Wawancara Giacomo Agostini Soal Insiden Rossi vs Marquez
A
A
A
MILAN - Legenda balap motor asal Italia Giacomo Agostini mengungkapkan pandangannya soal insiden Valentino Rossi dan Marc Marquez di Grand Prix Malaysia kemarin.
Agostini diwawancara Gazetta dello Sport, Selasa (27/10/2015) terkait insiden Rossi vs Marquez. Dalam kesempatan tersebut, ia menyebut posisi Rossi sebenarnya 50:50 saat terjadi insiden kontak motor dengan Marquez.
Sebelumnya Agostini sempat menyalahkan Rossi akibat komentarnya sebelum GP Malaysia berlangsung. Ucapan The Doctor yang menyebut ada persekutuan Marquez dan Jorge Lorenzo jadi penyebab utama insiden di Sirkuit Internasional Sepang tercetus. (Baca Juga: Agostini Salahkan Rossi Terkait Komentarnya Soal Marquez)
Namun dalam wawancara lengkapnya, ia menolak menyebut Rossi memang sengaja menendang Marquez. Berikut petikan lengkap wawancara Agostini soal insiden Rossi vs Marquez.
Apakah Rossi sudah termakan permainannya sendiri?
Rossi kalah dari Marquez karena ia (Marquez) lebih cerdas. Seharusnya Rossi menunggu dan tidak meladeni. Mereka saling overtake beberapa kali dan tidak terjatuh.
Apa yang Rossi pikirkan saat ini?
Saya yakin Rossi sangat marah dan kehabisan kesabaran tetapi itu adalah pertempuran terbaik. Satu hal yang membuat anda bisa duduk nyaman dalam posisinya saat ini (sebagai legenda).
Apakah Rossi menendangnya?
Valentino tidak menendangnya dan anda bisa melihatnya dari gambar di mana kakinya hanya menyentuh rem motor. Insiden tersebut sebenarnya bersih, tetapi saya pikir Valentino menghukum Marquez dengan mendorongnya keluar. Itu jadi awal semuanya.
Bagaimana tanggapan anda soal pernyataan Race Director Mike Webb yang yakin Marquez melambat untuk mengganggu Rossi?
Anda tidak bisa menuduh seseorang jika dia melambat dan ingin membuat anda jatuh. Pernah sekali di Vallelunga (Italia), Phil Read mendorong saya hingga keluar saat saya ingin 'bermain' dengannya. Ada banyak batu di depan dan jika jatuh mungkin saya akan mati. Itu sebabnya saya menunggunya, melewatinya dan kemudian dia jatuh. Selesai balapan, pikiran seorang teman adalah segera merangkulnya dan mengatakan jangan mengulanginya lagi
Apakah ini meninggalkan catatan bagi karier Rossi?
Itu mengejutkan semua pihak sebab profesional bisa melakukan kesalahan seperti itu. Apa yang dia lakukan tidak memberinya keuntungan. Sejujurnya, saya juga pasti kesal dengan Marquez bila berada di lintasan, tetapi ketika Valentino meladeni pertarungannya, harusnya ia berpikir: salip dia dan jangan overtake lagi. Itu yang harusnya dilakukan jika tidak mau tinggal dibelakangnya dan hanya menunggu.
Tujuannya tidak bisa mendekatkan diri dengan Jorge Lorenzo?
Anda bisa melihatnya dia gugup. Di lap sebelumnya, dia mengangkat tangan kepada Marquez, mungkin itu tanda dia tidak bisa memacu motornya jadi lebih cepat. Jika kami melihatnya lagi, dia memang tidak bisa lebih cepat
Apakah ini pertama kalinya Rossi kehilangan kesabaran?
Jika melihat sejarah, dia tidak pernah terlibat permainan dengan pembalap seperti Casey Stoner atau Sete Gibernau ketika memburu kemenangan. Anda tidak bisa menyalahkan Marquez, sebagai pembalap yang menghibur.
Rossi mengancam akan absen di Valencia, apakah ia akan melakukannya?
Saya pikir ia tetap balapan. Kejuaraan belum berakhir sampai hitungan poin mengatakan demikian. Memulai dari paling belakang jadi jarak yang terbilang masif, tetapi ia akan melewati pembalap yang lebih lambat, tetapi beberapa akan sulit. Lorenzo punya kesempatan baik memenangi kejuaraan.
Di Valencia, atmosfernya seperti apa?
Mari berharap itu bukanlah peperangan. Di akhir penampilan lelaki ini, satu lebih muda dari yang lainnya, tetapi pemikiran mereka jauh berbeda. Satu pikiran pembalap lain mengganggunya, tetapi tidak seorang pun bisa memastikannya. Sebelum seseorang disalahkan, bukti diperlukan. Marc adalah pembalap yang bangga dan pendendam. Pembalap yang tidak takut melawan siapapun dan itu jadi kesalahan Valentino.
Terkait ucapan Lorenzo yang kehilangan respek pada Rossi, apa komentar anda?
