Catat Prestasi Terbaik, Wushu Indonesia Masih Harus Kerja Keras

JAKARTA - Prestasi Wushu Indonesia meningkat signifikan setelah meraih tujuh emas di Kejuaraan Dunia Wushu 2015 di Istora Senayan, Jakarta 13-18 November. Pada tahun 2013 lalu, Indonesia hanya mendapat 1 emas, 1 perak, dan tiga perunggu.

Kontingen Indonesia berhasil meraih peringkat kedua di Kejuaraan Dunia Wushu dengan memperoleh tujuh emas, tiga perak, dan enam perunggu. Sebagai tuan rumah, Indonesia hanya kalah oleh China yang kembali menjadi juara umum dengan raihan 13 medali emas.

Ketua Umum PB Wushu Indonesia (PB WI), Supandi Kusuma, mengatakan ini merupakan prestasi terbaik yang dibuat Indonesia. Sebelumnya di Kuala Lumpur, Malaysia 2013, hanya mampu merebut satu medali emas, satu perak, dan tiga perunggu.

“Kami bangga dengan raihan yang didapat oleh atlet wushu Indonesia kali ini melebihi target yang dibebankan masuk dalam daftar 10 besar pengumpulan medali. Hasil ini menuntut kami untuk lebih bekerja keras lagi untuk ajang berikutnya. Kami ingin teknik atlet Indonesia lebih baik, lebih maju, dan lebih ditingkatkan lagi,” kata Supandi.

Atlet sanda atau sanshou (tarung) kelas 56 kg putra, Yusuf Widianto menjadi penutup raihan medali emas Indonesia pada hari terakhir penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Wushu dengan mengalahkan atlet Vietnam Van Bau To, melalui pertarungan tiga ronde yang ketat. Ini merupakan medali emas pertama Yusuf yang baru pindah ke kategori senior. (Baca juga : Dua Emas Persembahan Lindswell Kwok dan Charles Sutanto)

Daftar peraih medali emas di Kejuaraan Dunia Wushu, 13-18 November 2015.
- Lindswell Kwok dua emas (Taijiquan dan Taijijian Putri)
- Juwita Niza Wazni dua emas (Nandao Putri dan Nangun Putri), satu perunggu (Nanquan Putri)
- Ivana Ardelia Irmanto satu perak (Nandao Putri), satu perunggu (Nangun Putri)
- Charles Sutanto dua emas (Jianshu Putra dan Qiangshu Putra)