Terbukti Doping, Rusia Tetap Berpeluang Ikut Olimpiade 2016
A
A
A
MOSCOW - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach membuka pintu lebar-lebar kepada Rusia untuk berlaga di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Syaratnya, Negeri Beruang Merah mesti menyelesaikan skandal doping dalam negeri yang tengah melilitnya.
Federasi Atletik Rusia (ARFA) resmi dibekukan Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) pada Sabtu (14/11/2015). Pembekuan itu tak lepas dari temuan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yang menyebut adanya pelanggaran saat menguji sampel atlet yang berlaga di Olimpiade 2012 lalu. (Baca Juga: Atletik Rusia Dibekukan, Terancam Absen di Olimpiade 2016)
Kondisi itu membuat Rusia terancam absen di Olimpiade 2016 yang berlangsung Agustus tahun depan. Guna menyelesaikan masalah tersebut, Bach pun melakukan pertemuan dengan Komite Olimpiade Rusia (ROC) yang dipimpin Alexander Zhukov..
Dalam rilis yang dilansir Inside the Games, Minggu (15/11/2015), disebutkan Bach dan Zhurkov telah sepakat untuk memberi Rusia kesempatan. Syaratnya, Rusia yang dipimpin Zhurkov harus bekerja keras melakukan proses pembenahan.
"Saya menerima fakta bahwa ROC menyatakan komitmennya dengan kuat untuk melindungi atlet yang bersih, dan memberi sanksi semua atlet dan ofisial yang terbukti doping," kata Bach.
"Saya sangat menghargai keterbukaan diskusi ini dan menerima fakta Komite Olimpiade Rusia siap jadi pemeran utama dalam hal ini. Kami yakin inisiatif yang diusulkan ROC dengan organisasi internasional yang bertanggung jawab, WADA dan IAAF, akan memastikan kepatuhan sesegera mungkin untuk memberikan kesempatan pada atlet Rusia untuk berpartisipasi dengan bersih di Olimpiade," tambahnya.
Salah satu langkah ROC memerangi doping di Rusia adalah berkoordinasi dengan semua pihak. Bentuk konkritnya, membuat Agen Anti-Doping Rusia (RUSADA) selaras dengan aturan yang dibentuk WADA.
Federasi Atletik Rusia (ARFA) resmi dibekukan Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) pada Sabtu (14/11/2015). Pembekuan itu tak lepas dari temuan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) yang menyebut adanya pelanggaran saat menguji sampel atlet yang berlaga di Olimpiade 2012 lalu. (Baca Juga: Atletik Rusia Dibekukan, Terancam Absen di Olimpiade 2016)
Kondisi itu membuat Rusia terancam absen di Olimpiade 2016 yang berlangsung Agustus tahun depan. Guna menyelesaikan masalah tersebut, Bach pun melakukan pertemuan dengan Komite Olimpiade Rusia (ROC) yang dipimpin Alexander Zhukov..
Dalam rilis yang dilansir Inside the Games, Minggu (15/11/2015), disebutkan Bach dan Zhurkov telah sepakat untuk memberi Rusia kesempatan. Syaratnya, Rusia yang dipimpin Zhurkov harus bekerja keras melakukan proses pembenahan.
"Saya menerima fakta bahwa ROC menyatakan komitmennya dengan kuat untuk melindungi atlet yang bersih, dan memberi sanksi semua atlet dan ofisial yang terbukti doping," kata Bach.
"Saya sangat menghargai keterbukaan diskusi ini dan menerima fakta Komite Olimpiade Rusia siap jadi pemeran utama dalam hal ini. Kami yakin inisiatif yang diusulkan ROC dengan organisasi internasional yang bertanggung jawab, WADA dan IAAF, akan memastikan kepatuhan sesegera mungkin untuk memberikan kesempatan pada atlet Rusia untuk berpartisipasi dengan bersih di Olimpiade," tambahnya.
Salah satu langkah ROC memerangi doping di Rusia adalah berkoordinasi dengan semua pihak. Bentuk konkritnya, membuat Agen Anti-Doping Rusia (RUSADA) selaras dengan aturan yang dibentuk WADA.
(sha)