Terancam Didepak La Liga, Ligue 1 Sambut Kedatangan Barcelona
A
A
A
PARIS - Barcelona yang terancam didepak La Liga Spanyol telah menemukan sekutu dari luar negeri, ketika Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls membuka pintu buat raksasa Catalan masuk ke Ligue 1. Dalam sebuah artikel di majalah Prancis, Manuel mengaku penggemar setia Barca dan bersedia menawarkan La Blaugrana -julukan Barca- untuk berkompetisi di Prancis.
(Baca Juga: Barcelona Terancam Diusir dari La Liga)
Penawaran Prancis itu merupakan buntut dari isu pemisahan Catalan dari negara Spanyol. Sebelumnya Presiden Liga Spanyol (LFP), Javier Tebas memunculkan rumor bahwa Barcelona dan Espanyol bakal diusir dari kompetisi La Liga jika kemerdekaan Catalan dikabulkan. Upaya kemerdekaan Catalan menjadi topik panas di Spanyol setelah muncul referendum yang akhirnya dibatalkan Mahkamah Konstitusi Spanyol setelah dinilai melanggar konstitusi atau inkonstitusional.
Bukan menjadi rahasia lagi bila Barca merupakan magnet terbesar La Liga, terkait rivalitasnya dengan Madrid. Kehilangan Azulgrana tentu jadi pukulan telak buat kompetisi La Liga yang tentu saja akan kehilangan daya tariknya. Sementara itu memanfaatkan situasi tersebut, Prancis mengaku siap membuat Ligue 1 menyambut kedatangan Barca.
"Semua hal dapat dipertimbangkan, Monaco saja dapat bermain di Prancis. Jadi semua dapat terjadi (terkait peluang Barca ke Ligue 1). Ketika saya masih remaja, mengingat kembali pada Agustus 1975 yakni beberapa pekan sebelum Franco meninggal dunia. Saya ingat suasana luar biasa yang ada di dalam stadion," jelas Manuel Valls dilansir Marca, Selasa (27/10/2015).
"Sejarah Barcelona tidak hanya terkait dengan sepak bola. Saya adalah seorang penggemar setia olahraga ini dan pendukung Barca. Mereka berada dalam darah saya. Prancis tahun itu dan mereka selalu bertanya tentang hal tersebut di jalan-jalan," tandasnya dalam sebuah wawancara di 'el Journal du Dimanche'.
(Baca Juga: Barcelona Terancam Diusir dari La Liga)
Penawaran Prancis itu merupakan buntut dari isu pemisahan Catalan dari negara Spanyol. Sebelumnya Presiden Liga Spanyol (LFP), Javier Tebas memunculkan rumor bahwa Barcelona dan Espanyol bakal diusir dari kompetisi La Liga jika kemerdekaan Catalan dikabulkan. Upaya kemerdekaan Catalan menjadi topik panas di Spanyol setelah muncul referendum yang akhirnya dibatalkan Mahkamah Konstitusi Spanyol setelah dinilai melanggar konstitusi atau inkonstitusional.
Bukan menjadi rahasia lagi bila Barca merupakan magnet terbesar La Liga, terkait rivalitasnya dengan Madrid. Kehilangan Azulgrana tentu jadi pukulan telak buat kompetisi La Liga yang tentu saja akan kehilangan daya tariknya. Sementara itu memanfaatkan situasi tersebut, Prancis mengaku siap membuat Ligue 1 menyambut kedatangan Barca.
"Semua hal dapat dipertimbangkan, Monaco saja dapat bermain di Prancis. Jadi semua dapat terjadi (terkait peluang Barca ke Ligue 1). Ketika saya masih remaja, mengingat kembali pada Agustus 1975 yakni beberapa pekan sebelum Franco meninggal dunia. Saya ingat suasana luar biasa yang ada di dalam stadion," jelas Manuel Valls dilansir Marca, Selasa (27/10/2015).
"Sejarah Barcelona tidak hanya terkait dengan sepak bola. Saya adalah seorang penggemar setia olahraga ini dan pendukung Barca. Mereka berada dalam darah saya. Prancis tahun itu dan mereka selalu bertanya tentang hal tersebut di jalan-jalan," tandasnya dalam sebuah wawancara di 'el Journal du Dimanche'.
(akr)