30 Menit 3 Gol; Bintang Arema Ini Masih Dahaga
A
A
A
MALANG - Samsul Arif menjadi pemain paling sukses dan efektif di pekan pertama Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2015. Diturunkan sebagai pemain pengganti, penyerang kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur, 14 Januari 1985, itu mampu mengonversi 30 menit penampilannya dengan mencetak hat-trick untuk membawa Arema menang 4-1 atas Persegres, 10 November lalu.
Aksi Samsul jelas sangat ditunggu suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Performa gemilang Samsul tak memberi banyak pilihan kepada Pelatih Arema Cronus Joko Susilo selain menurunkannya sebagai starter pada laga kontra Persipasi Bandung Raya (PBR), Senin (16/11/2015).
Mantan pemain Persibo Bojonegoro itu hampir dipastikan bakal menjadi salah satu anggota trisula Singo Edan, bersanding dengan Cristian Gonzales dan Esteban Vizcarra. (Baca juga: Cetak Hattrick, Samsul Arif Bawa Arema Menang di Laga Pertama)
Samsul sekaligus menjadi salah satu pusat perhatian kubu PBR. Mantan pemain Persela Lamongan tersebut menempati daftar teratas pemain yang barus dihentikan bek-bek PBR, selain ada nama Cristian Gonzales yang belum menciptakan gol di laga perdana.
"Setiap striker tentu menargetkan mencetak gol di setiap pertandingan. Semoga saya juga bisa cetak gol lagi lawan PBR nanti. Tapi tentunya bukan tugas ringan, karena kadang untuk mencetak gol dibutuhkan kesempatan, konsentrasi, bahkan keberuntungan," sebut eks striker Persikaba Blora itu.
Disamping keinginan mencetak gol, keinginan yang lebih besar adalah membawa Arema Cronus memenangi laga kedua alias tak kehilangan satu poin pun. Dia menyatakan timnya memiliki momentum yang tepat untuk melanjutkan kemenangan di turnamen PJS.
"Arema memulainya (PJS) dengan sangat baik, bahkan lebih baik dibanding Piala Presiden lalu. Jadi momentumnya bagus untuk kembali mendapatkan kemenangan, apalagi kondisi tim juga bagus," sebut pemain yang memiliki mobilitas dan enerji yang di atas rata-rata ini.
Pelatih PBR Pieter Huistra juga menyebut nama Samsul Arif sebagai salah satu pemain paling berbahaya di kubu Arema. "Samsul Arif pemain bagus dan sulit diantisipasi. Dia akan membuat bek kerja keras, jadi kami harus sangat memperhitungkan keberadaannya," tutur Huistra.
Menghadapi penyerang seperti Samsul, biasanya justru fatal jika bermain terlalu terbuka. Diprediksi Huistra bakal menempatkan pemain belakangnya lebih dalam untuk membatasi gerak Samsul Arif melalui sprint. Menempatkan bek terlalu naik bakal menjadi makanan empuk striker berusia 30 tahun tersebut.
Apalagi Samsul memiliki stamina yang tergolong istimewa dan tidak habis walau bermain sepanjang 90 menit penuh. Level performanya hingga kini masih terbaik dibanding striker-winger lokal lainnya seperti Dendi Santoso, Arif Suyono, Sunarto, apalagi pemain anyar M Kamri.
Aksi Samsul jelas sangat ditunggu suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Performa gemilang Samsul tak memberi banyak pilihan kepada Pelatih Arema Cronus Joko Susilo selain menurunkannya sebagai starter pada laga kontra Persipasi Bandung Raya (PBR), Senin (16/11/2015).
Mantan pemain Persibo Bojonegoro itu hampir dipastikan bakal menjadi salah satu anggota trisula Singo Edan, bersanding dengan Cristian Gonzales dan Esteban Vizcarra. (Baca juga: Cetak Hattrick, Samsul Arif Bawa Arema Menang di Laga Pertama)
Samsul sekaligus menjadi salah satu pusat perhatian kubu PBR. Mantan pemain Persela Lamongan tersebut menempati daftar teratas pemain yang barus dihentikan bek-bek PBR, selain ada nama Cristian Gonzales yang belum menciptakan gol di laga perdana.
"Setiap striker tentu menargetkan mencetak gol di setiap pertandingan. Semoga saya juga bisa cetak gol lagi lawan PBR nanti. Tapi tentunya bukan tugas ringan, karena kadang untuk mencetak gol dibutuhkan kesempatan, konsentrasi, bahkan keberuntungan," sebut eks striker Persikaba Blora itu.
Disamping keinginan mencetak gol, keinginan yang lebih besar adalah membawa Arema Cronus memenangi laga kedua alias tak kehilangan satu poin pun. Dia menyatakan timnya memiliki momentum yang tepat untuk melanjutkan kemenangan di turnamen PJS.
"Arema memulainya (PJS) dengan sangat baik, bahkan lebih baik dibanding Piala Presiden lalu. Jadi momentumnya bagus untuk kembali mendapatkan kemenangan, apalagi kondisi tim juga bagus," sebut pemain yang memiliki mobilitas dan enerji yang di atas rata-rata ini.
Pelatih PBR Pieter Huistra juga menyebut nama Samsul Arif sebagai salah satu pemain paling berbahaya di kubu Arema. "Samsul Arif pemain bagus dan sulit diantisipasi. Dia akan membuat bek kerja keras, jadi kami harus sangat memperhitungkan keberadaannya," tutur Huistra.
Menghadapi penyerang seperti Samsul, biasanya justru fatal jika bermain terlalu terbuka. Diprediksi Huistra bakal menempatkan pemain belakangnya lebih dalam untuk membatasi gerak Samsul Arif melalui sprint. Menempatkan bek terlalu naik bakal menjadi makanan empuk striker berusia 30 tahun tersebut.
Apalagi Samsul memiliki stamina yang tergolong istimewa dan tidak habis walau bermain sepanjang 90 menit penuh. Level performanya hingga kini masih terbaik dibanding striker-winger lokal lainnya seperti Dendi Santoso, Arif Suyono, Sunarto, apalagi pemain anyar M Kamri.
(sha)