Turnamen Bukan untuk Hilangkan Kompetisi Resmi

Rabu, 21 Oktober 2015 - 00:08 WIB
Turnamen Bukan untuk...
Turnamen Bukan untuk Hilangkan Kompetisi Resmi
A A A
JAKARTA - Euforia Piala Presiden telah selesai. Persib Bandung tampil sebagai juara usai mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0 dalam laga Final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (18/10).

Namun semua pemain, pelatih dan seluruh pecinta sepak bola Indonesia bertanya-tanya usai Piala Presiden, mau kemana dan kapan kompetisi resmi bergulir? Kegelisahan itulah yang tengah menggelayut dalam pikiran Zulkifli Syukur.

Pemain Mitra Kukar mendesak kepada pemerintah Indonesia segera mencabut pembekuan. Sehingga kompetisi resmi yang berada di bawah naungan PSSI bisa segera bergulir lagi. (Baca juga: Setahun Jokowi-JK, Demokrat Sentil Intervensi Pemerintah Soal Sepak Bola)

"Saat ini semua pemain, pelatih, dan orang yang hidup di sepak bola ingin kompetisi bergulir lagi. Tentunya kompetisi yang berada di bawah federasi dalam hal ini PSSI karena pasti di bawah AFC dan FIFA," beber Zulkifli seperti dikutip dari situs resmi PSSI, Rabu (21/10/2015).

Sekadar informasi, perseteruan PSSI dan Kemenpora semakin panas setelah Menpora Imam Nahrawi melakukan pembekuan terhadap organisasi PSSI pada, 17 April 2015 malam. Surat sakti itu muncul hanya berselang satu hari sebelum Kongres Luar Biasa (KLB) dengan agenda pemilihan ketum, waketum, dan anggota PSSI berlangsung di Surabaya.

Sejak surat pembekuan muncul, nasib pemain mulai menjadi pokok pembahasan media nasional. Namun pemerintah berhasil meredam kegelisahan pemain, pelatih, staf, dan pengurus klub dengan mengadakan dua turnamen sekaligus yakni Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden.

Namun demikian, menurut Zulkifli, turnamen itu untuk melengkapi kompetisi. Bukan sebaliknya, di mana turnamen terus dilaksanakan hanya untuk menghilangkan kompetisi resmi.

"Turnamen itu untuk melengkapi kompetisi bukan turnamen terus dilaksanakan untuk menghilangkan kompetisi," tegas Zulkifli.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1010 seconds (0.1#10.140)