Marquez Ogah Masuk 'Ranjau' Rossi & Lorenzo
A
A
A
SEPANG - Gelaran MotoGP 2015 semakin memanas setelah Valentino Rossi menuduh Marc Marquez lebih memilih membantu Jorge Lorenzo. Tak ingin terus berada dalam objek pemberitaan media di dunia, joki Repsol Honda itu akhirnya angkat bicara.
Seusai menjalani sesi latihan di hari pertama, Jumat (24/10/2015) kemarin. Marquez menegaskan jika dirinya tidak ingin berada di dalam pertempuran ini (Rossi versus Lorenzo), tapi di dua seri terakhir ia hanya ingin menunjukkan kemampuannya dan memberikan yang terbaik untuk penggemar di seluruh dunia.
"Seperti yang saya katakan, saya tidak ingin berada di dalam pertempuran ini. Saya ingin memberikan pertunjukan dalam trek dan memiliki pertempuran di antara mereka (Rossi versus Lorenzo). Tapi tentu saja ada kemungkinan bahwa saya, Dani Perdrosa, dan Andrea Iannone akan berada di tengah. Mungkin itu akan menjadi hal yang baik untuk Valentino dan juga Jorge," ungkap Marquez seperti dikutip Crash, Sabtu (24/10/2015).
Rossi, yang berada di bawah tekanan seperti tengah menebar ranjau kepada pembalap manapun yang ingin menghancurkan mimpi The Doctor merebut gelar kesepuluh sepanjang kariernya. Namun menurut Lorenzo ini bukan trik baru melainkan strategi jadul yang pernah dilakukannya sewaktu duo Movistar Yamaha ini saling berebut menggondol gelar juara.
Singkat kata, ketika ditanya perihal mengapa Rossi menempatkan Marquez ke dalam pertempuran ini, Baby Alien menjawab tidak tahu. Mungkin, tambah Marquez, ada rencana terselubung yang tengah dipersiapkan kekasih Linda Morselli tersebut.
"Saya tidak tahu, strategi baru atau tidak ?!" Marquez tersenyum. "Saya benar-benar terkejut karena di Phillip Island pada akhirnya saya menang balapan. Saya melakukan lap terakhir yang luar biasa, mengambil risiko untuk menyalip Lorenzo di menurun setelah lap panas, yang selalu sulit. Kau tahu, pada akhirnya saya menghormati dia (Rossi) dan mungkin itu adalah strategi baru. Kita tidak tahu. Hanya Valentino yang paham mengenai hal ini, tapi seperti saya katakan tentu saja saya mengerti dan menghormati dia, tapi ia perlu untuk mengalahkan Jorge di trek dan saya pikir Valentino cukup kuat untuk mengalahkan Jorge di trek. Valentino memimpin kejuaraan dengan 11 poin. Dia tahu bahwa jika dia selesai tepat di belakang atau di depan Jorge ia akan memenangkan kejuaraan, jadi dia tidak perlu khawatir," tutup Marquez.
Seusai menjalani sesi latihan di hari pertama, Jumat (24/10/2015) kemarin. Marquez menegaskan jika dirinya tidak ingin berada di dalam pertempuran ini (Rossi versus Lorenzo), tapi di dua seri terakhir ia hanya ingin menunjukkan kemampuannya dan memberikan yang terbaik untuk penggemar di seluruh dunia.
"Seperti yang saya katakan, saya tidak ingin berada di dalam pertempuran ini. Saya ingin memberikan pertunjukan dalam trek dan memiliki pertempuran di antara mereka (Rossi versus Lorenzo). Tapi tentu saja ada kemungkinan bahwa saya, Dani Perdrosa, dan Andrea Iannone akan berada di tengah. Mungkin itu akan menjadi hal yang baik untuk Valentino dan juga Jorge," ungkap Marquez seperti dikutip Crash, Sabtu (24/10/2015).
Rossi, yang berada di bawah tekanan seperti tengah menebar ranjau kepada pembalap manapun yang ingin menghancurkan mimpi The Doctor merebut gelar kesepuluh sepanjang kariernya. Namun menurut Lorenzo ini bukan trik baru melainkan strategi jadul yang pernah dilakukannya sewaktu duo Movistar Yamaha ini saling berebut menggondol gelar juara.
Singkat kata, ketika ditanya perihal mengapa Rossi menempatkan Marquez ke dalam pertempuran ini, Baby Alien menjawab tidak tahu. Mungkin, tambah Marquez, ada rencana terselubung yang tengah dipersiapkan kekasih Linda Morselli tersebut.
"Saya tidak tahu, strategi baru atau tidak ?!" Marquez tersenyum. "Saya benar-benar terkejut karena di Phillip Island pada akhirnya saya menang balapan. Saya melakukan lap terakhir yang luar biasa, mengambil risiko untuk menyalip Lorenzo di menurun setelah lap panas, yang selalu sulit. Kau tahu, pada akhirnya saya menghormati dia (Rossi) dan mungkin itu adalah strategi baru. Kita tidak tahu. Hanya Valentino yang paham mengenai hal ini, tapi seperti saya katakan tentu saja saya mengerti dan menghormati dia, tapi ia perlu untuk mengalahkan Jorge di trek dan saya pikir Valentino cukup kuat untuk mengalahkan Jorge di trek. Valentino memimpin kejuaraan dengan 11 poin. Dia tahu bahwa jika dia selesai tepat di belakang atau di depan Jorge ia akan memenangkan kejuaraan, jadi dia tidak perlu khawatir," tutup Marquez.
(sha)