Hebat, Fadona Selamatkan Pamor Indonesia
A
A
A
SURABAYA - Publik tenis Indonesia pantas berterima kasih kepada Fadona Titalyana Kusumawati. Petenis belia itu menyelamatkan muka Indonesia setelah merebut gelar juara tunggal putri dalam Turnamen Tenis Internasional Widjojo Soejono-MNC Group 2015.
Di partai final yang digelar di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, Minggu (18/10), Fadona kembali tampil luar biasa dengan mengalahkan petenis dari Korea Selatan, Hyeran Yundua set langsung, 6-3, 6-4.
Kemenangan Fadona atas Hyeran Yun ini pantas diacungi jempol. Maklum, ini menjadi gelar juara satu-satunya bagi Indonesia setelah tiga nomor yang dipertandingkan lainnya jatuh ke tangan petenis asing. Hebatnya lagi, sejak awal Fadona bukan termasuk jajaran petenis unggulan di ajang grade 4 ITF ini.
Bagi Fadona ini, gelar juara ini merupakan yang pertama diraihnya sepanjang keikutsertaan di turnamen tenis grade 4 seperti Widjojo Soejono-MNC Group. "Saya tak pernah memasang target juara. Ajang ini diikuti petenis terbaik dari berbagai negara. Saya hanya tampil sebaik mungkin dan tidak ada beban. Hasilnya menggembirakan,"ujar gadis berusia 15 tahun.
Sementara harapan Indonesia, menambah gelar juara di sektor ganda putra dan ganda putri pupus. Pasangan ganda putra Indonesia, Bryan Husin/M. Althafd yang menempati unggulan kedua di luar dugaan kalah telak melawan pasangan nonunggulan dari Thailand, Natthasith Kunsuwan/Akanit Pumjit, 6-1, 6-0.
Hasil buruk juga diraih di final ganda putri. Pasang Indonesia Aulana Shevita/Millenia Putri yang menduduki unggulan ketiga kandas juga menghadapi pasangan "gado-gado" Charmaine Shi (Singapura) Yi/Yun Hyeran (Korsel), 6-4, 6-1. Padahal, pasangan ini tidak masuk dalam daftar unggulan.
Gelar terakhir di final ganda putra, tidak mengalami kejutan. Petenis peringkat empat dari Italia Carlo Donato tidak menemui kesulitan berarti menghadapi wakil Thailand, Kovapitukted setelah menang dua set, 6-4,6-4.
Di partai final yang digelar di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, Minggu (18/10), Fadona kembali tampil luar biasa dengan mengalahkan petenis dari Korea Selatan, Hyeran Yundua set langsung, 6-3, 6-4.
Kemenangan Fadona atas Hyeran Yun ini pantas diacungi jempol. Maklum, ini menjadi gelar juara satu-satunya bagi Indonesia setelah tiga nomor yang dipertandingkan lainnya jatuh ke tangan petenis asing. Hebatnya lagi, sejak awal Fadona bukan termasuk jajaran petenis unggulan di ajang grade 4 ITF ini.
Bagi Fadona ini, gelar juara ini merupakan yang pertama diraihnya sepanjang keikutsertaan di turnamen tenis grade 4 seperti Widjojo Soejono-MNC Group. "Saya tak pernah memasang target juara. Ajang ini diikuti petenis terbaik dari berbagai negara. Saya hanya tampil sebaik mungkin dan tidak ada beban. Hasilnya menggembirakan,"ujar gadis berusia 15 tahun.
Sementara harapan Indonesia, menambah gelar juara di sektor ganda putra dan ganda putri pupus. Pasangan ganda putra Indonesia, Bryan Husin/M. Althafd yang menempati unggulan kedua di luar dugaan kalah telak melawan pasangan nonunggulan dari Thailand, Natthasith Kunsuwan/Akanit Pumjit, 6-1, 6-0.
Hasil buruk juga diraih di final ganda putri. Pasang Indonesia Aulana Shevita/Millenia Putri yang menduduki unggulan ketiga kandas juga menghadapi pasangan "gado-gado" Charmaine Shi (Singapura) Yi/Yun Hyeran (Korsel), 6-4, 6-1. Padahal, pasangan ini tidak masuk dalam daftar unggulan.
Gelar terakhir di final ganda putra, tidak mengalami kejutan. Petenis peringkat empat dari Italia Carlo Donato tidak menemui kesulitan berarti menghadapi wakil Thailand, Kovapitukted setelah menang dua set, 6-4,6-4.
(aww)