Klitschko Bakal Jadikan Tyson Korban ke-23
A
A
A
BERLIN - Bukan hanya pencinta tinju dunia yang tak sabar menyaksikan pertarungan kelas berat dunia. Wladimir Klitschko pun yang bakal bentrok dengan Tyson Fury merasakan hal yang sama. Ia pun sudah bertekad bakal menjadikan Tyson sebagai korban ke-23.
Dari catatan pertarungan, petinju Ukraina itu mempunyai rekor yang luar biasa. Dari total 67 pertarungan, Klitschko sudah meraih 64 kemenangan dengan 53 kali menang KO dan hanya kalah tiga kali. Lebih mengagumkannya lagi, petinju jangkung itu meraih kemenangan kemenangan beruntun 22 kali. Hebatnya lagi dari 22 kemenangan beruntun ini, Klitschko meraih kemenangan KO dan TKO sebanyak 13 kali (6 KO, 7 TKO).
Kemenangan yang tidak bisa dilupakan Klitschko saat bertemu dengan Samuel Peter pada 24 September 2005. Saat itu dirinya sama sekali tidak begitu difavoritkan. Beruntung ia bisa menang angka dan sekaligus menjadikannya tonggak sejarah prestasi.
"Kalau Anda kembali melihat HBO, Anda bisa melihat bagaimana kekhawatiran menghadapi Peter. Itu merupakan pertarungan yang menantang. Banyak orang saat itu mengira kalau saya sedang dalam penampilan terburuk," ungkap Klitschko dilansir Yahoo, Rabu (23/9/2015).
Meski hanya menang angka, ternyata sukses itu menjadi momentum buat Klitschko menatap laga-laga selanjutnya. Para lawan yang akan dihadapinya sudah mulai berhitung dan mempersiapkan diri sebaik mungkin guna mengantisipasi pukulan Klitschko.
Petinju ini mempunyai keistimewaan. Klitschko lahir sebagai petinju dengan kombinasi tinggi badan, kecepatan dan pukulan yang mematikan.
Tapi untuk bisa mendapatkan seperti yang sekarang ia peroleh tidaklah mudah. Klitschko masih ingat betul saat ia terjengkang di ronde kedua saat melawan Corrie Sanders pada 2002. Kekalahan menyakitkan juga pernah dialami saat dirontokan Lamon Brewster di ronde kelima.
"Saya tidak suka dengan gaya saat itu. Itu banyak meninggalkan pertanyaan dan ketidakamanan. Karenanya saya berpikir untuk bertarung seefesien mungkin," terang Klitschko.
Nah, pertarungan melawan Tyson pada 24 Oktober di Jerman nanti akan menjadi pertarungan penting. Tyson akan coba dijadikan korban ke-23.
"Untuk 10 tahun terakhir, saya ingin menjadikan pertarungan nanti sebagai tujuan besar dan akan selalu berpikir setiap pertarungan adalah terakhir kali. Tapi jangan salah paham dulu. Saya tak mengharapkan dengan cara apapun untuk berhenti. Lebih baik saya mati daripada menjadi yang kedua. Itu merupakan bagian besar dari perjalanan hidup saya."
Dari catatan pertarungan, petinju Ukraina itu mempunyai rekor yang luar biasa. Dari total 67 pertarungan, Klitschko sudah meraih 64 kemenangan dengan 53 kali menang KO dan hanya kalah tiga kali. Lebih mengagumkannya lagi, petinju jangkung itu meraih kemenangan kemenangan beruntun 22 kali. Hebatnya lagi dari 22 kemenangan beruntun ini, Klitschko meraih kemenangan KO dan TKO sebanyak 13 kali (6 KO, 7 TKO).
Kemenangan yang tidak bisa dilupakan Klitschko saat bertemu dengan Samuel Peter pada 24 September 2005. Saat itu dirinya sama sekali tidak begitu difavoritkan. Beruntung ia bisa menang angka dan sekaligus menjadikannya tonggak sejarah prestasi.
"Kalau Anda kembali melihat HBO, Anda bisa melihat bagaimana kekhawatiran menghadapi Peter. Itu merupakan pertarungan yang menantang. Banyak orang saat itu mengira kalau saya sedang dalam penampilan terburuk," ungkap Klitschko dilansir Yahoo, Rabu (23/9/2015).
Meski hanya menang angka, ternyata sukses itu menjadi momentum buat Klitschko menatap laga-laga selanjutnya. Para lawan yang akan dihadapinya sudah mulai berhitung dan mempersiapkan diri sebaik mungkin guna mengantisipasi pukulan Klitschko.
Petinju ini mempunyai keistimewaan. Klitschko lahir sebagai petinju dengan kombinasi tinggi badan, kecepatan dan pukulan yang mematikan.
Tapi untuk bisa mendapatkan seperti yang sekarang ia peroleh tidaklah mudah. Klitschko masih ingat betul saat ia terjengkang di ronde kedua saat melawan Corrie Sanders pada 2002. Kekalahan menyakitkan juga pernah dialami saat dirontokan Lamon Brewster di ronde kelima.
"Saya tidak suka dengan gaya saat itu. Itu banyak meninggalkan pertanyaan dan ketidakamanan. Karenanya saya berpikir untuk bertarung seefesien mungkin," terang Klitschko.
Nah, pertarungan melawan Tyson pada 24 Oktober di Jerman nanti akan menjadi pertarungan penting. Tyson akan coba dijadikan korban ke-23.
"Untuk 10 tahun terakhir, saya ingin menjadikan pertarungan nanti sebagai tujuan besar dan akan selalu berpikir setiap pertarungan adalah terakhir kali. Tapi jangan salah paham dulu. Saya tak mengharapkan dengan cara apapun untuk berhenti. Lebih baik saya mati daripada menjadi yang kedua. Itu merupakan bagian besar dari perjalanan hidup saya."
(bbk)