Mahaka Ancam Lakukan Tuntutan, Ini Perlawanan Bonek FC
A
A
A
PALEMBANG - Manajemen Bonek FC meliburkan pemain setelah menghebohkan dengan mogok main melawan Sriwijaya FC di leg kedua perempat final Piala Presiden, Minggu (27/9). Kini, manajemen bersiap meladeni ancaman tuntutan dari PT Mahaka Sport and Entertainment selaku penyelenggara Piala Presiden.
Sejak Senin (28/9), tidak ada lagi aktivitas di Mes Persebaya United di kawasan Jemursari, Surabaya. "Pemain kita liburkan. Dari Palembang ada yang pulang ke rumahnya terutama yang dari luar daerah, ada juga yang ikut kembali ke Surabaya,"ujar Sekretaris Tim Rahmad Sumanjaya.
Keputusan manajemen meliburkan pemain menyusul kekalahan WO dalam laga babak perempat final melawan Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring, Palembang, Minggu (27/9). Artinya, Bonek FC memang sudah tidak lagi melanjutkan kiprah di Turnamen Piala Presiden 2015.
Selain itu, lanjut Rahmad Sumanjaya, ada beberapa pemain juga sudah bergabung dalam TC Tim sepak bola PON Jatim yang akan tampil di ajang Pra Kualifikasi PON 2016, mulai 4 Oktober mendatang, "Ada beberapa pemain yang sudah gabung Tim PON Jatim,"ucapnya.
Terkait ancaman Mahaka Sports and Entertainment selaku operator Piala Presiden yang akan menuntut Bonek FC, Sumanjaya mengatakan siap meladeni. "Tak masalah dituntut, kami juga dirugikan,"ujarnya enteng.
Seperti diketahui, Mahaka selaku penyelenggara Piala Presiden, merasa dirugikan dengan terhentinya pertandingan yang baru berjalan 11 menit tersebut. Sebab, banyak pihak, seperti televisi dan sponsor. Mahaka mengaku mengalami banyak kerugian terkait bisnis.
Namun, menurut Sumanjaya, pihaknya juga merasa dirugikan dengan buruknya kepemimpinan wasit. Apalagi permintaan untuk mengganti wasit saat pertandingan terhenti tidak dituruti. "Kami akan melaporkan adanya kotoran-kotoran di pertandingan tersebut,"katanya.
Dijelaskan Sumanjaya, keputusan wasit Jerry Elly, memberikan hadiah penalti bagi Sriwijaya FC di menit ke-11 menyulut kemarahan Bonek FC. Apalagi tayangan televisi, telah jelas, apabila tidak ada handsball dalam kejadian tersebut.
Bahkan, lanjut Sumanjaya, wasit juga ikut melihat tayangan tersebut. Setelah wasit melihat tayangan ulang kejadian tersebut, sempat membatalkan penalti. Namun karena diprotes kubu Sriwijaya, wasit kembali memutuskan penalti. "Itulah yang menyulut kami melakukan walk out, " tandasnya.
Sejak Senin (28/9), tidak ada lagi aktivitas di Mes Persebaya United di kawasan Jemursari, Surabaya. "Pemain kita liburkan. Dari Palembang ada yang pulang ke rumahnya terutama yang dari luar daerah, ada juga yang ikut kembali ke Surabaya,"ujar Sekretaris Tim Rahmad Sumanjaya.
Keputusan manajemen meliburkan pemain menyusul kekalahan WO dalam laga babak perempat final melawan Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring, Palembang, Minggu (27/9). Artinya, Bonek FC memang sudah tidak lagi melanjutkan kiprah di Turnamen Piala Presiden 2015.
Selain itu, lanjut Rahmad Sumanjaya, ada beberapa pemain juga sudah bergabung dalam TC Tim sepak bola PON Jatim yang akan tampil di ajang Pra Kualifikasi PON 2016, mulai 4 Oktober mendatang, "Ada beberapa pemain yang sudah gabung Tim PON Jatim,"ucapnya.
Terkait ancaman Mahaka Sports and Entertainment selaku operator Piala Presiden yang akan menuntut Bonek FC, Sumanjaya mengatakan siap meladeni. "Tak masalah dituntut, kami juga dirugikan,"ujarnya enteng.
Seperti diketahui, Mahaka selaku penyelenggara Piala Presiden, merasa dirugikan dengan terhentinya pertandingan yang baru berjalan 11 menit tersebut. Sebab, banyak pihak, seperti televisi dan sponsor. Mahaka mengaku mengalami banyak kerugian terkait bisnis.
Namun, menurut Sumanjaya, pihaknya juga merasa dirugikan dengan buruknya kepemimpinan wasit. Apalagi permintaan untuk mengganti wasit saat pertandingan terhenti tidak dituruti. "Kami akan melaporkan adanya kotoran-kotoran di pertandingan tersebut,"katanya.
Dijelaskan Sumanjaya, keputusan wasit Jerry Elly, memberikan hadiah penalti bagi Sriwijaya FC di menit ke-11 menyulut kemarahan Bonek FC. Apalagi tayangan televisi, telah jelas, apabila tidak ada handsball dalam kejadian tersebut.
Bahkan, lanjut Sumanjaya, wasit juga ikut melihat tayangan tersebut. Setelah wasit melihat tayangan ulang kejadian tersebut, sempat membatalkan penalti. Namun karena diprotes kubu Sriwijaya, wasit kembali memutuskan penalti. "Itulah yang menyulut kami melakukan walk out, " tandasnya.
(aww)