Jika saya di posisinya, mengingat apa yang ia incar, saya tak akan mengatakan apapun.
Agostini diwawancara Gazetta dello Sport, Selasa (27/10/2015) terkait insiden Rossi vs Marquez. Dalam kesempatan tersebut, ia menyebut posisi Rossi sebenarnya 50:50 saat terjadi insiden kontak motor dengan Marquez.
Sebelumnya Agostini sempat menyalahkan Rossi akibat komentarnya sebelum GP Malaysia berlangsung. Ucapan The Doctor yang menyebut ada persekutuan Marquez dan Jorge Lorenzo jadi penyebab utama insiden di Sirkuit Internasional Sepang tercetus. (Baca Juga: Agostini Salahkan Rossi Terkait Komentarnya Soal Marquez)
Namun dalam wawancara lengkapnya, ia menolak menyebut Rossi memang sengaja menendang Marquez. Berikut petikan lengkap wawancara Agostini soal insiden Rossi vs Marquez.
Apakah Rossi sudah termakan permainannya sendiri?
Rossi kalah dari Marquez karena ia (Marquez) lebih cerdas. Seharusnya Rossi menunggu dan tidak meladeni. Mereka saling overtake beberapa kali dan tidak terjatuh.
Apa yang Rossi pikirkan saat ini?
Saya yakin Rossi sangat marah dan kehabisan kesabaran tetapi itu adalah pertempuran terbaik. Satu hal yang membuat anda bisa duduk nyaman dalam posisinya saat ini (sebagai legenda).
Apakah Rossi menendangnya?
Valentino tidak menendangnya dan anda bisa melihatnya dari gambar di mana kakinya hanya menyentuh rem motor. Insiden tersebut sebenarnya bersih, tetapi saya pikir Valentino menghukum Marquez dengan mendorongnya keluar. Itu jadi awal semuanya.
Bagaimana tanggapan anda soal pernyataan Race Director Mike Webb yang yakin Marquez melambat untuk mengganggu Rossi?
Anda tidak bisa menuduh seseorang jika dia melambat dan ingin membuat anda jatuh. Pernah sekali di Vallelunga (Italia), Phil Read mendorong saya hingga keluar saat saya ingin 'bermain' dengannya. Ada banyak batu di depan dan jika jatuh mungkin saya akan mati. Itu sebabnya saya menunggunya, melewatinya dan kemudian dia jatuh. Selesai balapan, pikiran seorang teman adalah segera merangkulnya dan mengatakan jangan mengulanginya lagi
Apakah ini meninggalkan catatan bagi karier Rossi?
Itu mengejutkan semua pihak sebab profesional bisa melakukan kesalahan seperti itu. Apa yang dia lakukan tidak memberinya keuntungan. Sejujurnya, saya juga pasti kesal dengan Marquez bila berada di lintasan, tetapi ketika Valentino meladeni pertarungannya, harusnya ia berpikir: salip dia dan jangan overtake lagi. Itu yang harusnya dilakukan jika tidak mau tinggal dibelakangnya dan hanya menunggu.
Tujuannya tidak bisa mendekatkan diri dengan Jorge Lorenzo?
Anda bisa melihatnya dia gugup. Di lap sebelumnya, dia mengangkat tangan kepada Marquez, mungkin itu tanda dia tidak bisa memacu motornya jadi lebih cepat. Jika kami melihatnya lagi, dia memang tidak bisa lebih cepat
Apakah ini pertama kalinya Rossi kehilangan kesabaran?
Jika melihat sejarah, dia tidak pernah terlibat permainan dengan pembalap seperti Casey Stoner atau Sete Gibernau ketika memburu kemenangan. Anda tidak bisa menyalahkan Marquez, sebagai pembalap yang menghibur.
Rossi mengancam akan absen di Valencia, apakah ia akan melakukannya?
Saya pikir ia tetap balapan. Kejuaraan belum berakhir sampai hitungan poin mengatakan demikian. Memulai dari paling belakang jadi jarak yang terbilang masif, tetapi ia akan melewati pembalap yang lebih lambat, tetapi beberapa akan sulit. Lorenzo punya kesempatan baik memenangi kejuaraan.
Di Valencia, atmosfernya seperti apa?
Mari berharap itu bukanlah peperangan. Di akhir penampilan lelaki ini, satu lebih muda dari yang lainnya, tetapi pemikiran mereka jauh berbeda. Satu pikiran pembalap lain mengganggunya, tetapi tidak seorang pun bisa memastikannya. Sebelum seseorang disalahkan, bukti diperlukan. Marc adalah pembalap yang bangga dan pendendam. Pembalap yang tidak takut melawan siapapun dan itu jadi kesalahan Valentino.
Terkait ucapan Lorenzo yang kehilangan respek pada Rossi, apa komentar anda?
Jika saya di posisinya, mengingat apa yang ia incar, saya tak akan mengatakan apapun.
(bbk)