Belum Sempurna
A
A
A
GLASGOW - Kunjungan ke Hampden Park menunjukkan pekerjaan rumah Joachim Loew dalam mempersiapkan Jerman untuk Piala Eropa 2016 belum selesai. Torehan dua gol yang diderita Der Panzer dari Skotlandia jadi sumber kekhawatirannya.
Jerman menerima catatan minus tersebut setelah gagal mengantisipasi situasi bola mati, yang berujung gol bunuh diri Mats Hummels dan hadirnya nama James McArthur di papan skor. Beruntung tim tamu memiliki Thomas Mueller. Bomber Bayern Muenchen tersebut menyumbang dua gol dan memberi assistbagi Ilkay Guendogan. Kemenangan 3-2 memperkuat peluang Jerman terbang ke Prancis tahun depan.
Mengoleksi 19 poin, Bastian Schweinsteiger dkk cukup bermain imbang pada pertandingan berikutnya melawan Republik Irlandia, 8 Oktober mendatang. “Mueller tampil bagus. Dia selalu berada di mana seorang striker seharusnya beroperasi, yakni area lima meter,” ujar Loew, dilansir Reuters. Meski berjaya, Loew mengaku masih cemas dengan hilangnya konsentrasi pemain ketika menghadapi set piece.
Dia berharap dapat memperbaiki kelemahan itu di dua laga tersisa Grup D, versus Rep Irlandia dan Georgia. Loew juga punya kesempatan membenahi kelemahan pada uji coba. Sejauh ini Jerman sudah memesan jadwal kontra Prancis, Belanda, Inggris, dan Italia. “Saya senang kami meraih kemenangan.
Laga tadi memang sulit. Kami sudah menduga Skotlandia bakal tampil habis-habisan karena inilah kesempatan terakhir mereka untuk lolos,” ungkap Loew. “Namun, saya cukup terganggu melihat dua gol yang diderita. Anak-anak harus fokus saat situasi bola mati. Kami tidak boleh mengulang kesalahan.”
Di luar itu, Loew tidak memiliki kekhawatiran berarti. Anak asuhnya menunjukkan kualitas tinggi dengan menguasai jalannya pertandingan. Pelatih Skotlandia Gordon Strachan mengakui timpangnya kualitas kedua tim. Harapannya membawa The Tartan Armylolos ke kompetisi besar sejak Piala Dunia 1998 pun menipis.
Skotlandia wajib menumbangkan Polandia dan Gibraltar sembari berharap Rep Irlandia dibekuk Jerman dan Polandia. Jika skenario tersebut terwujud, Darren Fletcher dkk akan menggenggam tiket playoff. “Jerman ibarat petinju kelas berat yang bertemu rival dari kelas ringan. Mereka terganggu karena kami terus melawan. Tapi, pada akhirnya Jerman terlalu kuat,” kata Strachan.
Harley ikhsan
Jerman menerima catatan minus tersebut setelah gagal mengantisipasi situasi bola mati, yang berujung gol bunuh diri Mats Hummels dan hadirnya nama James McArthur di papan skor. Beruntung tim tamu memiliki Thomas Mueller. Bomber Bayern Muenchen tersebut menyumbang dua gol dan memberi assistbagi Ilkay Guendogan. Kemenangan 3-2 memperkuat peluang Jerman terbang ke Prancis tahun depan.
Mengoleksi 19 poin, Bastian Schweinsteiger dkk cukup bermain imbang pada pertandingan berikutnya melawan Republik Irlandia, 8 Oktober mendatang. “Mueller tampil bagus. Dia selalu berada di mana seorang striker seharusnya beroperasi, yakni area lima meter,” ujar Loew, dilansir Reuters. Meski berjaya, Loew mengaku masih cemas dengan hilangnya konsentrasi pemain ketika menghadapi set piece.
Dia berharap dapat memperbaiki kelemahan itu di dua laga tersisa Grup D, versus Rep Irlandia dan Georgia. Loew juga punya kesempatan membenahi kelemahan pada uji coba. Sejauh ini Jerman sudah memesan jadwal kontra Prancis, Belanda, Inggris, dan Italia. “Saya senang kami meraih kemenangan.
Laga tadi memang sulit. Kami sudah menduga Skotlandia bakal tampil habis-habisan karena inilah kesempatan terakhir mereka untuk lolos,” ungkap Loew. “Namun, saya cukup terganggu melihat dua gol yang diderita. Anak-anak harus fokus saat situasi bola mati. Kami tidak boleh mengulang kesalahan.”
Di luar itu, Loew tidak memiliki kekhawatiran berarti. Anak asuhnya menunjukkan kualitas tinggi dengan menguasai jalannya pertandingan. Pelatih Skotlandia Gordon Strachan mengakui timpangnya kualitas kedua tim. Harapannya membawa The Tartan Armylolos ke kompetisi besar sejak Piala Dunia 1998 pun menipis.
Skotlandia wajib menumbangkan Polandia dan Gibraltar sembari berharap Rep Irlandia dibekuk Jerman dan Polandia. Jika skenario tersebut terwujud, Darren Fletcher dkk akan menggenggam tiket playoff. “Jerman ibarat petinju kelas berat yang bertemu rival dari kelas ringan. Mereka terganggu karena kami terus melawan. Tapi, pada akhirnya Jerman terlalu kuat,” kata Strachan.
Harley ikhsan
(bbg)