Skandal Doping, Atletik Rusia Terancam Dicoret dari Olimpiade
A
A
A
MONTREAL - Badan Anti-Doping Dunia (WADA) merekomendasikan agar Rusia di-suspend menyusul temuan pelanggaran penggunaan obat (doping) pada di Olimpiade London 2012. Rusia terancam absen di ajang olimpiade musim panas di Rio de Janeiro 2016.
Express melaporakan, Presiden Federasi Atletik Internasional (IAAF), Sebastian Coe akan mempertimbangkan untuk melarang Rusia tampil di Olimpiade 2016. IAAF baru saja bertemu dengan pejabat Federasi Atletik Rusia (ARAF) untuk membahas sanksi pelanggaran tersebut.
"Ini adalah laporan yang mengejutkan, mari kita tidak naif atau malu-malu tentang hal itu," kata Sebastian Coe, dikutip Express, Selasa (10/11/2015).
WADA menyebut bahwa Olimpiade London 2012 telah disabotase. Pasalnya, sebanyak 1.417 sampel sengaja dihancurkan atas perintah direktur laboratorium obat pengujian di Moskow dan pejabat lembaga anti-doping Rusia (RUSADA) telah menerima uang untuk mengaburkan hasil tes.
Hal tersebut menuai kecaman dari berbagai negara. Chef de mission Australia untuk Olimpiade 2016, Kitty Chiller, meminta Federasi Atletik Internasional bertindak tegas menyusul temuan WADA.
Chiller menilai, pesta olah raga sekaliber Olimpiade harus berpegang pada prinsip fairplay dan anti-doping. Jika Rusia tidak ikut Olimpiade Rio, saya pikir reputasi olah raga akan bangkit. Saat ini presiden IAAF harus tegas," katanya, dikutip Reuters.
Rusia diberikan kesempatan hingga Jumat (13/11/2015) untuk membuat laporan penjelasan terkait temuan WADA. Setelah laporan tersebut dipelajari WADA dan IAAF, nasib Rusia di Olimpiade 2016 baru akan diputuskan.
Express melaporakan, Presiden Federasi Atletik Internasional (IAAF), Sebastian Coe akan mempertimbangkan untuk melarang Rusia tampil di Olimpiade 2016. IAAF baru saja bertemu dengan pejabat Federasi Atletik Rusia (ARAF) untuk membahas sanksi pelanggaran tersebut.
"Ini adalah laporan yang mengejutkan, mari kita tidak naif atau malu-malu tentang hal itu," kata Sebastian Coe, dikutip Express, Selasa (10/11/2015).
WADA menyebut bahwa Olimpiade London 2012 telah disabotase. Pasalnya, sebanyak 1.417 sampel sengaja dihancurkan atas perintah direktur laboratorium obat pengujian di Moskow dan pejabat lembaga anti-doping Rusia (RUSADA) telah menerima uang untuk mengaburkan hasil tes.
Hal tersebut menuai kecaman dari berbagai negara. Chef de mission Australia untuk Olimpiade 2016, Kitty Chiller, meminta Federasi Atletik Internasional bertindak tegas menyusul temuan WADA.
Chiller menilai, pesta olah raga sekaliber Olimpiade harus berpegang pada prinsip fairplay dan anti-doping. Jika Rusia tidak ikut Olimpiade Rio, saya pikir reputasi olah raga akan bangkit. Saat ini presiden IAAF harus tegas," katanya, dikutip Reuters.
Rusia diberikan kesempatan hingga Jumat (13/11/2015) untuk membuat laporan penjelasan terkait temuan WADA. Setelah laporan tersebut dipelajari WADA dan IAAF, nasib Rusia di Olimpiade 2016 baru akan diputuskan.
(bbk)