Preview Arema vs PBR: Awas, Kejutan Huistra
A
A
A
MALANG - Kewajiban pemakaian dua pemain U-21 sebagai starter, menjadi pekerjaan rumah yang harus segera di atasi Pelatih Arema Cronus Joko Susilo jelang laga kontra Persipasi Bandung Raya (PBR) pada matchday 2 Grup A Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruhan, Senin (16/11/2015) pukul 19.00 WIB.
Belum mapannya performa tim, terutama dengan keberadaan dua pemain belia Dio Permana di posis gelandang dan Junda Irawan (bek kiri), berpotensi menjadi celah yang bisa dimanfaatkan lawan pada menit-menit awal. Pengalaman saat menghadapi Persegres Gresik United di laga pembuka, Singo Edan sempat keteteran menghadapi tekanan lawan kendati beruntung tak sampai kebobolan lebih dulu di menit awal laga.
Paling tidak, selama Dio dan Junda masih berada di lapangan, tuan rumah tak bisa meremehkan potensi kejutan dini lawan. Ini sepertinya sudah disadari sepenuhnya oleh Joko Susilo. Dia memandang perlu mengantisipasi gebrakan awal PBR memanfaatkan celah pemain mudanya. (Baca juga: Regulasi Diakali, Penampilan Pemain U-21 Cuma Basa-basi)
"Langkah yang saya lakukan adalah menyiapkan agar pemain muda yang menjadi starter lebih siap dibanding laga sebelumnya. Minimal pada menit awal lawan tidak sampai membuat peluang membahayakan. Ini sudah kami siapkan, intinya tempo permainan harus stabil sejak kick-off," jelas Joko Susilo.
Joko paham benar Pelatih PBR Pieter Huistra adalah sosok yang sangat detil dalam pertandingan. Tentunya pelatih yang menjadi pemateri saat Joko kursus kepelatihan lisensi B tersebut sudah mencium kelemahan yang bisa dieksploitasi timnya untuk membendung tuan rumah.
"Saya tahu bagaimana karakter Huistra. Dia sangat detil dan lihai menerapkan strategi. Saya rasa dia sudah tahu permainan Arema karena sempat melihat kami bertanding lawan Persegres. Ini pertandingan yang tidak mudah dan saya tak percaya PBR adalah tim lemah," urai pelatih bersapa Gethuk.
Soal komposisi timnya, Joko menyatakan tak akan banyak perubahan. Dia berharap pemain asing Esteban Vizcarra, Kiko Insa dan Jose Espinosa lebih matang lagi di laga kedua nanti. Kemungkinan besar Samsul Arif juga dimainkan sebagai starter untuk menambah daya serang Singo Edan.
Di kubu seberang, Pelatih PBR Pieter Huistra mengatakan timnya wajib luar biasa di berbagai aspek, untuk minimal bisa menahan Arema selama 90 menit. Modal awal yang dibutuhkan timnya adalah tidak grogi dan siap mental menghadapi keberingasan Arema yang sebelumnya mengobok-obok Persegres.
"Butuh penampilan istimewa untuk bisa mendapatkan poin dari Arema. Secara teknis saya sudah menyiapkan tim secara maksimal, tinggal bagaimana menguasai diri saat pertandingan. Kami tidak boleh mudah drop, misalnya ketika kemasukan gol lebih dulu," demikian skenario yang disusun Huistra.
Eks asisten pelatih di Ajax Amsterdam ini yakin semua tim nemiliki celah untuk dieksploitasi, termasuk Arema Cronus. "Kalau Persegres saja bisa menciptakan gol ke gawang Arema, kenapa kami tidak," ujar dia. Huistra juga sudah yakin spirit pemain sudah bagus dalam menghadapi laga perdana Piala Jenderal Sudirman.
Kemungkinan PBR bakal menumpuk gelandang di lapangan tengah dan hanya menempatkan Gaston Castano sebagai target man di depan. Dengan pola 4-5-1 atau 4-4-1-1, lini tengah diharapkan bisa menyaring tekanan Arema sekaligus membuka celah untuk melakukan sengatan balik.
Perkiraan Pemain
Arema Cronus (4-3-3): Kurnia Meiga (gk), Hasim Kipuw, Kiko Insa, Purwaka Yudhi, Junda Irawan; Ahmad Bustomi, Jose Espinosa, Dio Permana; Samsul Arif, Cristian Gonzalez, Esteban Vizcarra.
