Mahrez Kunci Sukses The Foxes
A
A
A
LEICESTER - Tidak salah jika klub sebesar Barcelona kepincut kepada pemain seperti Riyad Mahrez. Hal itu tentunya merujuk performa gemilang gelandang asal Aljazair tersebut bersama Leicester City.
Mahrez kembali menunjukkan talenta besarnya saat membantu The Foxes, julukan Leicester, mengalahkan Aston Villa 3-2 pada lanjutan Liga Primer, Minggu (13/9). Dia memberikan dua assist atas dua gol yang dicetak Ritchie de Laet pada menit ke-72 dan Nathan Dyer (89). Itu melengkapi catatan manis yang dijalani Mahrez. Total, dari lima penampilan bersama Leicester musim ini, dia telah mencetak lima gol.
Performa apik Mahrez seakan membungkam berbagai kritik yang ditujukan kepadanya. Maklum, saat memulai kariernya bersama klub Prancis Sarcelles, banyak pihak yang meragukan kemampuan Mahrez lantaran dinilai tidak memiliki postur ideal menjadi pesepak bola. Namun, berkat semangat dan kerja keras, Mahrez terus menapaki kerasnya persaingan.
Sempat malang melintang bersama klub-klub lokal Prancis macam Quimper (2009-2010), Le Havre II (2010-2013), dan Le Havre (2011- 2014), pemain berusia 24 tahun itu akhirnya direkrut Leicester pada Januari 2014. Hijrah ke Inggris membuat jalan Mahrez ke tim nasional Aljazair terbuka. Dia bahkan menjadi bagian dari skuad Aljazair di Piala Dunia 2014. Dia pun mengungkapkan dukungan penuh mendiang ayahnya, Ahmed Mahrez, menjadi faktor penting dalam hidupnya sebagai pesepak bola.
“Ayah selalu mendukung saya. Dia ingin saya menjadi pemain sepak bola. Ketika masih hidup, ayah selalu datang di setiap pertandingan untuk membantu saya. Nasihat-nasihatnya begitu berarti bagi saya,” ungkap Mahrez, dilansir Guardian. Peruntungan Mahrez kian terang seiring promosinya The Foxes ke Liga Primer musim ini dan tentu saja kedatangan Claudio Ranieri. Pelatih asal Italia tersebut menjadikan Mahrez pilihan utama di sayap kanan.
Mahrez salah satu dari polesan tangan dingin Ranieri. Menggantikan posisi Nigel Pearson, dia menyulap Leicester menjadi tim yang paling mengejutkan saat ini. Pengalaman Ranieri menangani klub-klub besar macam Chelsea, Valencia, Juventus, AS Roma, Inter Milan, dan AS Monaco turut memudahkan dirinya meramu komposisi tim. Kemenangan atas Villa membuat Leicester duduk di peringkat 2 klasemen sementara dengan 11 poin.
Wes Morgan dkk hanya tertinggal empat poin dari Manchester City di posisi teratas. Meski kini berada di papan atas, Ranieri menegaskan bahwa tujuan utama timnya musim ini adalah bertahan di Liga Primer.
Alimansyah
Mahrez kembali menunjukkan talenta besarnya saat membantu The Foxes, julukan Leicester, mengalahkan Aston Villa 3-2 pada lanjutan Liga Primer, Minggu (13/9). Dia memberikan dua assist atas dua gol yang dicetak Ritchie de Laet pada menit ke-72 dan Nathan Dyer (89). Itu melengkapi catatan manis yang dijalani Mahrez. Total, dari lima penampilan bersama Leicester musim ini, dia telah mencetak lima gol.
Performa apik Mahrez seakan membungkam berbagai kritik yang ditujukan kepadanya. Maklum, saat memulai kariernya bersama klub Prancis Sarcelles, banyak pihak yang meragukan kemampuan Mahrez lantaran dinilai tidak memiliki postur ideal menjadi pesepak bola. Namun, berkat semangat dan kerja keras, Mahrez terus menapaki kerasnya persaingan.
Sempat malang melintang bersama klub-klub lokal Prancis macam Quimper (2009-2010), Le Havre II (2010-2013), dan Le Havre (2011- 2014), pemain berusia 24 tahun itu akhirnya direkrut Leicester pada Januari 2014. Hijrah ke Inggris membuat jalan Mahrez ke tim nasional Aljazair terbuka. Dia bahkan menjadi bagian dari skuad Aljazair di Piala Dunia 2014. Dia pun mengungkapkan dukungan penuh mendiang ayahnya, Ahmed Mahrez, menjadi faktor penting dalam hidupnya sebagai pesepak bola.
“Ayah selalu mendukung saya. Dia ingin saya menjadi pemain sepak bola. Ketika masih hidup, ayah selalu datang di setiap pertandingan untuk membantu saya. Nasihat-nasihatnya begitu berarti bagi saya,” ungkap Mahrez, dilansir Guardian. Peruntungan Mahrez kian terang seiring promosinya The Foxes ke Liga Primer musim ini dan tentu saja kedatangan Claudio Ranieri. Pelatih asal Italia tersebut menjadikan Mahrez pilihan utama di sayap kanan.
Mahrez salah satu dari polesan tangan dingin Ranieri. Menggantikan posisi Nigel Pearson, dia menyulap Leicester menjadi tim yang paling mengejutkan saat ini. Pengalaman Ranieri menangani klub-klub besar macam Chelsea, Valencia, Juventus, AS Roma, Inter Milan, dan AS Monaco turut memudahkan dirinya meramu komposisi tim. Kemenangan atas Villa membuat Leicester duduk di peringkat 2 klasemen sementara dengan 11 poin.
Wes Morgan dkk hanya tertinggal empat poin dari Manchester City di posisi teratas. Meski kini berada di papan atas, Ranieri menegaskan bahwa tujuan utama timnya musim ini adalah bertahan di Liga Primer.
Alimansyah
(ars)