Tak Ada Lawan, Sheikh Al-Sabah Kembali Pimpin OCA
A
A
A
ASHGABAT - Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah kembali terpilih sebagai Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA). Pria awal Kuwait ini dipilih secara aklamasi dalam pertemuan OCA yang digelar di Ashgabat, Turkmenistan setelah tidak ada lawan dalam pemilihan.
Dengan terpilihnya Sheikh Al-Sabah kembali itu berarti ia sudah menjadi Presiden OCA sejak 1991 lalu. Ia akan bertugas sampai 2019 mendatang.
"Sangat mudah meninggalkan posisi ini, tapi melanjutkan tugas merupakan tanggung jawab yang besar. Kami ingin banyak menuai sukses dalam organisasi, selalu kami menginginkan yang lebih. Tapi, memilihara dan melanjutkan apa yang sudah kami lakukan adalah hal terpenting," kata Sheikh Al-Sabah dalam pidatonya seperti dilansir Insidethegames, Kamis (17/9/2015).
Dalam kesempatan itu Sheikh Al-Sabah berjanji membawa Asia ke pentas dunia seperti yang sudah dilakukan dalam hal menjadi tuan rumah olimpiade. Setidaknya, saat ini sudah tiga event olimpiade berhasil diraih Pyeongchang, Tokyo dan Beijing.
Tidak banyak perubahan dalam susunan organisasi OCA periode mendatang. Sheikh Al-Sabah akan mempertahankan orang lama sesuai dengan kesepakatan para anggota.
Sembilan Wakil Presiden OCA akan kembali dipilih dan hanya beberapa pimpinan yang dipastikan diisi muka baru setelah mendapatkan persetujuan dari komite.
Posisi OCA di Asia Timur tetap akan diisi oleh Timothy Fok dari Hong Kong. Sedangkan Temirkhan Dosmukhametov (Kazakstan) dan Sayed Arif Hasan (Pakistan) akan menjadi perwakilan di Asia Tengah dan Asia Selatan.
Untuk Asia Tenggara tetap dipercayakan pada Charouck Ariachakran (Thailand). Sedangkan Sheikh Issa Bin Rashid Al-Khalifa (Bahrain) dipertahankan untuk Asia Barat.
Empat wakil presiden lainnya akan dipercaya menjadi Komite Organisasi untuk beberapa event olah raga. Mereka adalah Sapardurdy Toylyyev (Turkmenistan), Hoang Vinh Giang (Vietnam), Tsunekazu Takeda (Jepang) Rita Subowo (Indonesia) yang bertanggung jawab atas Asian Indoor and Martial Art Games 2017, Asian Beach Games 2016, Asian Winter Games 2017 dan Asian Games 2018.
Dengan terpilihnya Sheikh Al-Sabah kembali itu berarti ia sudah menjadi Presiden OCA sejak 1991 lalu. Ia akan bertugas sampai 2019 mendatang.
"Sangat mudah meninggalkan posisi ini, tapi melanjutkan tugas merupakan tanggung jawab yang besar. Kami ingin banyak menuai sukses dalam organisasi, selalu kami menginginkan yang lebih. Tapi, memilihara dan melanjutkan apa yang sudah kami lakukan adalah hal terpenting," kata Sheikh Al-Sabah dalam pidatonya seperti dilansir Insidethegames, Kamis (17/9/2015).
Dalam kesempatan itu Sheikh Al-Sabah berjanji membawa Asia ke pentas dunia seperti yang sudah dilakukan dalam hal menjadi tuan rumah olimpiade. Setidaknya, saat ini sudah tiga event olimpiade berhasil diraih Pyeongchang, Tokyo dan Beijing.
Tidak banyak perubahan dalam susunan organisasi OCA periode mendatang. Sheikh Al-Sabah akan mempertahankan orang lama sesuai dengan kesepakatan para anggota.
Sembilan Wakil Presiden OCA akan kembali dipilih dan hanya beberapa pimpinan yang dipastikan diisi muka baru setelah mendapatkan persetujuan dari komite.
Posisi OCA di Asia Timur tetap akan diisi oleh Timothy Fok dari Hong Kong. Sedangkan Temirkhan Dosmukhametov (Kazakstan) dan Sayed Arif Hasan (Pakistan) akan menjadi perwakilan di Asia Tengah dan Asia Selatan.
Untuk Asia Tenggara tetap dipercayakan pada Charouck Ariachakran (Thailand). Sedangkan Sheikh Issa Bin Rashid Al-Khalifa (Bahrain) dipertahankan untuk Asia Barat.
Empat wakil presiden lainnya akan dipercaya menjadi Komite Organisasi untuk beberapa event olah raga. Mereka adalah Sapardurdy Toylyyev (Turkmenistan), Hoang Vinh Giang (Vietnam), Tsunekazu Takeda (Jepang) Rita Subowo (Indonesia) yang bertanggung jawab atas Asian Indoor and Martial Art Games 2017, Asian Beach Games 2016, Asian Winter Games 2017 dan Asian Games 2018.
(bbk)