Pemain Pelapis Persib Kurang Pede, Djadjang Mengaku Salah
A
A
A
SOREANG - Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengaku salah jarang memainkan pemain pelapis. Akibatnya, mereka tampil kurang percaya diri (pede) saat Maung Bandung menang 4-1 atas atas Malaysia All Stars pada laga persahabatan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/10/2015).
Djadang menurunkan sejumlah pemain alumni Persib Junior, antara lain Dias Angga Putra, Jasuk, Dado, dan Rudiyana pada babak pertama. Djanur juga melakukan eksperimen dengan menurunkan para pemain yang selama ini jarang diturunkan seperti M Natshir Fadhil Mahbuby, Abdul Rahman, M Agung Pribadi, Jajang Sukmara, dan Yandi Sofyan Munawar.
Meski menurunkan para pemain muda, pada laga tersebut Persib berhasil unggul 1-0 melalui gol Rudiyana tepat pada menit keempat. Gol lainnya dicetak Zulham Zamrun (2 gol) dan Ilija Spasojevic di babak kedua. Namun, Djanur menilai seharusnya pada babak pertama para pemain yang selama ini menjadi pelapis bisa lebih banyak mencetak gol. (Baca juga: Tekuk Malaysia, Pesta Persib Kian Sempurna)
"Jujur, ini salah saya. Karena selama ini saya kurang memainkan mereka. Jadi kurang pede. Padahal kalau lebih pede, bisa lebih bervariatif dan seharusnya bisa mencetak lebih dari satu gol," katanya. "Seperti Rudiyana mendapat peluang dua kali, tapi tidak masuk itu PR (pekerjaan rumah) saya untuk memoles pemain muda," tuturnya.
Meski demikian, Djadjang menyatakan tak mudah bagi Persib Bandung memetik kemenangan 4-1 atas Malaysia All Stars. Djadjang menilai sejumlah serangan yang dilakukan anak asuhnya mentah dipotong barisan pertahanan lawan.
"Tidak gampang buat kami mencetak gol, meski akhirnya menang 4-1. Karena jujur, menghadapi pertandingan ini kita tidak ada persiapan. Pulang dari Jakarta (final Piala Presiden) tidak ada latihan, sore juga tadinya mau latihan tidak jadi. Makanya kita masukkan semua pemain untuk menyiasati kebugaran. Karena jujur, kondisi fisik tidak siap," ujar Djanur seusai pertandingan.
Djadang menurunkan sejumlah pemain alumni Persib Junior, antara lain Dias Angga Putra, Jasuk, Dado, dan Rudiyana pada babak pertama. Djanur juga melakukan eksperimen dengan menurunkan para pemain yang selama ini jarang diturunkan seperti M Natshir Fadhil Mahbuby, Abdul Rahman, M Agung Pribadi, Jajang Sukmara, dan Yandi Sofyan Munawar.
Meski menurunkan para pemain muda, pada laga tersebut Persib berhasil unggul 1-0 melalui gol Rudiyana tepat pada menit keempat. Gol lainnya dicetak Zulham Zamrun (2 gol) dan Ilija Spasojevic di babak kedua. Namun, Djanur menilai seharusnya pada babak pertama para pemain yang selama ini menjadi pelapis bisa lebih banyak mencetak gol. (Baca juga: Tekuk Malaysia, Pesta Persib Kian Sempurna)
"Jujur, ini salah saya. Karena selama ini saya kurang memainkan mereka. Jadi kurang pede. Padahal kalau lebih pede, bisa lebih bervariatif dan seharusnya bisa mencetak lebih dari satu gol," katanya. "Seperti Rudiyana mendapat peluang dua kali, tapi tidak masuk itu PR (pekerjaan rumah) saya untuk memoles pemain muda," tuturnya.
Meski demikian, Djadjang menyatakan tak mudah bagi Persib Bandung memetik kemenangan 4-1 atas Malaysia All Stars. Djadjang menilai sejumlah serangan yang dilakukan anak asuhnya mentah dipotong barisan pertahanan lawan.
"Tidak gampang buat kami mencetak gol, meski akhirnya menang 4-1. Karena jujur, menghadapi pertandingan ini kita tidak ada persiapan. Pulang dari Jakarta (final Piala Presiden) tidak ada latihan, sore juga tadinya mau latihan tidak jadi. Makanya kita masukkan semua pemain untuk menyiasati kebugaran. Karena jujur, kondisi fisik tidak siap," ujar Djanur seusai pertandingan.
(sha)