Tangis Atlet Iringi Pengosongan Paksa GOR Tenis Meja HCIYS
A
A
A
SURABAYA - Pemandangan miris terjadi GOR Tenis Meja HCIYS, Jalan Kertajaya, Surabaya, Senin (7/9) pagi tadi. Sejumlah atlet tenis meja junior Jawa Timur tak kuasa menahan tangisan karena proses latihan dihentikan paksa petugas gabungan dari Pemprov Jatim.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30. Puluhan petugas berseragam PNS dari Satpol PP Jatim dan Dispora tiba-tiba masuk dalam gedung. Tanpa banyak basa-basi, petugas meminta semua atlet untuk menghentikan jalannya latihan.
Tak pelak kedatangan petugas itu membuat puluhan atlet terkejut. Bahkan beberapa atlet junior yang baru saja mengarumkan nama Jatim setelah merebut juara umum di Kejurnas KU Semarang, tak kuasa meneteskan air mata.
Para atlet senior Puslatda Jatim yang dipersiapkan tampil dalam Pra-PON yang setiap hari berlatih di GOR Tenis Meja HCIYS, juga terpaksa mengakhiri latihan lebih cepat. "Matikan lampunya,"teriak Ketua Pengprov PTMSI Jatim Marzuki Rofi yang datang beserta rombongan Pemprov Jatim.
Tak kalah garang, Ketua Bidang Pembinaan Olahraga dan Prestasi Dispora Jatim, Haries juga memerintahkan meja-meja dikeluarkan dari dalam gedung. "Kalau pintunya tidak cukup, jebol saja temboknya sekalian,"teriaknya di depan atlet-atlet yang masih berusia belasan tahun.
Pelatih Klub HCIYS Hadiyudo yang coba berusaha melakukan negosiasi agar upaya pengosongan paksa gedung ditunda, tidak digubris. "Saya hanya minta, apa tidak dibicarakan dulu kalau ada masalah. Tunggu pengurus datang. Mereka yang berlatih di sini anak-anak jawa Timur juga,"ucapnya.
Dijelaskan Hadiyudo, pengosongan gedung GOR HCIYS itu berdasarkan surat perintah yang ditandatangani Sekdaprov Jatim Achmad Sukardi. "Alasannya dalam surat itu, gedung ini akan dipakai atlet Jatim berlatih. Padahal selama ini atlet-atlet Jatim termasuk yang dipersiapkan PON setiap hari berlatih di sini,"ucapnya.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30. Puluhan petugas berseragam PNS dari Satpol PP Jatim dan Dispora tiba-tiba masuk dalam gedung. Tanpa banyak basa-basi, petugas meminta semua atlet untuk menghentikan jalannya latihan.
Tak pelak kedatangan petugas itu membuat puluhan atlet terkejut. Bahkan beberapa atlet junior yang baru saja mengarumkan nama Jatim setelah merebut juara umum di Kejurnas KU Semarang, tak kuasa meneteskan air mata.
Para atlet senior Puslatda Jatim yang dipersiapkan tampil dalam Pra-PON yang setiap hari berlatih di GOR Tenis Meja HCIYS, juga terpaksa mengakhiri latihan lebih cepat. "Matikan lampunya,"teriak Ketua Pengprov PTMSI Jatim Marzuki Rofi yang datang beserta rombongan Pemprov Jatim.
Tak kalah garang, Ketua Bidang Pembinaan Olahraga dan Prestasi Dispora Jatim, Haries juga memerintahkan meja-meja dikeluarkan dari dalam gedung. "Kalau pintunya tidak cukup, jebol saja temboknya sekalian,"teriaknya di depan atlet-atlet yang masih berusia belasan tahun.
Pelatih Klub HCIYS Hadiyudo yang coba berusaha melakukan negosiasi agar upaya pengosongan paksa gedung ditunda, tidak digubris. "Saya hanya minta, apa tidak dibicarakan dulu kalau ada masalah. Tunggu pengurus datang. Mereka yang berlatih di sini anak-anak jawa Timur juga,"ucapnya.
Dijelaskan Hadiyudo, pengosongan gedung GOR HCIYS itu berdasarkan surat perintah yang ditandatangani Sekdaprov Jatim Achmad Sukardi. "Alasannya dalam surat itu, gedung ini akan dipakai atlet Jatim berlatih. Padahal selama ini atlet-atlet Jatim termasuk yang dipersiapkan PON setiap hari berlatih di sini,"ucapnya.
(aww)