Sepak Bola Pra-PON Zona Jawa Batal, PSSI Jatim Sindir Menpora
A
A
A
SURABAYA - Pembatalan pertandingan sepak bola Pra-PON Zona Jawa di Semarang, Selasa (6/10) membuat tim PON Jatim kecewa. Untuk sementara Evan Dimas dkk diliburkan sementara hingga pekan depan. (Baca juga: Sepak Bola Pra-PON Zona Jawa Korban Kisruh PSSI vs Tim Transisi)
Wakil Ketua Asprov Jawa Timur, Wardy Azhari mengatakan akibat pembatalan itu, program tim sepak bola Jatim sementara dihentikan, "Sejak semalam, pemain kita pulangkan dulu. Kira-kira seminggu sambil menunggu keputusan KONI Jatim,''ujarnya.
Asprov PSSI Jatim, lanjut Wardy, tidak bisa memutuskan sendiri karena selama ini tim PON Jatim terkait dengan KONI. "Kami sudah melakukan persiapan dua tahun setangah, tiba-tiba batal. Kapan digelar kita juga belum tahu, suka-suka Menpora,"sindir pria yang akrab dipanggil Wardok ini.
Sebelumnya, jadwal Pra-PON Wilayah II Jawa seharusnya bergulir 6-15 Oktober. Jatim sendiri bergabung bersama tuan rumah Jateng, DI Yogyakarta, DKI Jakarta dan Banten. Setelah sebelumnya Jatim undur diri sebagai tuan rumah pada, 4-15 Oktober, karena adanya surat bernada ancaman dari Tim Transisi bentukan Kemenpora.
Namun pertandingan di Semarang juga batal. Padahal, tim-tim peserta Pra-PON sepak bola Wilayah Jawa ini sudah melakukan persiapan cukup lama. Di antaranya Jateng yang telah membentuk tim sejak dua tahun lalu, DKI Jakarta, Banten dan DI Yogyakarta juga sudah melakukan persiapan dengan matang.
Yang membuat Wardok kecewa, pembatalan dilakukan ketika pemain sudah berada di lapangan. "Yang lebih jengkel, kenapa pembatalannya ketika pemain sudah di lapangan. Surat dari Polda Jateng juga sudah keluar, tiba-tiba dicabut begitu saja. Bagaimana perasaan pemain,"protesnya.
Sementara salah satu pemain tim Pra-PON Jatim, Sidiq Permana mengaku tidak kalah kecewa dengan ofisial. "Tentu saja kami kecewa dengan pembatalan yang mendadak ini. Saya dan teman-teman lain sudah siap bertanding dan akan memberikan yang terbaik untuk Jatim. Ternyata harus terhenti sebelum berjuang,"ujarnya.
Ditambahkan Sidiq, selama ini pemain Jatim sudah meninggalkan keluarga lebih dari dua tahun. "Persiapan kami tidak pendek dan asal-asalan. Kami harus berjuang agar dipilih membela Jatim sejak tiga tahun lalu. Eh tahu-tahunya malah tidak jadi. Padahal, kami sudah siap berangkat sore tadi (kemarin). Kami kecewa sekali,"tambah gelandang bernomor punggung 11 ini.
Wakil Ketua Asprov Jawa Timur, Wardy Azhari mengatakan akibat pembatalan itu, program tim sepak bola Jatim sementara dihentikan, "Sejak semalam, pemain kita pulangkan dulu. Kira-kira seminggu sambil menunggu keputusan KONI Jatim,''ujarnya.
Asprov PSSI Jatim, lanjut Wardy, tidak bisa memutuskan sendiri karena selama ini tim PON Jatim terkait dengan KONI. "Kami sudah melakukan persiapan dua tahun setangah, tiba-tiba batal. Kapan digelar kita juga belum tahu, suka-suka Menpora,"sindir pria yang akrab dipanggil Wardok ini.
Sebelumnya, jadwal Pra-PON Wilayah II Jawa seharusnya bergulir 6-15 Oktober. Jatim sendiri bergabung bersama tuan rumah Jateng, DI Yogyakarta, DKI Jakarta dan Banten. Setelah sebelumnya Jatim undur diri sebagai tuan rumah pada, 4-15 Oktober, karena adanya surat bernada ancaman dari Tim Transisi bentukan Kemenpora.
Namun pertandingan di Semarang juga batal. Padahal, tim-tim peserta Pra-PON sepak bola Wilayah Jawa ini sudah melakukan persiapan cukup lama. Di antaranya Jateng yang telah membentuk tim sejak dua tahun lalu, DKI Jakarta, Banten dan DI Yogyakarta juga sudah melakukan persiapan dengan matang.
Yang membuat Wardok kecewa, pembatalan dilakukan ketika pemain sudah berada di lapangan. "Yang lebih jengkel, kenapa pembatalannya ketika pemain sudah di lapangan. Surat dari Polda Jateng juga sudah keluar, tiba-tiba dicabut begitu saja. Bagaimana perasaan pemain,"protesnya.
Sementara salah satu pemain tim Pra-PON Jatim, Sidiq Permana mengaku tidak kalah kecewa dengan ofisial. "Tentu saja kami kecewa dengan pembatalan yang mendadak ini. Saya dan teman-teman lain sudah siap bertanding dan akan memberikan yang terbaik untuk Jatim. Ternyata harus terhenti sebelum berjuang,"ujarnya.
Ditambahkan Sidiq, selama ini pemain Jatim sudah meninggalkan keluarga lebih dari dua tahun. "Persiapan kami tidak pendek dan asal-asalan. Kami harus berjuang agar dipilih membela Jatim sejak tiga tahun lalu. Eh tahu-tahunya malah tidak jadi. Padahal, kami sudah siap berangkat sore tadi (kemarin). Kami kecewa sekali,"tambah gelandang bernomor punggung 11 ini.
(aww)