Buffon: Gli Azzurri Masih Butuh Pirlo
A
A
A
TURIN - Kritik pedas yang dilontarkan beberapa pihak yang menginginkan Andrea Pirlo untuk gantung sepatu dari tim nasional Italia rupanya membuat gerah rekannya, Gianluigi Buffon.
Sang kiper menolak anggapan kemampuan gelandang New York City FC itu telah habis. Buffon mengatakan, Pirlo memang telah berusia 36 tahun, tetapi pengalaman serta visi permainan yang dimilikinya masih sangat berguna bagi Italia yang tengah berjuang mengamankan satu tiket ke Piala Eropa 2016.
Ya, kuping Pirlo memang tengah panas belakangan ini setelah Direktur Umum Juventus Giuseppe Marotta mengeluarkan komentar yang mengatakan bahwa setiap pemain harus mengetahui kapan harus gantung sepatu. Buffon yang mencapai caps ke-150 bersama Italia saat melawan Bulgaria, Minggu (6/9), itu menilai jika pernyataan Marotta tidak ditujukan kepada Pirlo, tetapi kepada para pemain secara keseluruhan.
”Marotta mengeluarkan pernyataan yang umum. Saya tidak berpikir bahwa sudah saatnya Pirlo gantung sepatu. Ketika pertandingan yang menentukan, bola seperti menjadi kentang panas. Seseorang seperti dirinya akan membuat kami nyaman dan dia selalu seperti itu,” kata Buffon, dilansir Football Italia .
Selain Buffon, sebelumnya Pelatih Gli Azzurri Antonio Conte juga membela Pirlo kendati tampil buruk saat Italia melawan Malta, Jumat (4/9). Sementara ketika berhadapan dengan Bulgaria, pemain kelahiran Flero, Italia, tersebut tidak diturunkan. Conte menilai, Pirlo layak mendapatkan perlakuan yang lebih baik dan tidak langsung dikritik hanya karena tidak tampil mengesankan di sebuah pertandingan.
Pembelaan Conte bukan tanpa alasan. Pasalnya, Pirlo telah memberikan kontribusi luar biasa bagi Italia. Prestasi tertinggi mantan pemain Brescia, Inter Milan, AC Milan, dan Juventus tersebut adalah membawa Gli Azzurri menjuarai Piala Dunia 2006 dan menjadi runner-up Piala Eropa 2012. ”Yang sangat mengecewakan adalah kurangnya rasa hormat terhadap pemainpemain besar.
Pirlo layak mendapatkan rasa hormat yang lebih dalam banyak hal. Suatu waktu Pirlo dianggap sebagai pemain yang tidak tergantikan. Tetapi, pada waktu yang berbeda, dia hanya dianggap seperti tumpukan sampah,” paparnya. Karena itu, Conte menegaskan bahwa kemampuan serta pengalaman Pirlo tetap dibutuhkan Italia, khususnya untuk memastikan tiket ke Piala Eropa 2016.
Meskipun, saat ini memuncaki klasemen sementara Grup H dengan 18 poin, Conte mengatakan Italia belum sepenuhnya aman. Juru taktik berusia 46 tahun itu berharap Gli Azzurri bermain lebih baik saat melakoni dua laga sisa kontra Azerbaijan dan Norwegia, Oktober mendatang. ”Kami belum lolos.
Kami harus fokus untuk memastikannya. Kami berada di Grup H yang dihuni lawan-lawan sulit. Kami telah mengumpulkan 18 poin dari delapan pertandingan dan belum lolos. Siapa pun yang menganggap grup ini mudah, tentu salah besar,” pungkasnya.
Alimansyah
Sang kiper menolak anggapan kemampuan gelandang New York City FC itu telah habis. Buffon mengatakan, Pirlo memang telah berusia 36 tahun, tetapi pengalaman serta visi permainan yang dimilikinya masih sangat berguna bagi Italia yang tengah berjuang mengamankan satu tiket ke Piala Eropa 2016.
Ya, kuping Pirlo memang tengah panas belakangan ini setelah Direktur Umum Juventus Giuseppe Marotta mengeluarkan komentar yang mengatakan bahwa setiap pemain harus mengetahui kapan harus gantung sepatu. Buffon yang mencapai caps ke-150 bersama Italia saat melawan Bulgaria, Minggu (6/9), itu menilai jika pernyataan Marotta tidak ditujukan kepada Pirlo, tetapi kepada para pemain secara keseluruhan.
”Marotta mengeluarkan pernyataan yang umum. Saya tidak berpikir bahwa sudah saatnya Pirlo gantung sepatu. Ketika pertandingan yang menentukan, bola seperti menjadi kentang panas. Seseorang seperti dirinya akan membuat kami nyaman dan dia selalu seperti itu,” kata Buffon, dilansir Football Italia .
Selain Buffon, sebelumnya Pelatih Gli Azzurri Antonio Conte juga membela Pirlo kendati tampil buruk saat Italia melawan Malta, Jumat (4/9). Sementara ketika berhadapan dengan Bulgaria, pemain kelahiran Flero, Italia, tersebut tidak diturunkan. Conte menilai, Pirlo layak mendapatkan perlakuan yang lebih baik dan tidak langsung dikritik hanya karena tidak tampil mengesankan di sebuah pertandingan.
Pembelaan Conte bukan tanpa alasan. Pasalnya, Pirlo telah memberikan kontribusi luar biasa bagi Italia. Prestasi tertinggi mantan pemain Brescia, Inter Milan, AC Milan, dan Juventus tersebut adalah membawa Gli Azzurri menjuarai Piala Dunia 2006 dan menjadi runner-up Piala Eropa 2012. ”Yang sangat mengecewakan adalah kurangnya rasa hormat terhadap pemainpemain besar.
Pirlo layak mendapatkan rasa hormat yang lebih dalam banyak hal. Suatu waktu Pirlo dianggap sebagai pemain yang tidak tergantikan. Tetapi, pada waktu yang berbeda, dia hanya dianggap seperti tumpukan sampah,” paparnya. Karena itu, Conte menegaskan bahwa kemampuan serta pengalaman Pirlo tetap dibutuhkan Italia, khususnya untuk memastikan tiket ke Piala Eropa 2016.
Meskipun, saat ini memuncaki klasemen sementara Grup H dengan 18 poin, Conte mengatakan Italia belum sepenuhnya aman. Juru taktik berusia 46 tahun itu berharap Gli Azzurri bermain lebih baik saat melakoni dua laga sisa kontra Azerbaijan dan Norwegia, Oktober mendatang. ”Kami belum lolos.
Kami harus fokus untuk memastikannya. Kami berada di Grup H yang dihuni lawan-lawan sulit. Kami telah mengumpulkan 18 poin dari delapan pertandingan dan belum lolos. Siapa pun yang menganggap grup ini mudah, tentu salah besar,” pungkasnya.
Alimansyah
(bbg)