Dukung Lorenzo, Rossi: Marquez Dendam Insiden Argentina & Belanda
A
A
A
SEPANG - Penyataan mengejutkan terlontar dari mulut Valentino Rossi di sesi konferensi pers Grand Prix Malaysia, Kamis (22/10/2015) kemarin. Di hadapan awak media, pembalap Movistar Yamaha itu menyebut Marc Marquez jadi pendukung Jorge Lorenzo untuk keluar sebagai juara dunia MotoGP musim ini. Ada apa sebenarnya?
Dalam kesempatan tersebut, Rossi merujuk aksi Marquez di Grand Prix Australia lalu. Menurutnya, pembalap Repsol Honda itu punya niat untuk memberikan Jorge poin lebih banyak di Sirkuit Phillip Island. (Baca Juga: Rossi Sebut Ada Konspirasi Marquez-Lorenzo di Sisa Musim)
Rossi mengklaim hal itu bisa terjadi sebab Marquez dianggapnya masih sakit hati terkait insiden Argentina dan Belanda. Dalam dua balapan tersebut, Marquez memang kalah di lap terakhir saat berduel dengan The Doctor. Di Argentina Marquez tersungkur, sedangkan di Belanda merasa dicurangi usai Rossi memotong jalur di tikungan terakhir.
"Sebab ia lebih suka Lorenzo menang. Dia marah pada saya untuk masalah pribadi. Meski tak pernah mengatakannya, dia berpikir saya yang membuatnya jatuh di Argentina," ungkap Rossi dilansir Eurosport, Jumat (23/10/2015).
"Insiden di tikungan terakhir di Sirkuit Assen (Belanda) juga masih menggelayut di kepalanya di mana ia berpikir seharusnya jadi pemenang. Sejak itu dia marah dan bersikap layaknya anak kecil: Saya tak menang, dan anda pun tak berhak. Dalam poin ini, kejahatan kecil untuknya adalah membiarkan Lorenzo menang," tambahnya.
Rossi, Lorenzo, dan Marquez akan kembali bersaing di Sirkuit Internasional Sepang, Minggu (25/10/2015). Apakah konspirasi yang dituduh Rossi terbukti? Tunggu saja akhir pekan ini.
Dalam kesempatan tersebut, Rossi merujuk aksi Marquez di Grand Prix Australia lalu. Menurutnya, pembalap Repsol Honda itu punya niat untuk memberikan Jorge poin lebih banyak di Sirkuit Phillip Island. (Baca Juga: Rossi Sebut Ada Konspirasi Marquez-Lorenzo di Sisa Musim)
Rossi mengklaim hal itu bisa terjadi sebab Marquez dianggapnya masih sakit hati terkait insiden Argentina dan Belanda. Dalam dua balapan tersebut, Marquez memang kalah di lap terakhir saat berduel dengan The Doctor. Di Argentina Marquez tersungkur, sedangkan di Belanda merasa dicurangi usai Rossi memotong jalur di tikungan terakhir.
"Sebab ia lebih suka Lorenzo menang. Dia marah pada saya untuk masalah pribadi. Meski tak pernah mengatakannya, dia berpikir saya yang membuatnya jatuh di Argentina," ungkap Rossi dilansir Eurosport, Jumat (23/10/2015).
"Insiden di tikungan terakhir di Sirkuit Assen (Belanda) juga masih menggelayut di kepalanya di mana ia berpikir seharusnya jadi pemenang. Sejak itu dia marah dan bersikap layaknya anak kecil: Saya tak menang, dan anda pun tak berhak. Dalam poin ini, kejahatan kecil untuknya adalah membiarkan Lorenzo menang," tambahnya.
Rossi, Lorenzo, dan Marquez akan kembali bersaing di Sirkuit Internasional Sepang, Minggu (25/10/2015). Apakah konspirasi yang dituduh Rossi terbukti? Tunggu saja akhir pekan ini.
(bbk)