Persiapan Kurang, Persegres Sulit Bersaing

Rabu, 09 September 2015 - 14:15 WIB
Persiapan Kurang, Persegres...
Persiapan Kurang, Persegres Sulit Bersaing
A A A
GRESIK - Ambisi Persegres Gresik United untuk kompetitif di Piala Presiden 2015 berakhir dengan kegagalan. Persegres mengakhiri fase grup dengan sangat tragis, berada di dasar klasemen dengan rekor selalu kalah di tiga pertandingan. Berbagai pertanyaan pun muncul.

Terutama jika mengomparasi rekor penampilan Persegres yang heroik di QNB League lalu, memenangi tiga pertandingan sekaligus dan menempati puncak klasemen. Hasil di Makassar berbanding terbalik dengan kondisi itu.

Jangankan menang, Laskar Jaka Samudra hanya menceploskan sebiji gol dan kemasukan delapan. Rekor yang sejauh ini terburuk di antara kontestan Piala Presiden. Ini benar-benar menjadi sebuah kejutan, tapi bukan kejutan yang diharapkan Ultrasmania.

Liestiadi, Pelatih Persegres, kalem menanggapi buruknya hasil yang dicapai dan meminta publik tak membuat perbandingan atau komparasi dengan QNB League 2015 silam. Menurutnya situasi di Piala Presiden sangat jauh berbeda, baik teknis maupun non-teknis.

"Paling kelihatan adalah persiapan. Kami tidak bisa leluasa menyiapkan tim dibanding QNB League lalu karena waktu yang sedikit. Berbulan-bulan tak bertanding tentu berpengaruh besar pada organisasi tim," sebut Liestiadi.

Alasan lain adalah komposisi tim yang berbeda, paling mencolok tentu pemakaian pemain asing yang hanya diwakili Herman Dzumafo. Sempat ada upaya menambah pemain untuk mengganti peran Sasa Zecevic dan Shohei Matsunaga, tapi urung dilakukan.

Faktor ketiga adalah motivasi. Liestiadi mengamati motivasi pemain sudah berbeda dibanding di liga reguler lalu. Gairah dan tantangan dalam bermain belum sepenuhnya pulih setelah liga terhenti dan Persegres vakum beberapa bulan.

"Jadi situasinya memang tidak bisa disamakan. Tim sudah menunjukkan kemampuan maksimal di Makassar dengan level permainan yang sebenarnya sudah lumayan. Tapi nyatanya masih terlalu sulit untuk bersaing," demikian kata Liestiadi.

Dia bakal melakukan evaluasi menyeluruh dan menyerahkan ke manajemen terkait hasil di Makassar. Liestiadi siap menjadi pihak yang bertanggugjawab atas jebloknya hasil di Piala Presiden. "Saya siap mempertanggungjawabkan ini," tandasnya.

Manajemen Persegres sebenarnya juga tak begitu risau dengan kegagalan di Makassar. Hanya saja manajemen tetap menunggu hasil evaluasi dari pelatih sebagai pijakan untuk membangun tim, seandainya ada turnamen atau liga yang diikuti lagi.

"Tetap harus ada evaluasi. Hasil di Makassar kurang sesuai harapan walau tim sudah berupaya maksimal. Saya meminta pelatih untuk memberikan rapor pemain selama bertanding di Piala Presiden untuk melihat bagaimana kinerja tim," ungkap Bagoes Cahyo Yuwono, Manajer Persegres.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)