Persib Kehilangan Penjaga Gawang
A
A
A
BANDUNG - Persib Bandung dipastikan kehilangan satu penjaga gawangnya. Shahar Ginanjar terpaksa hengkang dari tim Persib Bandung dan memilih bergabung dengan Mitra Kukar setelah kalah bersaing.
Selama ini, pemilik nomor punggung 12 di Persib kerap menghuni bangku cadangan. Bahkan kala menjalani turnamen Piala Presiden 2015 lalu saja Shahar hanya diberikan jatah setengah pertandingan saat menghadapi Martapura FC. Ini yang menjadi alasan utama Shahar terpaksa hijrah ke klub berjuluk Naga Mekes.
"Ya intinya sudah deal sama Mitra (Kukar) ini keputusan saya dan yang terlebih penting saya keluar karena saya butuh jam terbang bermain," ungkap Shahar saat dihubungi melalui telepon selularnya, Jumat (6/11/2015).
Sejak didatangkan dari tim Pelita Jaya Karawang tepat awal musim 2013 silam, Shahar sempat menjadi kiper kedua tim Maung Bandung. Catatan pertandingan pun cukup baik dengan menorehkan 854 menit. Namun memasuki musim 2014 jatah bermain Shahar kian menipis. Buktinya dia hanya mencatatkan 90 menit bermain saja.
Bisa dibilang Shahar kalah bersaing dengan penjaga gawang Persib lainnya yakni M Natshir Fadhil Mahbuby. Penjaga gawang timnas U-23 itu selalu menjadi pilihan utama sang pelatih saat kiper utama I Made Wirawan tak bisa terlibat dalam pertandingan.
Shahar menyadari, perlu jam terbang yang lebih tinggi untuk meningkatkan kualitasnya sebagai penjaga gawang profesional, apalagi dirinya baru berusia 25 tahun. "Memang karir saya bisa dibilang masih lama tapi kita tidak tahu kedepannya dan saya juga sudah bukan dibilang pemain muda lagi," tuturnya.
Namun, keputusan Shahar untuk berlabuh ke Mitra Kukar hanya untuk berlaga di turnamen Piala Jenderal Sudirman saja. "Ya, kita nggak tahu ke depannya bakalan seperti apa. Apa dilanjutkan untuk kompetisi (Indonesia Super League) atau bagaimana saya juga tidak tahu. Kalau kinerja saya kepakai ya kita lihat kedepannya," jelasnya.
Shahar mengaku keinginannya untuk berlabuh ke Mitra Kukar sudah mendapatkan restu dari sang pelatih Maung Bandung, Djadjang Nurdjaman. Wajar, selama ini pelatih asal Majalengka itu menjadi sosok di balik kesuksesan Shahar.
"Saya sudah pamit sama pelatih kepala. Intinya, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pengurus, pelatih, dan staf-staf di Persib atas dukungan selama ini, dan buat para bobotoh juga terimakasih atas dukungannya selama ini," pungkasnya.
Selama ini, pemilik nomor punggung 12 di Persib kerap menghuni bangku cadangan. Bahkan kala menjalani turnamen Piala Presiden 2015 lalu saja Shahar hanya diberikan jatah setengah pertandingan saat menghadapi Martapura FC. Ini yang menjadi alasan utama Shahar terpaksa hijrah ke klub berjuluk Naga Mekes.
"Ya intinya sudah deal sama Mitra (Kukar) ini keputusan saya dan yang terlebih penting saya keluar karena saya butuh jam terbang bermain," ungkap Shahar saat dihubungi melalui telepon selularnya, Jumat (6/11/2015).
Sejak didatangkan dari tim Pelita Jaya Karawang tepat awal musim 2013 silam, Shahar sempat menjadi kiper kedua tim Maung Bandung. Catatan pertandingan pun cukup baik dengan menorehkan 854 menit. Namun memasuki musim 2014 jatah bermain Shahar kian menipis. Buktinya dia hanya mencatatkan 90 menit bermain saja.
Bisa dibilang Shahar kalah bersaing dengan penjaga gawang Persib lainnya yakni M Natshir Fadhil Mahbuby. Penjaga gawang timnas U-23 itu selalu menjadi pilihan utama sang pelatih saat kiper utama I Made Wirawan tak bisa terlibat dalam pertandingan.
Shahar menyadari, perlu jam terbang yang lebih tinggi untuk meningkatkan kualitasnya sebagai penjaga gawang profesional, apalagi dirinya baru berusia 25 tahun. "Memang karir saya bisa dibilang masih lama tapi kita tidak tahu kedepannya dan saya juga sudah bukan dibilang pemain muda lagi," tuturnya.
Namun, keputusan Shahar untuk berlabuh ke Mitra Kukar hanya untuk berlaga di turnamen Piala Jenderal Sudirman saja. "Ya, kita nggak tahu ke depannya bakalan seperti apa. Apa dilanjutkan untuk kompetisi (Indonesia Super League) atau bagaimana saya juga tidak tahu. Kalau kinerja saya kepakai ya kita lihat kedepannya," jelasnya.
Shahar mengaku keinginannya untuk berlabuh ke Mitra Kukar sudah mendapatkan restu dari sang pelatih Maung Bandung, Djadjang Nurdjaman. Wajar, selama ini pelatih asal Majalengka itu menjadi sosok di balik kesuksesan Shahar.
"Saya sudah pamit sama pelatih kepala. Intinya, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pengurus, pelatih, dan staf-staf di Persib atas dukungan selama ini, dan buat para bobotoh juga terimakasih atas dukungannya selama ini," pungkasnya.
(bbk)