Menpora Rusia Tuding Tekanan Publik di Balik Pembekuan Atletik Rusia
A
A
A
MOSKOW - Menteri Olah Raga Rusia Vitaly Mutko menyatakan keputusan Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) membekukan federasi atletik Rusia sedikit banyak dipengaruhi tekanan dari publik. Namun ia menegaskan, skandal doping yang jadi alasan utama pembekuannya adalah musuh bersama, tak hanya Negeri Beruang Merah.
"Keputusan untuk membekukan federasi (atletik) kami karena dibentuk di bawah tekanan. Tetap semua orang pasti memahami jika ini bukan hanya masalah Rusia, melainkan dunia," tegas Mutko dilansir inside the games, Kamis (19/11/2015).
Federasi Atletik Rusia (ARAF) per tanggal 14 November lalu dinilai terbukti menggunakan doping secara sistematis pada atletnya. Mereka melakukannya saat menyiapkan atlet berlaga di Olimpiade 2012 di London, Inggris. Imbasnya, Rusia pun terancam absen berlaga di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. (Baca Juga: Terbukti Doping, Rusia Tetap Berpeluang Ikut Olimpiade 2016)
Mutko berharap, hukuman ini hanya bersifat sementara. Namun di lain kesempatan terungkap, target Rusia membersihkan skandal kotor di negaranya diprediksi butuh waktu tiga bulan atau Februari 2016 nanti. (Baca Juga: Valentine 2016, Target Rusia Bersihkan Doping)
Lebih lanjut, Mutko juga menyindir laporan dokumenter ARD asal Jerman yang membuka skandal doping di Rusia. Ia menyebut, laporan investigasi skandal doping Rusia itu diambil dengan cara-cara yang dilarang di negaranya.
"Ada banyak nuansa dan informasi telah didapat dari kamera tersembunyi, rekaman, dan penggunaan penyadapan. Dalam kata lain, itu bertentangan dengan hukum kita," tutupnya. (Baca Juga: 99 Persen Atlet Rusia Gunakan Doping)
"Keputusan untuk membekukan federasi (atletik) kami karena dibentuk di bawah tekanan. Tetap semua orang pasti memahami jika ini bukan hanya masalah Rusia, melainkan dunia," tegas Mutko dilansir inside the games, Kamis (19/11/2015).
Federasi Atletik Rusia (ARAF) per tanggal 14 November lalu dinilai terbukti menggunakan doping secara sistematis pada atletnya. Mereka melakukannya saat menyiapkan atlet berlaga di Olimpiade 2012 di London, Inggris. Imbasnya, Rusia pun terancam absen berlaga di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. (Baca Juga: Terbukti Doping, Rusia Tetap Berpeluang Ikut Olimpiade 2016)
Mutko berharap, hukuman ini hanya bersifat sementara. Namun di lain kesempatan terungkap, target Rusia membersihkan skandal kotor di negaranya diprediksi butuh waktu tiga bulan atau Februari 2016 nanti. (Baca Juga: Valentine 2016, Target Rusia Bersihkan Doping)
Lebih lanjut, Mutko juga menyindir laporan dokumenter ARD asal Jerman yang membuka skandal doping di Rusia. Ia menyebut, laporan investigasi skandal doping Rusia itu diambil dengan cara-cara yang dilarang di negaranya.
"Ada banyak nuansa dan informasi telah didapat dari kamera tersembunyi, rekaman, dan penggunaan penyadapan. Dalam kata lain, itu bertentangan dengan hukum kita," tutupnya. (Baca Juga: 99 Persen Atlet Rusia Gunakan Doping)
(sha)