Beda Kelas
A
A
A
MILAN - Performa sempurna Inter Milan di ajang Seri A musim ini tetap terjaga oleh Fredy Guarin. Pemain asal Kolombia tersebut menjadi aktor utama di balik kesuksesan I Nerrazurri menundukkan AC Milan 1-0 pada Derby della Madonnina di Giuseppe Meazza, Italia, dini hari kemarin.
Gol semata wayang Guarin pada menit ke-58 memperpanjang catatan apik Inter, yang mana mereka meraih kemenangan dalam tiga laga terakhir. Hasilnya, mereka kian mantap di puncak klasemen sementara dengan tujuh poin.
Bagi Guarin, satu golnya ke gawang Diego Lopez terasa spesial. Selain menjadi gol pertamanya musim 2015/2016, gol itu bertepatan dengan penampilan ke-100 Guarin bersama Inter di Seri A. Karena itu, sangat wajar Guarin begitu emosional merayakan gol tersebut. Pemain berusia 29 tahun tersebut mengklaim pertandingan itu merupakan laga terbaik dalam hidupnya.
“Apakah gol (ke gawang Milan) menjadi yang terpenting dalam karier saya? Jelas, ini adalah pertandingan superpenting dan akan dikenang sepanjang sejarah. Saya mendedikasikan gol ini kepada anak-anak saya. Mereka adalah hidup saya,” kata Guarin, dilansir Football Italia. Kendati sejauh ini Inter menunjukkan laju positif, Guarin meminta rekan-rekannya tidak besar kepala. Menurutnya, perjuangan I Nerazzurri untuk bersaing merebut gelar scudetto masih sangat panjang hingga akhir musim.
“Kami telah membuktikan bahwa kami memiliki skuad yang berkualitas. Mengenai scudetto? Yang ada dalam pikiran kami saat ini adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi setiap pertandingan,” sebutnya. Kegembiraan juga dirasakan Pelatih Inter Roberto Mancini. Dia mengatakan kemenangan atas Milan membuat Inter semakin percaya diri menghadapi laga-laga selanjutnya. Namun, Mancini menilai kedua tim belum mencapai bentuk permainan terbaik.
Sementara Pelatih Milan Sinisa Mihajlovic tidak terlalu meratapi hasil buruk yang dialami timnya, meski kini I Rossoneri semakin terseok-seok di peringkat 12. Berbeda dengan Inter yang mantap di puncak klasemen dengan sembilan poin, mantan pelatih Sampdoria itu justru puas dengan penampilan anak didiknya, karena dianggap bermain lebih baik ketimbang menghadapi Empoli, Minggu (30/8).
Mihajlovic bahkan memuji penampilan Mario Balotelli yang mampu merepotkan barisan pertahanan Inter, meskipun baru masuk di pertengahan babak kedua.
Alimansyah
Gol semata wayang Guarin pada menit ke-58 memperpanjang catatan apik Inter, yang mana mereka meraih kemenangan dalam tiga laga terakhir. Hasilnya, mereka kian mantap di puncak klasemen sementara dengan tujuh poin.
Bagi Guarin, satu golnya ke gawang Diego Lopez terasa spesial. Selain menjadi gol pertamanya musim 2015/2016, gol itu bertepatan dengan penampilan ke-100 Guarin bersama Inter di Seri A. Karena itu, sangat wajar Guarin begitu emosional merayakan gol tersebut. Pemain berusia 29 tahun tersebut mengklaim pertandingan itu merupakan laga terbaik dalam hidupnya.
“Apakah gol (ke gawang Milan) menjadi yang terpenting dalam karier saya? Jelas, ini adalah pertandingan superpenting dan akan dikenang sepanjang sejarah. Saya mendedikasikan gol ini kepada anak-anak saya. Mereka adalah hidup saya,” kata Guarin, dilansir Football Italia. Kendati sejauh ini Inter menunjukkan laju positif, Guarin meminta rekan-rekannya tidak besar kepala. Menurutnya, perjuangan I Nerazzurri untuk bersaing merebut gelar scudetto masih sangat panjang hingga akhir musim.
“Kami telah membuktikan bahwa kami memiliki skuad yang berkualitas. Mengenai scudetto? Yang ada dalam pikiran kami saat ini adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi setiap pertandingan,” sebutnya. Kegembiraan juga dirasakan Pelatih Inter Roberto Mancini. Dia mengatakan kemenangan atas Milan membuat Inter semakin percaya diri menghadapi laga-laga selanjutnya. Namun, Mancini menilai kedua tim belum mencapai bentuk permainan terbaik.
Sementara Pelatih Milan Sinisa Mihajlovic tidak terlalu meratapi hasil buruk yang dialami timnya, meski kini I Rossoneri semakin terseok-seok di peringkat 12. Berbeda dengan Inter yang mantap di puncak klasemen dengan sembilan poin, mantan pelatih Sampdoria itu justru puas dengan penampilan anak didiknya, karena dianggap bermain lebih baik ketimbang menghadapi Empoli, Minggu (30/8).
Mihajlovic bahkan memuji penampilan Mario Balotelli yang mampu merepotkan barisan pertahanan Inter, meskipun baru masuk di pertengahan babak kedua.
Alimansyah
(ars)