Pecah Ban Gagalkan Sean Gelael Tambah Poin di Jerez
A
A
A
JEREZ - Keberuntungan kembali tidak memayungi pebalap Indonesia Sean Gelael dalam balapan Formula Renault 3.5 World Series di Sirkuit Jerez, Spanyol, Sabtu (17/10). Selain Sean, pebalap tim Jagonya Ayam with Carlin lainnya, Tom Dillmann juga kurang beruntung sehingga gagal finis di posisi 10 besar.
Padahal, balapan yang berlangsung di bawah hujan lebat itu diawali keduanya dengan mulus. Dillmann, yang start di posisi terdepan, memimpin balapan hingga pertengahan lomba selama 40 menit plus satu lap itu.
Sementara Sean yang memulai balap di urutan ke-14, sempat menyodok ke posisi sembilan berkat sejumlah manuver yang prima. Ia cukup lama berada di posisi itu dan tampil menjanjikan. Mobilnya tampak lebih cepat dari sejumlah pebalap yang berada selevel dengannya, seperti Roy Nissany, Andrea Negrao, Gustav Malja, dan Dean Stoneman.
Sayang, ketika lomba tersisa 19 menit, Dillmann tiba-tiba mengalami pecah ban belakang sebelah kiri. Akibatnya, ia kehilangan tampuk pimpinan dan melorot ke posisi paling belakang karena harus masuk pit. Satu putaran setelah kembali ke lintasan, Dillmann tak bisa meneruskan lomba karena masalah mesin.
''Saya benar-benar kecewa karena kesempatan untuk meraih gelar juara perdana musim ini kandas begitu saja,” ungkap pebalap Prancis itu.
Hasil yang antiklimaks itu menodai pencapaian atlet berusia 26 tahun itu saat mengukir waktu tercepat 1 menit 28,621 detik pada sesi kualifikasi di pagi hari. Dua putaran setelah Dillmann keluar lintasan, atau saat balapan tinggal delapan menit, giliran Sean yang mengalami pecah ban belakang sebelah kanan. Posisinya pun menurun ke urutan 16 saat masuk pit.
Dengan ban yang baru, penampilan Sean kembali menggigit ketika kembali ke lintasan. Ia mampu mempertajam torehan waktunya di tiap putaran, mulai dari 1 menit 47,33 detik menjadi 1 menit 44,9 detik di putaran terakhir. Sayang, Sean membutuhkan lap lebih banyak untuk memperbaiki posisinya.
''Saya sudah berusaha melakukan semuanya dengan benar. Namun, pecah ban menggagalkan target untuk kembali meraih poin,” ujar putra mantan pereli nasional Ricardo Gelael itu.
Balapan di bawah hujan lebat tidaklah mudah. Apalagi, lomba yang berlangsung dalam cuaca hujan baru dua kali terjadi di ajang World Series musim ini. Dengan begitu, kebanyakan tim belum memiliki setelan mobil yang cukup oke ketika menghadapi lintasan yang basah dan licin.
Sean masih memiliki satu kesempatan lagi untuk mendulang poin pada balapan kedua, Minggu (18/10). Andai finis di posisi 10 besar, itu akan menjadi penutup musim yang indah bagi pebalap berusia 18 tahun yang baru tahun ini tampil di World Series. ''Saya akan berusaha lebih baik pada balapan selanjutnya. Tambahan poin akan amat berkesan di balapan terakhir musim ini,” ujar Sean.
Padahal, balapan yang berlangsung di bawah hujan lebat itu diawali keduanya dengan mulus. Dillmann, yang start di posisi terdepan, memimpin balapan hingga pertengahan lomba selama 40 menit plus satu lap itu.
Sementara Sean yang memulai balap di urutan ke-14, sempat menyodok ke posisi sembilan berkat sejumlah manuver yang prima. Ia cukup lama berada di posisi itu dan tampil menjanjikan. Mobilnya tampak lebih cepat dari sejumlah pebalap yang berada selevel dengannya, seperti Roy Nissany, Andrea Negrao, Gustav Malja, dan Dean Stoneman.
Sayang, ketika lomba tersisa 19 menit, Dillmann tiba-tiba mengalami pecah ban belakang sebelah kiri. Akibatnya, ia kehilangan tampuk pimpinan dan melorot ke posisi paling belakang karena harus masuk pit. Satu putaran setelah kembali ke lintasan, Dillmann tak bisa meneruskan lomba karena masalah mesin.
''Saya benar-benar kecewa karena kesempatan untuk meraih gelar juara perdana musim ini kandas begitu saja,” ungkap pebalap Prancis itu.
Hasil yang antiklimaks itu menodai pencapaian atlet berusia 26 tahun itu saat mengukir waktu tercepat 1 menit 28,621 detik pada sesi kualifikasi di pagi hari. Dua putaran setelah Dillmann keluar lintasan, atau saat balapan tinggal delapan menit, giliran Sean yang mengalami pecah ban belakang sebelah kanan. Posisinya pun menurun ke urutan 16 saat masuk pit.
Dengan ban yang baru, penampilan Sean kembali menggigit ketika kembali ke lintasan. Ia mampu mempertajam torehan waktunya di tiap putaran, mulai dari 1 menit 47,33 detik menjadi 1 menit 44,9 detik di putaran terakhir. Sayang, Sean membutuhkan lap lebih banyak untuk memperbaiki posisinya.
''Saya sudah berusaha melakukan semuanya dengan benar. Namun, pecah ban menggagalkan target untuk kembali meraih poin,” ujar putra mantan pereli nasional Ricardo Gelael itu.
Balapan di bawah hujan lebat tidaklah mudah. Apalagi, lomba yang berlangsung dalam cuaca hujan baru dua kali terjadi di ajang World Series musim ini. Dengan begitu, kebanyakan tim belum memiliki setelan mobil yang cukup oke ketika menghadapi lintasan yang basah dan licin.
Sean masih memiliki satu kesempatan lagi untuk mendulang poin pada balapan kedua, Minggu (18/10). Andai finis di posisi 10 besar, itu akan menjadi penutup musim yang indah bagi pebalap berusia 18 tahun yang baru tahun ini tampil di World Series. ''Saya akan berusaha lebih baik pada balapan selanjutnya. Tambahan poin akan amat berkesan di balapan terakhir musim ini,” ujar Sean.
(aww)