Kalahkan Lee, Noni Ewijk Rebut Gelar Juara

Kalahkan Lee, Noni Ewijk Rebut Gelar Juara
A
A
A
SOLO - Petenis Belanda, Ewijk Chayene, berhasil meraih gelar Juara International Tenis Federation (ITF) Women Circuit Wali Kota Solo Cup 2015. Gelar juara tersebut diraih setelah Ewijk mengalahkan petenis Taiwan, Pie Chi Lee dengan sekor 6-4, 7-5 dan 6-2 di babak final, Minggu (27/9) siang.
Bertanding di Lapangan Tenis Manahan Solo, petenis nomor dua Belanda itu langsung menunjukkan permainan yang cukup menarik. Servis keras yang menjadi andalanya sempat membuat Lee kaget dan kebingungan. Bahkan di awal-awal set, servis yang dilancarkan oleh Ewijk tak mampu dikembalikan oleh Lee hingga akhirnya tercipta poin demi poin dan membuat set pertama ditutup dengan sekor 6-4.
Memasuki set kedua, Lee mencoba bangkit dari kekalahan set pertama. Semangatnya yang cukup luar biasa membuat ia menguasai pertandingan di set kedua. Bahkan ia sempat unggul 4-0 terlebih dahulu sebelum akhirnya dapat menyelesaikan set kedua dengan sekor 7-5.
Pada set penentuan, konsentrasi kedua petenis mulai menurun drastis. Cuaca yang panas serta lamanya permainan membuat petenis kelelahan. Beberapa kali kedua petenis melakukan kesalahan sendiri-sendiri. Ewijk yang sebelumnya menunjukkan servis kerasnya di set pertama, justru sering mati saat servis di set ketiga. Begitu pula Lee yang seolah kehabisan tenaga, membuat pengembalian bola tidak lagi maksimal.
Ewijk justru diuntungkan dengan tingginya postur tubuh yang dimiliki, sehingga ia merasa leluasa menempatkan bola di titik terjauh dari sang lawan hingga menghasilkan poin yang maksimal. Kendurnya perlawanan dari Lee membuat Ewijk mampu menutup set ketiga denngan sekor 6-2, sekaligus memenangkan turnamen tahun ini.
Kepada wartawan Ewijk, mengaku senang bisa memenangkan Turnamen kali ini. Meskipun sebenarnya ini baru kali pertama mengikuti turnamen tahunan tersebut. Ia juga berterimakasih kepada masyarakat Kota solo yang selalu memberikan dukungan saat ia bertanding. Dukungan penonton itu merupakan pelecut semangat bagi dirinya hingga akhirnya bisa memenangkan turnamen yang berhadiah total USD10.000 atau sekira Rp150 juta.
"Dukungan penonton luar biasa dan bersyukur bisa menang, Masyarakat di sini juga sangat ramah dan menyenangkan," ucapnya.
Sementara itu Direktur Turnamen, Tintus Arianto Wibowo, menyebutkan juara dalam turnamen kali ini sebenarnya sudah diprediksikan dan prediksi itu ternyata terbukti dan Ewijk keluar jadi juara. Menurutnya kualitas Ewijk cukup bagus dan sangat berkelas. Ia merupakan salah satu petenis berpengalaman yang ikut dalam turnamen kali ini.
"Ekspektasi saya sih Indonesia masuk Final, namun kenyataanya hal itu tidak mampu dilakukan oleh Indonesia," ucapnya.
Bertanding di Lapangan Tenis Manahan Solo, petenis nomor dua Belanda itu langsung menunjukkan permainan yang cukup menarik. Servis keras yang menjadi andalanya sempat membuat Lee kaget dan kebingungan. Bahkan di awal-awal set, servis yang dilancarkan oleh Ewijk tak mampu dikembalikan oleh Lee hingga akhirnya tercipta poin demi poin dan membuat set pertama ditutup dengan sekor 6-4.
Memasuki set kedua, Lee mencoba bangkit dari kekalahan set pertama. Semangatnya yang cukup luar biasa membuat ia menguasai pertandingan di set kedua. Bahkan ia sempat unggul 4-0 terlebih dahulu sebelum akhirnya dapat menyelesaikan set kedua dengan sekor 7-5.
Pada set penentuan, konsentrasi kedua petenis mulai menurun drastis. Cuaca yang panas serta lamanya permainan membuat petenis kelelahan. Beberapa kali kedua petenis melakukan kesalahan sendiri-sendiri. Ewijk yang sebelumnya menunjukkan servis kerasnya di set pertama, justru sering mati saat servis di set ketiga. Begitu pula Lee yang seolah kehabisan tenaga, membuat pengembalian bola tidak lagi maksimal.
Ewijk justru diuntungkan dengan tingginya postur tubuh yang dimiliki, sehingga ia merasa leluasa menempatkan bola di titik terjauh dari sang lawan hingga menghasilkan poin yang maksimal. Kendurnya perlawanan dari Lee membuat Ewijk mampu menutup set ketiga denngan sekor 6-2, sekaligus memenangkan turnamen tahun ini.
Kepada wartawan Ewijk, mengaku senang bisa memenangkan Turnamen kali ini. Meskipun sebenarnya ini baru kali pertama mengikuti turnamen tahunan tersebut. Ia juga berterimakasih kepada masyarakat Kota solo yang selalu memberikan dukungan saat ia bertanding. Dukungan penonton itu merupakan pelecut semangat bagi dirinya hingga akhirnya bisa memenangkan turnamen yang berhadiah total USD10.000 atau sekira Rp150 juta.
"Dukungan penonton luar biasa dan bersyukur bisa menang, Masyarakat di sini juga sangat ramah dan menyenangkan," ucapnya.
Sementara itu Direktur Turnamen, Tintus Arianto Wibowo, menyebutkan juara dalam turnamen kali ini sebenarnya sudah diprediksikan dan prediksi itu ternyata terbukti dan Ewijk keluar jadi juara. Menurutnya kualitas Ewijk cukup bagus dan sangat berkelas. Ia merupakan salah satu petenis berpengalaman yang ikut dalam turnamen kali ini.
"Ekspektasi saya sih Indonesia masuk Final, namun kenyataanya hal itu tidak mampu dilakukan oleh Indonesia," ucapnya.
(sha)