Arema Full Team, Sriwijaya FC Siapkan Jurus Peredam
A
A
A
SOLO - Sukses menahan imbang 1-1 tim sekuat Arema Cronus di leg pertama semifinal tidak membuat Pelatih Sriwijaya FC Benny Dollo tenang. Pasalnya, Bendol sangat memahami jika kekuatan Arema Cronus yang akan dihadapi pada leg kedua, Minggu (11/10) berbeda dengan di pertemuan pertama.
Bendol juga mengetahui di leg pertama Singo Edan sedikit lumpuh. Lantaran Juan Revi dan Ferry Aman Saragih terganjal hukuman akumulasi kartu. Tentunya, ia cukup memahami pergerakan lini depan sedikit terhambat, terlebih lagi tipikal striker Arema Cronus memiliki karakter striker murni.
Nah, di leg kedua tim lawan tampil full team tanpa ada satu pun pemain absen karena akumulasi kartu atau cedera. "Kami sudah tahu semua itu! Makanya saya terus mengasah taktik dan penyelesaian akhir yang masih kurang optimal,"kata Bendol.
Mengantisipasi kebangkitan Arema di laga selanjutnya menjadi fokus dan tanggung jawab Bendol. Terlebih lagi Laskar Wong Kito harus minus satu pemain andalan Syaiful Indra Cahya pemain lini tengah karena akumulasi kartu. Kendati berlabel pemain pinjaman dari Persija, Indra memiliki peran penting selama memperkuat tim di Piala Presiden.
"Kita harus cari pengganti Indra dengan tipikal yang sesuai dengan pola permainan lawan. Tetapi masih saya cari yang cocok, kita lihat di latihan siapa yang tepat,"ungkapnya.
Menurut pelatih asal Manado ini, Arema terlalu menganggap remeh Laskar Wong Kito dengan memprediksi Arema Cronus akan bertemu Persib Bandung di final. Ternyata, anak asuhnya mampu menahan imbang Singo Edan di hadapan publiknya sendiri.
"Kuncinya motivasi dan semangat berjuang. Lalu tidak menganggap enteng lawan. Apalagi lawan itu benar-benar kuat. Kami optimistis kita bisa bersaing di leg kedua,"ujar Bendol.
Di sisi lain Bendol menuturkan, tidak ada anak asuhnya mengalami cedera. Semua pemain dalam kondisi baik dan sangat siap untuk meladeni Arema Cronus di leg kedua. "Kondisi fisik pemain Ok, tidak ada yang cedera,"pungkasnya.
Bendol juga mengetahui di leg pertama Singo Edan sedikit lumpuh. Lantaran Juan Revi dan Ferry Aman Saragih terganjal hukuman akumulasi kartu. Tentunya, ia cukup memahami pergerakan lini depan sedikit terhambat, terlebih lagi tipikal striker Arema Cronus memiliki karakter striker murni.
Nah, di leg kedua tim lawan tampil full team tanpa ada satu pun pemain absen karena akumulasi kartu atau cedera. "Kami sudah tahu semua itu! Makanya saya terus mengasah taktik dan penyelesaian akhir yang masih kurang optimal,"kata Bendol.
Mengantisipasi kebangkitan Arema di laga selanjutnya menjadi fokus dan tanggung jawab Bendol. Terlebih lagi Laskar Wong Kito harus minus satu pemain andalan Syaiful Indra Cahya pemain lini tengah karena akumulasi kartu. Kendati berlabel pemain pinjaman dari Persija, Indra memiliki peran penting selama memperkuat tim di Piala Presiden.
"Kita harus cari pengganti Indra dengan tipikal yang sesuai dengan pola permainan lawan. Tetapi masih saya cari yang cocok, kita lihat di latihan siapa yang tepat,"ungkapnya.
Menurut pelatih asal Manado ini, Arema terlalu menganggap remeh Laskar Wong Kito dengan memprediksi Arema Cronus akan bertemu Persib Bandung di final. Ternyata, anak asuhnya mampu menahan imbang Singo Edan di hadapan publiknya sendiri.
"Kuncinya motivasi dan semangat berjuang. Lalu tidak menganggap enteng lawan. Apalagi lawan itu benar-benar kuat. Kami optimistis kita bisa bersaing di leg kedua,"ujar Bendol.
Di sisi lain Bendol menuturkan, tidak ada anak asuhnya mengalami cedera. Semua pemain dalam kondisi baik dan sangat siap untuk meladeni Arema Cronus di leg kedua. "Kondisi fisik pemain Ok, tidak ada yang cedera,"pungkasnya.
(aww)