Pengamat MotoGP Klaim Honda dan Ducati Enggak Cocok buat Lorenzo
A
A
A
MALLORCA - Rumor pemecatan Jorge Lorenzo dari tim Movistar Yamaha sempat berhembus kencang. Sikap X-Fuera yang tak membela Rossi terkait insiden dengan Marc Marquez di Grand Prix Malaysia menjadi salah satu alasan.
Alasan Lorenzo tak membela Rossi karena dia adalah salah satu kandidat juara di musim ini. Pembalap berkebangsaan Spanyol itu selisih tujuh poin dari rekan setimnya yang juga pimpinan klasemen sementara. Tapi di balik rivalitas duo joki tim Garpu Tala ada hal menarik, yakni tentang masa depan mereka di ajang kuda besi MotoGP.
Kontrak Lorenzo dan Rossi akan berakhir pada musim depan. Artinya, ini akan menjadi topik menarik usai balapan seri terakhir di GP Valencia, 8 November mendatang. Apalagi sempat beredar isu bahwa pemilik nomor 99 itu siap bergabung dengan kompatriot Repsol Honda atau Ducati jika ia benar-benar dipecat.
Menanggapi susunan pembalap kuda besi pada tahun depan, pengamat MotoGP Carlo Pernat secara tegas mengatakan bahwa situasi ini diprediksi bakal panas dan Dorna harus mengambil kontrol atau setidaknya menemukan solusi terkait permasalahan ini. Sebab karier Dani Pedrosa, Andrea Iannone, dan Andrea Dovizioso ikut terseret. (Baca juga: Jika Dipecat Yamaha, Lorenzo Siap Hijrah ke Honda)
Pernat menambahkan tidak mungkin Honda berani menduetkan Lorenzo dan Marquez, karena keduanya sangat berambisi merebut gelar juara dunia dan itu justru bakal menyebabkan perpecahan. Pertimbangan matang pun akan dilakukan tim asal Italia, ketika masa depan runner up 2013 ditentukan pada Mei mendatang. (Baca juga: Sergio Ramos Jagokan Lorenzo Juara Dunia MotoGP)
"Iannone memiliki kontrak dengan Ducati hingga 2016 mendatang, sama seperti Lorenzo dengan Yamaha. Tapi sekali lgi, karakter yang kuat dari kedua pembalap tidak mungkin untuk menjadi rekan setim. Sama halnya dengan Honda, membentuk tim Lorenzo dan Marquez pasti akan menyebabkan friksi," demikian analisa Pernat seperti dkutip Motorsport, Minggu (1/11/2015).
Lebih lanjut, manajer Iannone berkata: "Di balik semua kekacauan ini ada beberapa perkembangan jelas bisa terjadi. Dan jika itu terjadi, Dorna pelu mengambil sikap atau terlibat dalam situasi ini. Karena tidak mungkin untuk memutus kontrak pembalap, karena konsekuensi keuangan yang serius. Meskipun pembalap bisa memutuskan untuk berpindah tim, tapi yang jelas setiap ada perubahan Dorna perlu mengetahui."
Solusi lain mungkin akan dilakukan jika tim Yamaha membarui kontrak Rossi dan Lorenzo. Mereka bisa bekerja untuk membagi dua tim, yakni The Doctor dengan timnya sendiri dan Lorenzo bermitra bersama pembalap lain.
"Beberapa skenario kemungkinan sudah dipersiapkan. Tapi saya pikir beberapa kontrak dapat diubah bahkan jika Mereka Sudah ditandatangani. Kita tunggu saja perkembangan apa yang terjadi setelah musim ini berakhir dan apa yang bisa dilakukan," tutup Pernat.
Alasan Lorenzo tak membela Rossi karena dia adalah salah satu kandidat juara di musim ini. Pembalap berkebangsaan Spanyol itu selisih tujuh poin dari rekan setimnya yang juga pimpinan klasemen sementara. Tapi di balik rivalitas duo joki tim Garpu Tala ada hal menarik, yakni tentang masa depan mereka di ajang kuda besi MotoGP.
Kontrak Lorenzo dan Rossi akan berakhir pada musim depan. Artinya, ini akan menjadi topik menarik usai balapan seri terakhir di GP Valencia, 8 November mendatang. Apalagi sempat beredar isu bahwa pemilik nomor 99 itu siap bergabung dengan kompatriot Repsol Honda atau Ducati jika ia benar-benar dipecat.
Menanggapi susunan pembalap kuda besi pada tahun depan, pengamat MotoGP Carlo Pernat secara tegas mengatakan bahwa situasi ini diprediksi bakal panas dan Dorna harus mengambil kontrol atau setidaknya menemukan solusi terkait permasalahan ini. Sebab karier Dani Pedrosa, Andrea Iannone, dan Andrea Dovizioso ikut terseret. (Baca juga: Jika Dipecat Yamaha, Lorenzo Siap Hijrah ke Honda)
Pernat menambahkan tidak mungkin Honda berani menduetkan Lorenzo dan Marquez, karena keduanya sangat berambisi merebut gelar juara dunia dan itu justru bakal menyebabkan perpecahan. Pertimbangan matang pun akan dilakukan tim asal Italia, ketika masa depan runner up 2013 ditentukan pada Mei mendatang. (Baca juga: Sergio Ramos Jagokan Lorenzo Juara Dunia MotoGP)
"Iannone memiliki kontrak dengan Ducati hingga 2016 mendatang, sama seperti Lorenzo dengan Yamaha. Tapi sekali lgi, karakter yang kuat dari kedua pembalap tidak mungkin untuk menjadi rekan setim. Sama halnya dengan Honda, membentuk tim Lorenzo dan Marquez pasti akan menyebabkan friksi," demikian analisa Pernat seperti dkutip Motorsport, Minggu (1/11/2015).
Lebih lanjut, manajer Iannone berkata: "Di balik semua kekacauan ini ada beberapa perkembangan jelas bisa terjadi. Dan jika itu terjadi, Dorna pelu mengambil sikap atau terlibat dalam situasi ini. Karena tidak mungkin untuk memutus kontrak pembalap, karena konsekuensi keuangan yang serius. Meskipun pembalap bisa memutuskan untuk berpindah tim, tapi yang jelas setiap ada perubahan Dorna perlu mengetahui."
Solusi lain mungkin akan dilakukan jika tim Yamaha membarui kontrak Rossi dan Lorenzo. Mereka bisa bekerja untuk membagi dua tim, yakni The Doctor dengan timnya sendiri dan Lorenzo bermitra bersama pembalap lain.
"Beberapa skenario kemungkinan sudah dipersiapkan. Tapi saya pikir beberapa kontrak dapat diubah bahkan jika Mereka Sudah ditandatangani. Kita tunggu saja perkembangan apa yang terjadi setelah musim ini berakhir dan apa yang bisa dilakukan," tutup Pernat.
(sha)