Gol Pakai Tangan atau Dada?
A
A
A
FIRENZE - Italia harus susah payah mengejar kemenangan 1-0 atas Malta pada lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2015 di Stadio Artemio Franchi dini hari kemarin. Ironisnya, kemenangan tipis itu pun masih dipertanyakan masalah proses golnya yang dicetak oleh Graziano Pelle pada menit ke-69.
Striker Southampton itu meneruskan umpan silang Antonio Candreva untuk menjebol gawang lawan. Yang jadi perdebatan, apakah dia mencetak gol menggunakan tangan atau dadanya. Bahkan, Pelle sendiri pun tak ingat apa yang dia gunakan untuk mencatatkan namanya di papan skor itu. ”Saya tak ingat apakah bola menyentuh tangan atau dada saya. Saya harus melihat tayangan ulangnya dulu dan baru saya bisa katakan kepada Anda,” ungkapnya kepada Rai Sport.
Dia pun menyebut betapa sulitnya duel ini, meski secara kasta Gli Azzurri ada jauh di atas Malta. ”Saya bermain untuk Italia. Tugas saya mencetak gol. Melawan Malta menjadi pertandingan sulit dan kami melihat Kroasia ditahan Azerbaijan. Jadi, sepak bola sudah merata saat ini dan setiap kemenangan sangatlah berat diraih,” tutur Pelle. Setara dengan Pelle, Il Tecnico Italia Antonio Conte sudah memprediksi sebelumnya sulitnya laga tersebut.
Dia pun bersyukur asuhannya bisa memastikan poin sempurna untuk bertengger di singgasana klasemen Grup H dengan nilai 15, setara dengan peringkat 2 Kroasia yang ditahan Azerbaijan 0-0. Di urutan 3 ada Norwegia dengan 13 poin setelah mencuri kemenangan 1-0 di kandang Bulgaria. Untuk memuluskan peluang asuhannya ke Prancis 2016, Conte harus kembali membawa Italia menang saat menjamu Bulgaria besok.
Bukan hanya hasil yang membuat Gli Azzurri senang. Kolaborasi apik antara Marco Verratti dan Andrea Pirlo di lini tengah juga menjadi kebahagiaan tersendiri. ”Kami bekerja sama dengan baik. Kami saling mengisi. Dia bermain langsung ke depan, saya sedikit menunggu. Kini kami harus lebih mengembangkan kesepahaman sempurna ini,” ujar Verratti.
Abdul haris
Striker Southampton itu meneruskan umpan silang Antonio Candreva untuk menjebol gawang lawan. Yang jadi perdebatan, apakah dia mencetak gol menggunakan tangan atau dadanya. Bahkan, Pelle sendiri pun tak ingat apa yang dia gunakan untuk mencatatkan namanya di papan skor itu. ”Saya tak ingat apakah bola menyentuh tangan atau dada saya. Saya harus melihat tayangan ulangnya dulu dan baru saya bisa katakan kepada Anda,” ungkapnya kepada Rai Sport.
Dia pun menyebut betapa sulitnya duel ini, meski secara kasta Gli Azzurri ada jauh di atas Malta. ”Saya bermain untuk Italia. Tugas saya mencetak gol. Melawan Malta menjadi pertandingan sulit dan kami melihat Kroasia ditahan Azerbaijan. Jadi, sepak bola sudah merata saat ini dan setiap kemenangan sangatlah berat diraih,” tutur Pelle. Setara dengan Pelle, Il Tecnico Italia Antonio Conte sudah memprediksi sebelumnya sulitnya laga tersebut.
Dia pun bersyukur asuhannya bisa memastikan poin sempurna untuk bertengger di singgasana klasemen Grup H dengan nilai 15, setara dengan peringkat 2 Kroasia yang ditahan Azerbaijan 0-0. Di urutan 3 ada Norwegia dengan 13 poin setelah mencuri kemenangan 1-0 di kandang Bulgaria. Untuk memuluskan peluang asuhannya ke Prancis 2016, Conte harus kembali membawa Italia menang saat menjamu Bulgaria besok.
Bukan hanya hasil yang membuat Gli Azzurri senang. Kolaborasi apik antara Marco Verratti dan Andrea Pirlo di lini tengah juga menjadi kebahagiaan tersendiri. ”Kami bekerja sama dengan baik. Kami saling mengisi. Dia bermain langsung ke depan, saya sedikit menunggu. Kini kami harus lebih mengembangkan kesepahaman sempurna ini,” ujar Verratti.
Abdul haris
(bbg)