Sean Gelael Raih Poin di Silverstone
A
A
A
SILVERSTONE - Pebalap Indonesia Sean Gelael mengukir sukses pada seri keenam Formula Renault 3.5 World Series di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (6/9). Untuk kali kedua musim ini, pebalap tim Jagonya Ayam with Carlin itu sukses meraih poin setelah finis di posisi ke-10 pada balapan yang berlangsung ketat sejak awal.
Donasi satu poin membuat koleksi nilai Sean di klasemen pebalap menjadi 5. Poin perdana diraih pebalap berusia 18 tahun itu pada seri kedua di Sirkuit Monte Carlo, Monako, Mei lalu. Kala itu, Sean mengemas empat poin hasil finis di posisi ke-8.
Putra mantan pereli nasional Ricardo Gelael itu menyambut gembira keberhasilan masuk 10 besar di Silverstone, salah satu sirkuit favoritnya. ''Saya lega karena akhirnya kerja keras kami terbayar. Sejak awal musim sebenarnya kami memiliki mobil yang mumpuni untuk bersaing. Kali ini, kami mampu membuktikannya,''ungkap pilot jet darat bernama lengkap Muhammad Sean Gelael itu.
Pada lomba di lintasan sepanjang 5,891 kilometer itu, Sean unjuk kemampuan sebagai pebalap yang andal. Meski memulai balapan di urutan ke-15, ia langsung melejit ke posisi 12 berkat reaksi start yang bagus. Sean lalu memenangi duel dengan pebalap tim Strakka Racing Gustav Malja dan Roy Nissany (Tech 1 Racing) untuk merebut peringkat ke-10.
Di putaran keenam, Sean memenuhi kewajiban masuk pit untuk mengganti dua ban belakangnya. Strategi tim Jagonya Ayam untuk masuk pit lebih cepat terbukti tepat karena lintasan belum terhalang oleh banyaknya mobil. Itu membuat Sean mampu menjaga posisi di 10 besar saat kembali masuk lintasan.
Ia menempel ketat pebalap tim Tech 1 Racing Aurelien Panis yang berada di depannya dengan selisih waktu tak sampai 1 detik. Sayang, di saat Sean berpeluang besar menyalip putra mantan pebalap Formula 1 Olivier Panis itu, mobil pengaman (safety car) masuk lintasan akibat kecelakaan yang dialami pebalap Jagonya Ayam Tom Dillmann.
Sean pun kehilangan momentun dan sempat turun ke posisi 12 setelah disalip Tio Ellinas dan Alfonso Celis Junior. Namun, ia tak menyerah dan terus berjuang untuk memperbaiki posisinya. Upaya keras itu terbayar di pengujung lomba. Setelah menyalip Celis Junior di lap terakhir, Sean berusaha mengejar Ellinas yang tengah bersaing sengit dengan Panis di posisi ke-9 dan 10.
Dengan selisih waktu hampir delapan detik, rasanya mustahil Sean mampu mencuri peluang finis di posisi 10 besar. Namun, keberuntungan menghampiri Sean di tikungan terakhir menjelang finis. Ia sukses menuntaskan balapan di posisi ke-10 setelah mobil Ellinas keluar lintasan akibat bersenggolan dengan Panis saat berduel satu lawan satu.
Donasi satu poin membuat koleksi nilai Sean di klasemen pebalap menjadi 5. Poin perdana diraih pebalap berusia 18 tahun itu pada seri kedua di Sirkuit Monte Carlo, Monako, Mei lalu. Kala itu, Sean mengemas empat poin hasil finis di posisi ke-8.
Putra mantan pereli nasional Ricardo Gelael itu menyambut gembira keberhasilan masuk 10 besar di Silverstone, salah satu sirkuit favoritnya. ''Saya lega karena akhirnya kerja keras kami terbayar. Sejak awal musim sebenarnya kami memiliki mobil yang mumpuni untuk bersaing. Kali ini, kami mampu membuktikannya,''ungkap pilot jet darat bernama lengkap Muhammad Sean Gelael itu.
Pada lomba di lintasan sepanjang 5,891 kilometer itu, Sean unjuk kemampuan sebagai pebalap yang andal. Meski memulai balapan di urutan ke-15, ia langsung melejit ke posisi 12 berkat reaksi start yang bagus. Sean lalu memenangi duel dengan pebalap tim Strakka Racing Gustav Malja dan Roy Nissany (Tech 1 Racing) untuk merebut peringkat ke-10.
Di putaran keenam, Sean memenuhi kewajiban masuk pit untuk mengganti dua ban belakangnya. Strategi tim Jagonya Ayam untuk masuk pit lebih cepat terbukti tepat karena lintasan belum terhalang oleh banyaknya mobil. Itu membuat Sean mampu menjaga posisi di 10 besar saat kembali masuk lintasan.
Ia menempel ketat pebalap tim Tech 1 Racing Aurelien Panis yang berada di depannya dengan selisih waktu tak sampai 1 detik. Sayang, di saat Sean berpeluang besar menyalip putra mantan pebalap Formula 1 Olivier Panis itu, mobil pengaman (safety car) masuk lintasan akibat kecelakaan yang dialami pebalap Jagonya Ayam Tom Dillmann.
Sean pun kehilangan momentun dan sempat turun ke posisi 12 setelah disalip Tio Ellinas dan Alfonso Celis Junior. Namun, ia tak menyerah dan terus berjuang untuk memperbaiki posisinya. Upaya keras itu terbayar di pengujung lomba. Setelah menyalip Celis Junior di lap terakhir, Sean berusaha mengejar Ellinas yang tengah bersaing sengit dengan Panis di posisi ke-9 dan 10.
Dengan selisih waktu hampir delapan detik, rasanya mustahil Sean mampu mencuri peluang finis di posisi 10 besar. Namun, keberuntungan menghampiri Sean di tikungan terakhir menjelang finis. Ia sukses menuntaskan balapan di posisi ke-10 setelah mobil Ellinas keluar lintasan akibat bersenggolan dengan Panis saat berduel satu lawan satu.
(aww)