Kembali Bergairah
A
A
A
MILAN - Aktivitas di pasar transfer memulihkan gairah Derby della Madonnina yang sempat meredup. Pertarungan Inter Milan dan AC Milan di Giuseppe Meazza, dini hari nanti, pun menjadi indikator apakah keduanya akan kembali ke kasta elite Italia.
Investasi besar kedua klub membuat publik mengantisipasi laga ini. I Nerazzurri merogoh 86,4 juta euro, terbesar ketiga di Seri A musim ini, demi memermak skuad. Sementara I Rossonerimembayar lebih besar, mencapai 90,9 juta euro dan hanya kalah dari Juventus, untuk meningkatkan kualitas tim.
Pengeluaran tersebut menghadirkan bintang-bintang baru pada derbynanti. Inter kini mengandalkan Stevan Jovetic yang sudah menyumbang tiga gol. Geoffrey Kondogbia, Martin Montoya, Adem Ljajic, Jeison Murillo, dan Ivan Perisic siap membantu, meski partisipasi Miranda diragukan akibat cedera.
”Kalau Miranda gagal pulih tepat waktu, saya bakal memilih antara (Gary) Medel atau (Andrea) Ranocchia di jantung pertahanan. Saya tidak mau ambil risiko dengan Miranda. Saya yakin Medel tidak bermasalah turun ke belakang karena pernah mengisi posisi itu bersama tim nasional Cile,” tandas AllenatoreInter Roberto Mancini, dilansir Football Italia. Di kubu Milan, pembenahan utama terletak di sektor depan.
Mereka punya Luiz Adriano dan Carlos Bacca. Sementara Mario Balotelli menunggu dipanggil dari bangku cadangan. Milan turut merekrut duo muda Alessio Romagnoli dan Andrea Bertolacci. ”Pada 2–3 musim terakhir Milan tidak menunjukkan reputasi sebenarnya. Kami mencoba kembali terlibat persaingan gelar musim ini.
Kami wajib tampil lebih baik dan yakin bakal menunjukkannya pada derby,” tandas Pelatih Milan Sinisa Mihajlovic. Melalui pengembangan skuad, target realistis Inter dan Milan musim ini adalah lolos Liga Champions sembari mengincar kesempatan merebut takhta.
Misi tersebut merupakan peningkatan signifikan mengingat keterpurukan duo Kota Mode tersebut pada beberapa tahun belakangan. Sejak menempati peringkat 2 pada 2010/2011, posisi Inter di klasemen adalah 6, 9, 5, dan 8. Sementara keruntuhan Milan terjadi selepas menembus 3 besar 2012/2013. I Rossonerimenduduki urutan 8 dan 10 di dua kampanye terakhir.
Penurunan itu membuahkan hambarnya Derby della Madonnina. Hanya empat gol tercipta pada empat pertemuan teranyar mereka. ”Ini pertemuan menarik menyangkut kedua tim yang masih sedang menjalani proses rekonstruksi. Di atas kertas Inter unggul, tapi secara historis Milan berpeluang mengejutkan,” ungkap mantan nakhoda Milan Fabio Capello.
Harley ikhsan
Investasi besar kedua klub membuat publik mengantisipasi laga ini. I Nerazzurri merogoh 86,4 juta euro, terbesar ketiga di Seri A musim ini, demi memermak skuad. Sementara I Rossonerimembayar lebih besar, mencapai 90,9 juta euro dan hanya kalah dari Juventus, untuk meningkatkan kualitas tim.
Pengeluaran tersebut menghadirkan bintang-bintang baru pada derbynanti. Inter kini mengandalkan Stevan Jovetic yang sudah menyumbang tiga gol. Geoffrey Kondogbia, Martin Montoya, Adem Ljajic, Jeison Murillo, dan Ivan Perisic siap membantu, meski partisipasi Miranda diragukan akibat cedera.
”Kalau Miranda gagal pulih tepat waktu, saya bakal memilih antara (Gary) Medel atau (Andrea) Ranocchia di jantung pertahanan. Saya tidak mau ambil risiko dengan Miranda. Saya yakin Medel tidak bermasalah turun ke belakang karena pernah mengisi posisi itu bersama tim nasional Cile,” tandas AllenatoreInter Roberto Mancini, dilansir Football Italia. Di kubu Milan, pembenahan utama terletak di sektor depan.
Mereka punya Luiz Adriano dan Carlos Bacca. Sementara Mario Balotelli menunggu dipanggil dari bangku cadangan. Milan turut merekrut duo muda Alessio Romagnoli dan Andrea Bertolacci. ”Pada 2–3 musim terakhir Milan tidak menunjukkan reputasi sebenarnya. Kami mencoba kembali terlibat persaingan gelar musim ini.
Kami wajib tampil lebih baik dan yakin bakal menunjukkannya pada derby,” tandas Pelatih Milan Sinisa Mihajlovic. Melalui pengembangan skuad, target realistis Inter dan Milan musim ini adalah lolos Liga Champions sembari mengincar kesempatan merebut takhta.
Misi tersebut merupakan peningkatan signifikan mengingat keterpurukan duo Kota Mode tersebut pada beberapa tahun belakangan. Sejak menempati peringkat 2 pada 2010/2011, posisi Inter di klasemen adalah 6, 9, 5, dan 8. Sementara keruntuhan Milan terjadi selepas menembus 3 besar 2012/2013. I Rossonerimenduduki urutan 8 dan 10 di dua kampanye terakhir.
Penurunan itu membuahkan hambarnya Derby della Madonnina. Hanya empat gol tercipta pada empat pertemuan teranyar mereka. ”Ini pertemuan menarik menyangkut kedua tim yang masih sedang menjalani proses rekonstruksi. Di atas kertas Inter unggul, tapi secara historis Milan berpeluang mengejutkan,” ungkap mantan nakhoda Milan Fabio Capello.
Harley ikhsan
(bbg)