Pelatih: Joko Susilo
Persipasi BR (4-5-1): Aditya Harlan (gk); Dolly Gultom, Leonard Tupamahu, Waluyo, Bagas Adi; Kim Jeffrey Kurniawan, David Laly, Gavin Kwan Ansit, Okto Maniani; Antonio Telles; Gaston Castano.
Pelatih: Pieter Huistra
Belum mapannya performa tim, terutama dengan keberadaan dua pemain belia Dio Permana di posis gelandang dan Junda Irawan (bek kiri), berpotensi menjadi celah yang bisa dimanfaatkan lawan pada menit-menit awal. Pengalaman saat menghadapi Persegres Gresik United di laga pembuka, Singo Edan sempat keteteran menghadapi tekanan lawan kendati beruntung tak sampai kebobolan lebih dulu di menit awal laga.
Paling tidak, selama Dio dan Junda masih berada di lapangan, tuan rumah tak bisa meremehkan potensi kejutan dini lawan. Ini sepertinya sudah disadari sepenuhnya oleh Joko Susilo. Dia memandang perlu mengantisipasi gebrakan awal PBR memanfaatkan celah pemain mudanya. (Baca juga: Regulasi Diakali, Penampilan Pemain U-21 Cuma Basa-basi)
"Langkah yang saya lakukan adalah menyiapkan agar pemain muda yang menjadi starter lebih siap dibanding laga sebelumnya. Minimal pada menit awal lawan tidak sampai membuat peluang membahayakan. Ini sudah kami siapkan, intinya tempo permainan harus stabil sejak kick-off," jelas Joko Susilo.
Joko paham benar Pelatih PBR Pieter Huistra adalah sosok yang sangat detil dalam pertandingan. Tentunya pelatih yang menjadi pemateri saat Joko kursus kepelatihan lisensi B tersebut sudah mencium kelemahan yang bisa dieksploitasi timnya untuk membendung tuan rumah.
"Saya tahu bagaimana karakter Huistra. Dia sangat detil dan lihai menerapkan strategi. Saya rasa dia sudah tahu permainan Arema karena sempat melihat kami bertanding lawan Persegres. Ini pertandingan yang tidak mudah dan saya tak percaya PBR adalah tim lemah," urai pelatih bersapa Gethuk.
Soal komposisi timnya, Joko menyatakan tak akan banyak perubahan. Dia berharap pemain asing Esteban Vizcarra, Kiko Insa dan Jose Espinosa lebih matang lagi di laga kedua nanti. Kemungkinan besar Samsul Arif juga dimainkan sebagai starter untuk menambah daya serang Singo Edan.
Di kubu seberang, Pelatih PBR Pieter Huistra mengatakan timnya wajib luar biasa di berbagai aspek, untuk minimal bisa menahan Arema selama 90 menit. Modal awal yang dibutuhkan timnya adalah tidak grogi dan siap mental menghadapi keberingasan Arema yang sebelumnya mengobok-obok Persegres.
"Butuh penampilan istimewa untuk bisa mendapatkan poin dari Arema. Secara teknis saya sudah menyiapkan tim secara maksimal, tinggal bagaimana menguasai diri saat pertandingan. Kami tidak boleh mudah drop, misalnya ketika kemasukan gol lebih dulu," demikian skenario yang disusun Huistra.
Eks asisten pelatih di Ajax Amsterdam ini yakin semua tim nemiliki celah untuk dieksploitasi, termasuk Arema Cronus. "Kalau Persegres saja bisa menciptakan gol ke gawang Arema, kenapa kami tidak," ujar dia. Huistra juga sudah yakin spirit pemain sudah bagus dalam menghadapi laga perdana Piala Jenderal Sudirman.
Kemungkinan PBR bakal menumpuk gelandang di lapangan tengah dan hanya menempatkan Gaston Castano sebagai target man di depan. Dengan pola 4-5-1 atau 4-4-1-1, lini tengah diharapkan bisa menyaring tekanan Arema sekaligus membuka celah untuk melakukan sengatan balik.
Perkiraan Pemain
Arema Cronus (4-3-3): Kurnia Meiga (gk), Hasim Kipuw, Kiko Insa, Purwaka Yudhi, Junda Irawan; Ahmad Bustomi, Jose Espinosa, Dio Permana; Samsul Arif, Cristian Gonzalez, Esteban Vizcarra.
Pelatih: Joko Susilo
Persipasi BR (4-5-1): Aditya Harlan (gk); Dolly Gultom, Leonard Tupamahu, Waluyo, Bagas Adi; Kim Jeffrey Kurniawan, David Laly, Gavin Kwan Ansit, Okto Maniani; Antonio Telles; Gaston Castano.
Pelatih: Pieter Huistra
(sha)