Arema Tantang Legiun Impor Tunjukkan Performa Istimewa
A
A
A
MALANG - Arema Cronus tak lupa daratan setelah menggenggam dua kemenangan meyakinkan di awal Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2015. Sejumlah evaluasi masih terus dilakukan staf pelatih, salah satunya soal performa tiga pemain impor yakni Ezteban Vizcarra, Kiko Insa dan Jose Espinosa.
Ketiganya sudah mencatat progres positif dalam keterlibatan di dua laga awal Singo Edan. Vizcarra memberikan dimensi baru melalui akselerasinya, Kiko mencetak dua gol dalam dua penampilannya, sementara Espinosa mulai bicara dengan assist-nya.
Kendati demikian, Pelatih Arema Cronus Joko Susilo belum memberikan penilaian istimewa untuk aset impornya. Dia menantang ketiga pemain tersebut untuk lebih berprogres lagi, terutama untuk dua laga berat mendatang kontra Sriwijaya FC dan Persija Jakarta.
"Saya percaya para pemain asing belum mencapai potensi terbaiknya. Mereka masih bisa berkembang lagi jika melihat kualitas individu yang dimilikinya. Jelas saya menginginkan mereka untuk terus fokus meningkatkan grafik permainan,"sebut Joko Susilo.
Pelatih kelahiran Cepu, Jawa Tengah, ini senang dengan upaya dan perkembangan pemain asingnya yang sudah mulai memahami karakter Singo Edan. Terutama Kiko dan Espinosa, secara mengejutkan melakukan adaptasi dengan cepat walau rekrutmen mereka sangat instant.
"Secara umum memang sudah sesuai ekspektasi. Tapi tidak cukup sampai segitu, karena level pertandingan akan semakin berat dan kami butuh permainan lebih istimewa. Pemain juga harus terpacu untuk meningkatkan level performa individu mereka,"demikian pelatih bersapa Gethuk.
Jika parameternya adalah dua laga di Piala Jenderal Sudirman, sejatinya Arema Cronus lebih sukses dalam hal transfer tiga pemain asing. Paling tidak ketiganya sudah memberikan kontribusi signifikan pada permainan dan hasil akhir. Ini lebih baik dibanding Piala Presiden 2015.
Walau saat itu Lancine Kone bermain gemilang, tak bisa dimungkiri bahwa Morimakan Koita tidak sesuai ekspektasi. Koita menjadi satu-satunya pemain asing dengan kontribusi tak begitu besar. Justru di Piala Jenderal Sudirman ini, tiga pemain impor anyar sudah memberikan harapan tersendiri.
Jika ketiga pemain impor mampu meningkatkan level performa, Joko optimistis Arema tidak lagi menemui kebuntuan. Kesuksesan mencetak delapan gol dalam dua laga diharapkan terus berlanjut dan mengantar Arema melenggang mulus ke babak knock out.
Ketiganya sudah mencatat progres positif dalam keterlibatan di dua laga awal Singo Edan. Vizcarra memberikan dimensi baru melalui akselerasinya, Kiko mencetak dua gol dalam dua penampilannya, sementara Espinosa mulai bicara dengan assist-nya.
Kendati demikian, Pelatih Arema Cronus Joko Susilo belum memberikan penilaian istimewa untuk aset impornya. Dia menantang ketiga pemain tersebut untuk lebih berprogres lagi, terutama untuk dua laga berat mendatang kontra Sriwijaya FC dan Persija Jakarta.
"Saya percaya para pemain asing belum mencapai potensi terbaiknya. Mereka masih bisa berkembang lagi jika melihat kualitas individu yang dimilikinya. Jelas saya menginginkan mereka untuk terus fokus meningkatkan grafik permainan,"sebut Joko Susilo.
Pelatih kelahiran Cepu, Jawa Tengah, ini senang dengan upaya dan perkembangan pemain asingnya yang sudah mulai memahami karakter Singo Edan. Terutama Kiko dan Espinosa, secara mengejutkan melakukan adaptasi dengan cepat walau rekrutmen mereka sangat instant.
"Secara umum memang sudah sesuai ekspektasi. Tapi tidak cukup sampai segitu, karena level pertandingan akan semakin berat dan kami butuh permainan lebih istimewa. Pemain juga harus terpacu untuk meningkatkan level performa individu mereka,"demikian pelatih bersapa Gethuk.
Jika parameternya adalah dua laga di Piala Jenderal Sudirman, sejatinya Arema Cronus lebih sukses dalam hal transfer tiga pemain asing. Paling tidak ketiganya sudah memberikan kontribusi signifikan pada permainan dan hasil akhir. Ini lebih baik dibanding Piala Presiden 2015.
Walau saat itu Lancine Kone bermain gemilang, tak bisa dimungkiri bahwa Morimakan Koita tidak sesuai ekspektasi. Koita menjadi satu-satunya pemain asing dengan kontribusi tak begitu besar. Justru di Piala Jenderal Sudirman ini, tiga pemain impor anyar sudah memberikan harapan tersendiri.
Jika ketiga pemain impor mampu meningkatkan level performa, Joko optimistis Arema tidak lagi menemui kebuntuan. Kesuksesan mencetak delapan gol dalam dua laga diharapkan terus berlanjut dan mengantar Arema melenggang mulus ke babak knock out.
(aww)