Juara, Wahyu/Ade Bawa Medali Emas ke Tanah Air
A
A
A
BANGKOK - Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf dipaksa memeras keringat ketika berhadapan dengan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong di final Thailand Terbuka 2015. Namun berkat kerja kerasnya ganda putra Indonesia sanggup menutup pertandingan melalui rubber game 20-22, 23-21, dan 21-16.
Pertandingan sebenarnya cukup menarik di set pertama. Kedua pasangan saling kejar mengejar poin, namun Wahyu/Ade gagal memanfaatkan momentum dan hasilnya wakil asal Malaysia sukses memetik set pertama dengan 20-22.
Pada set kedua, Wahyu/Ade seperti tak mengubah permainan mereka. Alhasil, Koo/Tan mampu mengunci poin di interval pertama dengan 8-11. Ganda putra Indonesia yang baru pertama kali bertemu Koo/Tan mencoba keluar dari tekanan, namun itu belum berhasil.
Wahyu/Ade justru tertinggal jauh 11-14. Beruntung lawan mulai kehilangan konsentrasi dan kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh unggulan kelima Indonesia untuk membalikkan keadaan menjadi 17-16.
Tempo permainan cepat yang dipertontonkan Wahyu/Ade sempat membuat lawannya kewalahan. Bahkan ketika lawan sempat memimpin, juara Belanda Terbuka 2013 mampu menyamakannya menjadi 21-21 (deuce). Dan kali ini dewi keberuntungan masih menyelimuti Wahyu/Ade karena mereka berhasil memaksa Koo/Tan melanjutkan pertandingan di game ketiga (rubber game) usai menang 23-21.
Di game penentuan, pertandingan berlangsung seru di mana Wahyu/Ade dan Koo/Tan sama-sama tak mau kehilangan pertandingan dengan kekalahan. Bahkan beberapa kali kedudukan sempat sama kuat (7-7, 8-8, dan 9-9). Pertarungan sengit ini diakhiri dengan kemenangan Wahyu/Ade dengan 21-16 atas Koo/Tan.
Indonesia berpotensi menambah medali emas dari sektor tunggal putra Ihsan Maulana Mustofa dan Praveen Jordan/Debby Susanto. Dari pebulutangkis tim Merah Putih yang tersisa, sektor ganda campuran dianggap tak akan menemui hambatan ketika berhadapan dengan SolGyu Choi/Eom Hye Won. Sebab, Praveen/Debby pernah mengalahkan wakil Korsel di turnamen Jepang Terbuka dengan straight game 21-19, 21-18. (Baca juga: Pengalaman Ihsan, Diuji Pemain Senior Korea)
Pertandingan sebenarnya cukup menarik di set pertama. Kedua pasangan saling kejar mengejar poin, namun Wahyu/Ade gagal memanfaatkan momentum dan hasilnya wakil asal Malaysia sukses memetik set pertama dengan 20-22.
Pada set kedua, Wahyu/Ade seperti tak mengubah permainan mereka. Alhasil, Koo/Tan mampu mengunci poin di interval pertama dengan 8-11. Ganda putra Indonesia yang baru pertama kali bertemu Koo/Tan mencoba keluar dari tekanan, namun itu belum berhasil.
Wahyu/Ade justru tertinggal jauh 11-14. Beruntung lawan mulai kehilangan konsentrasi dan kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh unggulan kelima Indonesia untuk membalikkan keadaan menjadi 17-16.
Tempo permainan cepat yang dipertontonkan Wahyu/Ade sempat membuat lawannya kewalahan. Bahkan ketika lawan sempat memimpin, juara Belanda Terbuka 2013 mampu menyamakannya menjadi 21-21 (deuce). Dan kali ini dewi keberuntungan masih menyelimuti Wahyu/Ade karena mereka berhasil memaksa Koo/Tan melanjutkan pertandingan di game ketiga (rubber game) usai menang 23-21.
Di game penentuan, pertandingan berlangsung seru di mana Wahyu/Ade dan Koo/Tan sama-sama tak mau kehilangan pertandingan dengan kekalahan. Bahkan beberapa kali kedudukan sempat sama kuat (7-7, 8-8, dan 9-9). Pertarungan sengit ini diakhiri dengan kemenangan Wahyu/Ade dengan 21-16 atas Koo/Tan.
Indonesia berpotensi menambah medali emas dari sektor tunggal putra Ihsan Maulana Mustofa dan Praveen Jordan/Debby Susanto. Dari pebulutangkis tim Merah Putih yang tersisa, sektor ganda campuran dianggap tak akan menemui hambatan ketika berhadapan dengan SolGyu Choi/Eom Hye Won. Sebab, Praveen/Debby pernah mengalahkan wakil Korsel di turnamen Jepang Terbuka dengan straight game 21-19, 21-18. (Baca juga: Pengalaman Ihsan, Diuji Pemain Senior Korea)
(sha)