinggal 2 poin. Dengan tim Samba Eropayang tidak ada jadwal pertandingan, Denmark memiliki kesempatan besar memuncaki klasemen sementara Grup I.
Meski menjadi runner-up sudah cukup untuk mengantarkan tim berkostum merah tersebut ke Prancis, menjadi pemuncak klasemen akan jauh lebih bermakna, apalagi poin mereka sama dengan Albania yang ada di posisi 3.
Andri ananto
Pasalnya, mantan penyerang Arsenal, yang kini membela VfL Wolfsburg itu sedang dalam performa terbaik. ”Denmark tidak tergantung pada satu atau dua pemain. Ini tim yang dibangun atas dasar kolektivitas. Apakah Bendtner, (Christian) Eriksen, atau (Michael) Krohn-Dehli, semuanya sama saja. Kami akan bermain untuk menang,” ujar Morten Olsen selaku nakhoda tim Dinamit, kepada media lokal Ekstra Bladet.
Catatan menunjukkan, akhir-akhir ini Bendtner memang sedang bahagia di level klub. Dia ikut membantu Wolfsburg menjadi yang terbaik pada DFB Pokal 2014/2015 dan DFL Supercup 2015. Bahkan, berkat gol Bendtner pada injury time di Piala Super itulah, Die Woelfeberhasil mengalahkan Bayern Muenchen lewat drama adu penalti. Sejauh ini, dari tiga pertandingan awal musim Wolfsburg di Bundesliga, Bendtner memang baru menghasilkan satu gol, yaitu saat bermain imbang 1-1 dengan FC Koln.
Dia juga baru masuk pada pertengahan babak kedua. Namun, saat Bendtner ada di lapangan, para pemain belakang lawan kebingungan melakukan pengawalan karena postur yang tinggi. Untuk level timnas, aksi-aksi Bendtner juga memukau. Pada pertandingan terkini Denmark pada kualifikasi Piala Eropa pada 13 Juni versus Serbia, dia mampu menunjukkan diri sebagai pemain berpengaruh.
Bendtner memang tidak mencetak gol. Namun, berkat dua assist, Yussuf Poulsen dan Jakob Poulsen sukses membawa tim dari Skandinavia itu memantik kemenangan 2-0. Saat ini Denmark ada di bawah Portugal. Mereka hanya tertinggal 2 poin. Dengan tim Samba Eropayang tidak ada jadwal pertandingan, Denmark memiliki kesempatan besar memuncaki klasemen sementara Grup I.
Meski menjadi runner-up sudah cukup untuk mengantarkan tim berkostum merah tersebut ke Prancis, menjadi pemuncak klasemen akan jauh lebih bermakna, apalagi poin mereka sama dengan Albania yang ada di posisi 3.
Andri ananto
(ars)