Debut Mulus Sean Gelael di Sirkuit Le Mans
A
A
A
LE MANS - Pebalap muda Indonesia Sean Gelael menjalani debut di Sirkuit Le Mans, Prancis, dengan mulus. Proses pengenalan terhadap lintasan sepanjang 4,273 kilometer itu ditandai dengan keberhasilan Sean menempati posisi ke-9 dalam sesi latihan kedua, Jumat (25/9).
Ia menorehkan waktu terbaik 1 menit 23,241 detik di lap ke-22 dari total 24 putaran yang ditempuh. Catatan itu lebih tajam 1,5 detik dari waktu yang ia bukukan pada sesi latihan pertama di pagi hari.
''Saya suka dengan karakter Le Mans. Banyaknya tikungan cepat dan medium membuat saya leluasa memaksimalkan kecepatan mobil. Kini tinggal bagaimana menjaga performa supaya bisa masuk 10 besar pada babak kualifikasi,” ungkap putra mantan pereli nasional Ricardo Gelael itu.
Dengan lebar lintasan kurang dari enam meter, pebalap tak bisa leluasa menyalip lawan di Le Mans. Karena itu, babak kualifikasi memegang peranan penting. Pebalap yang start dari posisi 10 besar memiliki keuntungan untuk meraih hasil maksimal.
Pada sesi latihan kedua, Sean sempat berada di peringkat ketiga. Dengan memakai ban baru, ia mampu bersaing dengan sejumlah pebalap papan atas, seperti Oliver Rowland (Fortec Motorsports), Matthieu Vaxiviere (Lotus), dan Tio Ellinas (Strakka Racing). Itu mengangkat rasa percaya diri Sean jelang babak kualifikasi pertama, Sabtu (26/9).
“Salah satu target saya di Le Mans ialah menambah poin. Peluang itu cukup besar dengan proses adaptasi yang sejauh ini berjalan lancar,” ujar Sean. Saat ini pebalap berusia 18 tahun itu telah mengoleksi lima poin hasil finis di posisi ke-8 pada seri kedua di Monte Carlo, Monako, dan finis di urutan ke-10 pada seri keenam di Silverstone, Inggris.
Kiprah gemilang tim Jagonya Ayam dilengkapi dengan keberhasilan Tom Dillmann menjadi yang terbaik pada sesi latihan kedua. Pebalap Perancis itu menorehkan waktu tercepat 1 menit 22,321 detik untuk mengalahkan lawan-lawannya.
“Saya sudah tiga kali tampil di Le Mans. Salah satu yang patut diwaspadai ialah lintasan yang sempit. Tak mudah untuk mendahului lawan,” ujar Dillmann yang bakal tampil di depan para pendukungnya.
Meskipun hasil latihan tak bisa dijadikan ukuran, ia bertekad untuk menjaga momentum di babak kualifikasi nanti. Le Mans menjadi kesempatan terbaik Dillmann untuk kembali naik podium setelah finis di peringkat ketiga pada balapan di Monako.
Ia menorehkan waktu terbaik 1 menit 23,241 detik di lap ke-22 dari total 24 putaran yang ditempuh. Catatan itu lebih tajam 1,5 detik dari waktu yang ia bukukan pada sesi latihan pertama di pagi hari.
''Saya suka dengan karakter Le Mans. Banyaknya tikungan cepat dan medium membuat saya leluasa memaksimalkan kecepatan mobil. Kini tinggal bagaimana menjaga performa supaya bisa masuk 10 besar pada babak kualifikasi,” ungkap putra mantan pereli nasional Ricardo Gelael itu.
Dengan lebar lintasan kurang dari enam meter, pebalap tak bisa leluasa menyalip lawan di Le Mans. Karena itu, babak kualifikasi memegang peranan penting. Pebalap yang start dari posisi 10 besar memiliki keuntungan untuk meraih hasil maksimal.
Pada sesi latihan kedua, Sean sempat berada di peringkat ketiga. Dengan memakai ban baru, ia mampu bersaing dengan sejumlah pebalap papan atas, seperti Oliver Rowland (Fortec Motorsports), Matthieu Vaxiviere (Lotus), dan Tio Ellinas (Strakka Racing). Itu mengangkat rasa percaya diri Sean jelang babak kualifikasi pertama, Sabtu (26/9).
“Salah satu target saya di Le Mans ialah menambah poin. Peluang itu cukup besar dengan proses adaptasi yang sejauh ini berjalan lancar,” ujar Sean. Saat ini pebalap berusia 18 tahun itu telah mengoleksi lima poin hasil finis di posisi ke-8 pada seri kedua di Monte Carlo, Monako, dan finis di urutan ke-10 pada seri keenam di Silverstone, Inggris.
Kiprah gemilang tim Jagonya Ayam dilengkapi dengan keberhasilan Tom Dillmann menjadi yang terbaik pada sesi latihan kedua. Pebalap Perancis itu menorehkan waktu tercepat 1 menit 22,321 detik untuk mengalahkan lawan-lawannya.
“Saya sudah tiga kali tampil di Le Mans. Salah satu yang patut diwaspadai ialah lintasan yang sempit. Tak mudah untuk mendahului lawan,” ujar Dillmann yang bakal tampil di depan para pendukungnya.
Meskipun hasil latihan tak bisa dijadikan ukuran, ia bertekad untuk menjaga momentum di babak kualifikasi nanti. Le Mans menjadi kesempatan terbaik Dillmann untuk kembali naik podium setelah finis di peringkat ketiga pada balapan di Monako.
(aww)