Seketika Ramai-ramai Memusuhi Rossi
A
A
A
SEPANG - Insiden yang terjadi antara Valentino Rossi dan Marc Marquez di Grand Prix Malaysia kemarin membuat pembalap Movistar Yamaha seolah jadi musuh bersama. Mulai dari rekan sejawat di lintasan balap hingga atasannya memojokkan The Doctor atas apa yang terjadi di Sirkuit Internasional Sepang, Minggu (25/10/2015).
Dalam seri balap MotoGP ke-17 kemarin, Rossi dan Marquez terlibat pertempuran sengit saat memasuki lap ketujuh. Berebut posisi ketiga, kedua pembalap beda generasi itu akhirnya saling senggol yang membuat Marquez terjatuh.
Selepas balapan, Rossi yang akhirnya menempati podium ketiga dinyatakan bersalah oleh Race Direction dengan tuduhan sengaja menendang Marquez. Imbasnya, pembalap Italia diganjar penalti dan mesti start dari posisi terbuncit di Grand Prix Valencia, 8 November mendatang.
Komentar pun bermunculan menanggapi insiden dan putusan tersebut. Dari sekian banyak ucapan, bisa dikategorikan sebagian pihak menyalahkan Rossi atas insiden tersebut.
Lin Jarvis misalnya, bos Movistar tersebut mengaku Rossi memang pantas mendapat hukuman. Dia hanya memertanyakan mengapa aksi Marquez yang mengganggu Rossi bisa lolos dari pantauan. (Baca Juga: Penjelasan Direktur Yamaha Soal Insiden Rossi vs Marquez)
Begitu pun dengan Lorenzo dan Pedrosa. Dua rival Rossi dari tahun ke tahun itu juga mengaku malu atas apa yang dilakukan seniornya. Terakhir, tim Repsol yang ikutan mengecam tindakan Rossi pada Marquez kemarin. (Baca Juga: Repsol Anggap Tindakan Rossi Kejahatan Berencana)
Praktis, dukungan untuk Rossi hanya mengalir dari mantan pesepakbola Italia Marco Materazzi dan ayahnya. Materazzi misalnya, ia masih tak percaya Rossi yang sudah punya pengalaman puluhan tahun bisa melakukan kesalahan seperti disebutkan di atas. (Baca Juga: 20 Tahun Karier Rossi Hancur oleh Marquez)
Selain itu, dukungan juga mengalir dari petisi yang digalang untuk menggugurkan hukuman Rossi. Seperti diketahui, muncul petisi untuk menggugat keputusan Race Director MotoGP yang kini sudah terkumpul sebanyak 300 ribu lebih tanda tangan dari masyarakat Indonesia, Prancis, Italia, Jepang, dan Spanyol. (Baca Juga: UPDATE: Petisi 'Selamatkan Rossi' Sudah Tembus 300 Ribu Tanda Tangan)
Dalam seri balap MotoGP ke-17 kemarin, Rossi dan Marquez terlibat pertempuran sengit saat memasuki lap ketujuh. Berebut posisi ketiga, kedua pembalap beda generasi itu akhirnya saling senggol yang membuat Marquez terjatuh.
Selepas balapan, Rossi yang akhirnya menempati podium ketiga dinyatakan bersalah oleh Race Direction dengan tuduhan sengaja menendang Marquez. Imbasnya, pembalap Italia diganjar penalti dan mesti start dari posisi terbuncit di Grand Prix Valencia, 8 November mendatang.
Komentar pun bermunculan menanggapi insiden dan putusan tersebut. Dari sekian banyak ucapan, bisa dikategorikan sebagian pihak menyalahkan Rossi atas insiden tersebut.
Lin Jarvis misalnya, bos Movistar tersebut mengaku Rossi memang pantas mendapat hukuman. Dia hanya memertanyakan mengapa aksi Marquez yang mengganggu Rossi bisa lolos dari pantauan. (Baca Juga: Penjelasan Direktur Yamaha Soal Insiden Rossi vs Marquez)
Begitu pun dengan Lorenzo dan Pedrosa. Dua rival Rossi dari tahun ke tahun itu juga mengaku malu atas apa yang dilakukan seniornya. Terakhir, tim Repsol yang ikutan mengecam tindakan Rossi pada Marquez kemarin. (Baca Juga: Repsol Anggap Tindakan Rossi Kejahatan Berencana)
Praktis, dukungan untuk Rossi hanya mengalir dari mantan pesepakbola Italia Marco Materazzi dan ayahnya. Materazzi misalnya, ia masih tak percaya Rossi yang sudah punya pengalaman puluhan tahun bisa melakukan kesalahan seperti disebutkan di atas. (Baca Juga: 20 Tahun Karier Rossi Hancur oleh Marquez)
Selain itu, dukungan juga mengalir dari petisi yang digalang untuk menggugurkan hukuman Rossi. Seperti diketahui, muncul petisi untuk menggugat keputusan Race Director MotoGP yang kini sudah terkumpul sebanyak 300 ribu lebih tanda tangan dari masyarakat Indonesia, Prancis, Italia, Jepang, dan Spanyol. (Baca Juga: UPDATE: Petisi 'Selamatkan Rossi' Sudah Tembus 300 Ribu Tanda Tangan)
(bbk)